Harian Berita Sore, Rabu, 25 Mei 2005
Jangan Pojokkan Ummat Islam Akibat Serangan Terhadap
Brimob
* Kelompok Pengacau Hanya Cari Uang
Ambon ( Berita ) : Uskup Amboina, MGR.P.C Mandagi MSC, meminta Polda Maluku
memburu para anggota kelompok yang melakukan penyerangan ke pos Brimob di
Desa Loki, Kecamatan Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB)serta mengimbau
umat Kristen untuk tidak memojokkan ummat muslim akibat serangan tersebut .
"Selain itu, kepada masyarakat Maluku juga diminta untuk membantu pihak
Kepolisian untuk menangkap para pelaku, jangan kita membela atau
menyembunyikan karena suku, keluarga atau interes lainnya," katanya kepada
wartawan di Ambon, Rabu.
Hal ini dia ingatkan, karena siapa pun yang bekerja sama dengan para penjahat maka
sudah tentu akan mengalami kesengsaraan karena menjadi korban kejahatan
mereka.
Dikatakannya, penyerangan yang terjadi pada Senin (16/5) , yang mengakibatkan
tewasnya lima anggota Brimob BKO asal Kalimantan Timur dan seorang warga sipil
itu, secara jelas menunjukkan bahwa mereka tidak mempunyai rasa kemanusiaan
terhadap sesama.
"Bisa saja kelompok itu menyatakan diri mereka sebagai orang yang membela Allah,
namun kenyataannya menyakiti Allah dengan membunuh sesama manusia yang
adalah ciptaan Allah,"ujarnya.
" Kita minta pihak aparat Kepolisian memburu dan menangkap mereka untuk diadili
sesuai prosedur hukum yang berlaku,: kata Uskup dengan tegas.
Mandagi meminta para penyerang yang sudah tertangkap untuk diperiksa secara
manusiawi, diadili dan kemudian dihukum sesuai dengan perbuatan mereka yang keji.
"Biarlah aparat hukum yang melaksanakan pengadilan sesuai hukum yang berlaku di
Indonesia dan janganlah rakyat campur tangan atau mengambil alih tugas aparat
hukum,"ujarnya.
Mandagi juga berpesan kepada umat Kristen agar jangan memojokkan atau
mempersalahkan umat muslim, hanya karena para penyerang menyatakan diri
mereka menganut agama Islam.
Hanya Cari Uang
Merebaknya sejumlah aksi kekerasan oleh kelompok tertentu dengan maksud
memprovokasi massa untuk membuat kerusuhan baru di Maluku sejak awal 2005
hingga saat ini umumnya hanya bermotivasi uang semata, kata Uskup Amboina, Mgr.
P.C Mandagi MSc.
"Saya tidak menuduh dan perlu bukti hukum, tapi dari aksi-aksi yang dilakukan
kelompok tertentu seperti penyerangan pos Brimob di Desa Loki, Kabupaten Seram
Bagian Barat (SBB) maupun perjuangan Front Kedaluatan Maluku untuk Republik
Maluku Selatan (FKM/RMS) dengan kedok perjuangan moral hanyalah slogan tapi
intinya tidak menginginkan rakyat Maluku hidup tenang," kata Mandagi kepada
Antara di Ambon, Rabu (25/05).
Mandagi menilai setiap kelompok -kelompok dibayar dengan sejumlah uang untuk
menciptakan suasana tidak tenang bagi rakyat di daerah ini.
Uskup menyebutkan kedua kelompok ini pada intinya melakukan perlawanan
terhadap pemerintahan yang sama, namun pola permainannya berbeda-beda yakni
yang satu menggunakan kekuatan fisik sedangkan kelompok lainnya menggunakan
kedok perjuangan moral.
Oleh karena itu Uskup Amboina itu sangat mengharapkan ketegasan aparat
kepolisian mengungkap setiap kejahatan yang dilakukan oleh kelompok mana pun
dan dengan dalih apa pun tapi tujuannya hanya satu yakni untuk mengacaukan
kehidupan masyarakat di Maluku
Sementara itu, pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Maluku yang diketuai H.
Sagaf Kilrey, SAg, dalam siaran persnya memberikan dukungan moril kepada upaya
kepolisian dalam mengungkap setiap pelaku penyerangan pos Brimob di Desa Loki
sampai menyebabkan lima anggota Brimob Bawah Kendali Operasi (BKO) asal
Kalimantan Timur tewas ditambah satu penduduk desa itu.
"Kami juga mengutuk keras upaya anggota FKM/RMS yang senantiasa mencuri
momen dan peluang untuk mengibarkan bendera Benang Raja," katanya.
GP Ansor juga mengimbau aparat kepolisian agar mengusut tuntas
kelompok-kelompok pengacau keamanan sesuai ketentuan hukum yang berlaku dan
mengedepankan azas praduga tak bersalah serta tidak melakukan interogasi yang
berlebihan. (ant)
This site is copyright © 2002 Harian Berita Sore
|