KOMPAS, Kamis, 01 September 2005
Masyarakat di Bali Diminta Waspada
Denpasar, Kompas - Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Made Mangku
Pastika menyatakan, Bali sudah terancam teror bom dan masyarakat Bali perlu
waspada. Mulai Rabu (31/8) malam, seluruh jajaran Polda Bali akan memperketat
penjagaan di seluruh kawasan Pulau Dewata, terutama yang mengundang keramaian,
seperti bandar udara, mal, kawasan wisata, dan hotel.
Pernyataan itu muncul karena siang harinya sekitar pukul 14.20 di depan lift lantai IV
Hotel Kuta Paradiso, Jalan Kartika Plaza, Kabupaten Badung, Provinsi Bali,
ditemukan tas dari kertas berisi rakitan bom di dalam tas plastik bergaris hitam-putih.
Tas tersebut ditemukan petugas hotel.
Pastika yang didampingi Kepala Kepolisian Kota Besar Denpasar Komisaris Besar
Dewa Made Parsana dan Kepala Satuan Brimob Rudolf A Rodja menjelaskan kepada
wartawan, kemarin malam, temuan rakitan bom itu sudah masuk kategori
membahayakan dan meresahkan masyarakat.
Rakitan tersebut dilengkapi dua buah timer—digital dan analog—yang menyala dan
sebuah batu baterai sembilan volt merek Panasonic, serta sebuah lampu enam watt.
"Rakitan bom ini hanya tinggal diberi bahan peledak. Ini sudah termasuk teror," tegas
Pastika. Benda tersebut kemudian diledakkan oleh tim gegana.
Rakitan bom tersebut terdiri dari sebuah paralon cat hitam panjang 30 sentimeter
diameter lima sentimeter berisi serbuk arang. Paralon tersebut telah dililit kabel-kabel
yang dihubungkan dengan dua pengatur waktu,
Pastika belum dapat memastikan kelompok mana atau siapa pelaku yang dicurigai
meletakkan benda tersebut. Petugas Gegana Satuan Brimob Polda Bali masih terus
berjaga di hotel itu hingga malam. (AYS)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|