KOMPAS, Senin, 01 Agustus 2005
Antrean Panjang Terjadi di SPBU Ambon
Ambon, Kompas - Akibat kios-kios pengecer tidak lagi menjual premium, ratusan
sepeda motor dan puluhan kendaraan lainnya harus antre hampir dua jam di Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum Belakang Kota Ambon untuk memperoleh premium.
Antrean itu sudah terjadi sejak SBPU tersebut belum dibuka.
Menurut seorang pengendara motor yang antre, Marcel Bernard, Minggu (31/7), ia
biasanya membeli premium di kios pengecer yang banyak terdapat di sekitar tempat
tinggalnya di Skip. Kalaupun sulit, ia biasanya mencari premium pada pengecer di
daerah Belakang Soya.
"Sudah tiga hari terakhir ini stok bensin di kios-kios habis. Mereka bilang tidak
mendapat stok lagi," ujar Marcel.
Pedagang pengecer akhir-akhir ini sulit membeli ke SPBU karena pihak SPBU
melarang pembelian dengan jeriken. Harga bensin di pengecer Rp 2.500 per liter,
sedangkan di SPBU Rp 2.400 per liter.
Menurut petugas SPBU, antrean pembeli sudah terjadi sejak pukul 06.00, padahal
SPBU baru beroperasi pukul 07.00. Selain akibat kosongnya persediaan di pengecer,
warga khawatir tidak akan mendapatinya di SPBU.
Di seluruh wilayah Kota Ambon hanya terdapat dua SPBU, yaitu SPBU Belakang
Kota (di tengah kota) dan SPBU Galala, yang berlokasi di tepi kota menuju ke arah
Bandara Pattimura. Kota Ambon berpenduduk 250.000 jiwa.
Minggu petang, antrean panjang kendaraan untuk memperoleh premium masih terjadi
di SPBU Belakang Kota. Sebagian besar yang antre adalah sepeda motor, angkutan
umum, serta kendaraan niaga. Untuk mendapatkan premium, pembeli harus antre
selama hampir dua jam.
Pihak Pertamina Ambon dalam pertemuan dengan Gubernur Maluku beberapa waktu
lalu menjamin bahwa pasokan BBM di Ambon tetap aman.
Dijamin terlayani
Pengelola SPBU Belakang Kota, Ricky S, menjamin seluruh pembeli yang antre
dapat terlayani. Pasokan premium dari Pertamina kepada SPBU miliknya yang
mencapai 25-30 kiloliter diyakini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Jika stok menipis, sudah terdapat dua mobil tangki bermuatan premium yang siap
menambah pasokan," ujar Ricky. Kedua mobil tangki yang diparkir di halaman SPBU
tersebut masing- masing berkapasitas lima kiloliter, siap memasok.
Seluruh permintaan akan dilayani tanpa ada pembatasan. Namun, dikatakan pihak
SPBU, sementara ini tidak melayani pembeli dengan jeriken.
"Antrean terjadi di SPBU ini karena merupakan satu-satunya SPBU di dalam kota
dan dekat terminal angkutan umum," ungkap Ricky.
Di SPBU Galala, antrean kendaraan juga terjadi. Bedanya dengan SPBU Belakang
Kota, di SPBU tersebut sebagian besar kendaraan yang antre adalah angkutan umum
dan kendaraan pribadi, terutama yang akan menuju Bandara Pattimura. (mzw)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|