KOMPAS, Jumat, 05 Agustus 2005
Penembak Kembali Teror Warga Poso
Situasi Daerah Masih Rawan
Makassar, Kompas - Penembak misterius kembali meneror Poso, Sulawesi Tengah.
Setelah pada Rabu (3/8) malam seorang warga tewas ditembak di depan rumahnya,
peristiwa yang sama terjadi Kamis subuh kemarin.
Sugito (48) ditembak di Jalan Pulau Jawa, Kelurahan Gebangrejo, Poso Kota, sekitar
pukul 04.30 Wita. Empat peluru menembus tubuhnya.
Penembakan itu hanya berselang sekitar delapan jam setelah penembakan
sebelumnya yang menewaskan Budianto (26), warga Jalan Pulau Bali. Budianto
ditembak di kiosnya yang berada di bagian depan rumahnya saat makan malam,
Rabu lalu. Budianto tewas saat dilarikan ke RSU Poso.
Jarak antara lokasi penembakan pertama dan kedua kira-kira 100 meter. Saat
penembakan kedua terjadi, polisi melakukan penyelidikan dan berjaga-jaga di lokasi
Jalan Pulau Bali. Ada dugaan penembakan itu juga diarahkan ke polisi. Menurut
sejumlah saksi, pada subuh itu terdengar lima kali letusan senjata api. Polisi yang
berada di lokasi penembakan pertama, yang mendengar suara tembakan itu,
langsung melakukan pengejaran dan sempat terjadi tembak-menembak antara polisi
dan orang yang diduga kuat sebagai pelaku penembakan.
Di dua lokasi kejadian, sejak Rabu malam hingga Kamis menjelang pagi, suasana
cukup mencekam. Sampai semalam, situasi di Poso boleh dikatakan masih rawan.
Bupati Poso Andi Azikin Suyuti mengakui bahwa situasi di Poso rawan terkendali.
Apalagi beberapa tempat di dua lokasi penembakan itu cukup gelap.
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal (Pol) Aryanto
Sutadi kepada pers di Poso mengatakan, polisi terus mencari pelaku dua
penembakan itu. Ia mengatakan, penembakan tersebut merupakan upaya menebar
teror, yang diduga terkait dengan sejumlah peristiwa yang terjadi di masa lalu.
Sebab, kedua korban merupakan saksi yang pernah dimintai keterangan oleh pihak
kepolisian dalam beberapa kasus yang sedang ditangani polisi. Namun, Kepala Polda
tidak menyebutkan kasus-kasus tersebut.
Aryanto Sutadi berterima kasih kepada warga yang tidak terpancing oleh kedua
peristiwa tersebut. Sampai kemarin, 13 saksi telah dimintai keterangan oleh polisi.
Para saksi umumnya warga yang berada di Mushala Al-Fajar, yang saat kejadian
sedang bersiap-siap melakukan shalat subuh. Mereka tidak mengetahui kejadian
penembakan Sugito itu, tetapi umumnya mendengar ada letusan senjata api. (SSD)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|