KOMPAS, Kamis, 16 Juni 2005
Bom Ditemukan di Area Parkir Stasiun Kereta Api
Jakarta, Kompas - Sebuah bom aktif ditemukan di area parkir Stasiun Kereta Api
Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (14/6) pukul 19.30. Dari hasil
penyelidikan sementara diketahui bahwa bahan bom itu hampir sama dengan bahan
bom yang meledak di halaman rumah Abu Jibril di Pamulang Barat, Tangerang.
Pada bom yang telah dijinakkan tim Gegana Kepolisian Daerah (Polda) Metropolitan
Jakarta Raya itu terdapat kandungan potasium klorat dan belerang. Hasil penyelidikan
juga menunjukkan bom itu berdaya ledak rendah.
Sesuai informasi yang dihimpun Kompas, bom yang dibungkus tas plastik warna
putih tersebut dicurigai beberapa warga yang Selasa malam itu berada di ruang
tunggu penumpang KA. Benda mencurigakan di pojok lapangan parkir itu lalu
dilaporkan kepada Kepolisian Sektor Metropolitan Jagakarsa.
Menurut Kepala Stasiun Tanjung Barat IJ Wahidin, tim Gegana memastikan bahwa
benda itu bom aktif. "Kita bersyukur bom itu dapat segera diketahui dan dilumpuhkan.
Syukurlah tidak ada gangguan sama sekali terhadap aktivitas KA di stasiun ini," kata
Wahidin, Rabu siang.
Tim Gegana menjinakkan bom rakitan tersebut sekitar pukul 23.00. Dalam
penyelidikan lebih lanjut diketahui bahwa bom itu dilengkapi detonator bertenaga
listrik, menggunakan baterai 9 volt. Selain itu, dilengkapi bohlam lampu senter dan
ada tombol pemutus arus (on/off).
Bahan peledak dan rangkaian tersebut dimasukkan ke dalam kotak sabun. Di
dalamnya juga terdapat 15 potongan paku besi dengan panjang tiga sentimeter dan
diameter tiga milimeter.
Diduga, sistem kerja bom tersebut adalah sistem angkat, artinya kalau diangkat akan
meledak. Namun, setelah diangkat oleh polisi Gegana, ternyata bom tersebut tidak
meledak.
Tiga saksi yang dimintai keterangan mengaku tidak mengetahui siapa yang
meletakkan bom tersebut.
Untuk meneror
Informasi yang dihimpun dari beberapa personel tim Gegana menyebutkan bom
tersebut diduga dibuat tidak untuk menyerang korbannya secara langsung, tetapi
hanya untuk kepentingan teror semata. Bila dilihat dari jenis rangkaian yang
dilengkapi tombol pemutus arus, bom tersebut mirip dengan bom di rumah kontrakan
Abu Jibril.
Pada Rabu (8/6) pagi bom meledak di depan rumah Abu Jibril, Ahli Dewan Pemutus
Kebijakan Majelis Mujahidin Indonesia. Dalam investigasi, polisi mengetahui bahwa
bom itu berdaya ledak rendah, menggunakan bahan potasium klorat (flash powder),
belerang, dan aluminium. Sistem kerja bom menggunakan timer dengan sumber arus
baterai merek Panasonic warna hitam, 9 volt (Kompas, 14/6).
Kepala Bidang Penerangan Umum Kepolisian Negara RI (Polri) Komisaris Besar
Zainuri Lubis menyatakan, "Bom sudah diamankan dan sekarang sedang dalam
penyelidikan lebih lanjut."
Diminta waspada
Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengingatkan kembali agar masyarakat waspada,
termasuk kemungkinan teror bom pada pelaksanaan Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau
Jakarta Fair 2005 yang dibuka hari ini.
"Itu (isu ancaman bom-Red) kan merupakan peringatan umum agar masyarakat
hati-hati. Kalau teroris sasarannya selalu untuk tempat kerumunan orang.
(PIN/MAS/ADP)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|