The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Jumat, 20 Mei 2005

Penyerang Pos Brimob Pernah Dilatih di Filipina Selatan

Ambon, Kompas - Kepolisian Daerah Maluku mengungkapkan, kelompok yang diduga melakukan penyerangan ke pos Brimob di Seram, Maluku, adalah kelompok Mujahidin. Sebagian pelaku pernah mendapat pelatihan militer di Filipina Selatan. Dugaan ini didasarkan pada penyelidikan dan penyidikan terhadap sejumlah kasus teror di Maluku.

Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Brigadir Jenderal (Pol) Adityawarman di Ambon, Kamis (19/5), mengumumkan, berkaitan dengan kasus penyerangan ke pos keamanan satuan Brimob di Dusun Wailisa, Kecamatan Piru, Seram Bagian Barat, pada 16 Mei lalu, telah ditangkap dua tersangka, yaitu Asep atau Dahlan dan seseorang dengan inisial N. Seorang pelaku penyerangan dengan inisial I tewas di lokasi kejadian. Saat ini polisi sedang mengejar lima pelaku lainnya.

"Penyerangan ini dilakukan kelompok sipil yang memiliki kemampuan menggunakan senjata api," kata Kepala Polda Maluku yang didampingi Wakil Kepala Polda Maluku Komisaris Besar Aloysius Mudjiono, Direktur Reserse dan Kriminal Polda Maluku Komisaris Besar Bambang Hermanu, serta Kepala Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Ajun Komisaris Besar Leonidas Braksan.

Anggota kelompok penyerang, menurut Adityawarman, dilatih secara khusus. Salah satu pelaku penyerangan yang berinisial A pernah mendapatkan pelatihan militer di Moro. Ia menambahkan, N yang sudah ditangkap tercatat sebagai Komandan Mujahidin di daerah Air Kuning, Ambon, sedangkan Asep alias Dahlan adalah orang bayaran yang berasal dari luar Maluku.

Leonidas Braksan saat menemui mahasiswa mengingatkan agar mahasiswa waspada terhadap adanya mahasiswa STAIN Ambon yang terlibat dalam aksi penembakan pos Brimob, yang akan merusak citra baik STAIN Ambon.

Polisi diduga terlibat

Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Da'i Bachtiar menyebutkan, dua polisi aktif diduga terlibat dalam penyerangan pos Brimob di Dusun Wailisa itu.

"Keterlibatan dua polisi itu sesuai dengan informasi lanjutan dari anggotanya di lapangan," kata Da'i di Nusa Dua, Bali, Kamis. Kedua polisi tersebut termasuk dalam delapan tersangka yang telah ditangkap polisi.

Menurut Da'i, peluru yang digunakan untuk menyerang pos Brimob dan menewaskan lima anggota Brimob dari Polda Kalimantan Timur itu diduga merupakan hasil rampasan dari gudang peluru Brimob di Tantui, Ambon. (MZW/ADP)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/hoelaliejoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044