The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Sabtu, 21 Mei 2005

Di Pulau Buru, Dua Orang Ditangkap Terkait Penembakan Pos Brimob

Ambon, Kompas - Detasemen 88 Kepolisian Daerah Maluku kembali menangkap dua orang yang diduga terkait penyerangan pos keamanan Brigade Mobil Kalimantan Timur di Dusun Wailisa, Desa Lokki, Seram Bagian Barat. Mereka ditangkap di lokasi berbeda di Pulau Buru, Kamis (19/5), dan akan diperiksa sebagai saksi di Markas Polda Maluku.

Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Endro Prasetyo di Ambon, Jumat (20/5), mengatakan, status kedua orang itu masih sebagai saksi sehingga identitasnya belum bisa diumumkan. "Mereka masih kami periksa sebagai saksi. Kalau nanti ada bukti, baru dijadikan tersangka," katanya.

Kamis malam, kedua tersangka dibawa ke Ambon dengan kapal feri. Kapal yang membawa mereka tiba di Pelabuhan Galala Ambon, Jumat sekitar pukul 03.00 WIT, dengan pengawalan ketat.

Prasetyo menegaskan, polisi telah menemukan seluruh senjata yang digunakan. Senjata-senjata itu ditemukan di daerah Durian Patah, Ambon, seperti penemuan ribuan amunisi dan berbagai perlengkapan penyerangan lain, Selasa lalu. Tidak disebutkan jumlah dan jenis senjata tersebut.

Dari selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian dan dari peluru yang ditemukan di Durian Patah, senjata yang digunakan diduga jenis MK-3, SKS, US-Karabin, dan AK-47.

Terlibat kasus teror

Sementara itu, dua anggota Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease dinyatakan dalam aksi-aksi teror di Maluku. Mereka adalah I, anggota Satuan Intelijen, dan S, anggota Satuan Samapta. "Seorang oknum polisi masih dalam pencarian," kata Prasetyo.

Menyikapi berbagai insiden di Maluku akhir-akhir ini, Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Maluku Idris Latuconsina atas nama umat Islam di Maluku menyatakan dukungan penuh atas upaya penegakan hukum terhadap pelaku tindak kekerasan. Namun, MUI Maluku mengingatkan agar upaya penegakan hukum dilakukan secara proporsional dan profesional tanpa tendensi dan rekayasa apa pun.

MUI mengimbau kepada umat Islam Maluku untuk tidak terprovokasi kelompok mana pun. Soal dugaan keterlibatan oknum mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Ambon dalam tindak kekerasan, MUI mengimbau agar STAIN Ambon tetap menjaga independensinya sebagai lembaga penyelenggara pendidikan tinggi. (mzw)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/hoelaliejoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044