KOMPAS, Sabtu, 27 Agustus 2005
Bom Pasar Mardika, Polisi Tangkap 5 Orang, Umar Patek Belum
Tewas
Jakarta, Kompas - Kepolisian Daerah Maluku kembali menangkap lima orang sebagai
pengembangan penyelidikan kasus bom di jalan masuk Terminal Mardika, sementara
satu orang masih buron. Sementara itu, pada kasus bom Bali, salah satu pelaku,
Umar Patek, yang dikabarkan telah meninggal, diyakini masih hidup.
Pelaksana Harian Kepala Bidang Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri
Komisaris Besar Saud Usman Nasution yang dihubungi Jumat (26/8) menjelaskan,
dua dari lima tersangka, Sm dan Ad, ditangkap pada hari Jumat pukul 02.00 Wita di
hutan Watinuru, Dusun Ketapang.
Mereka diburu sepanjang malam. Yang pertama ditangkap adalah Sm. Petugas lalu
bergerak ke rumah Ad dan dia berhasil ditangkap. Di rumahnya diamankan tiga orang
lain, kata Saud.
Polisi menahan Sm dan Ad, sedangkan tiga orang yang diamankan di rumah Ad
masih dimintai keterangan. Menurut Kepala Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau
Lease Ajun Komisaris Besar Leonidas Braksan yang memberi keterangan di Ambon,
mereka adalah On, Sl, dan Ph.
Keenam orang itu merupakan warga Dusun Ketapang, Desa Lokki, Piru, Seram
Bagian Barat. Polisi kini memburu tersangka utama, W. Segera setelah bom meledak
di Pasar Mardika, Kamis (25/8), polisi menangkap Kw.
Menurut Saud, sasaran awal adalah halte bus Passo. Kejadian itu menyebabkan
delapan orang terluka. Dugaan sementara, komplotan itu memprovokasi masyarakat
yang mulai hidup damai.
Hasil penyelidikan polisi menunjukkan, bom tersebut dibuat oleh N dan Arsyad di
Dusun Ketapang. Dari serpihan pipa paralon yang digunakan sebagai tabung bom,
diduga bom yang meledak dua buah.
Untuk mencegah terulangnya peledakan bom, mulai Kamis malam polisi kembali
mengaktifkan penyisiran di jalanan. Ledakan bom tersebut adalah yang pertama
pascapengungkapan pelaku penyerangan pos keamanan Satuan Brimob Kaltim di
Lokki.
Menurut Braksan, dalam aksinya, pelaku menyamarkan penampilannya. Kw saat
ditangkap bergaya anak muda dengan rambut dicat kuning. Terlihat jelas bahwa
peledakan direncanakan secara matang, tegas Braksan. Hal lain yang menunjukkan
hal tersebut adalah dibuangnya tanda pengenal pelaku untuk menyembunyikan
identitas mereka.
Umar Patek masih hidup
Sementara itu, Saud mengungkapkan, salah satu tersangka bom Bali, yakni Umar
Patek yang dikabarkan lari ke Filipina, diyakini masih hidup.
Saud menjelaskan, perwira penghubung Polri di Manila, Filipina, Komisaris Besar
Bambang Usadi melaporkan, informasi yang mengatakan Umar tewas dalam
tembak-menembak dengan aparat keamanan Filipina tidak benar. Larinya Umar ke
Filipina diinformasikan Abdullah Santana anggota komplotan bom Kuningan.
Bom di Kuta, Bali, menewaskan sekitar 200 orang korban aksi teror terbanyak kedua
setelah kejadian 11 September 2001 di New York yang menewaskan sekitar 3.000
orang. (MZW/ONG)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|