KOMPAS, Senin, 30 Mei 2005, 23:54 WIB
Bom Tentena
Presiden: Sudah Ada Titik Terang
Hanoi, Senin
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sudah ada kemajuan dan titik
terang dalam investigasi kasus ledakan bom di Tentena, Poso, Sulawesi Tengah
(Sulteng), Sabtu (28/5) lalu. Namun ia tidak menyebutkan apa kemajuan yang telah
dicapai kepolisian.
"Saya mendapat kabar bahwa ternyata ada langkah maju dalam investigasi dan
sudah ada titik terang," katanya kepada pers Indonesia di Hotel Melia Hanoi,
Vietnam, Senin (30/5).
Disebutkan Presiden, dirinya terus menjalin komunikasi dengan Wakil Presiden dan
Menkopolhukam tentang tindak lanjut pasca kejadian tersebut.
Sementara itu Polda Sulteng menegaskan jumlah korban yang tewas akibat insiden
peledakan bom di Tentena, Kabupaten Poso, hingga Senin siang tercatat hanya 20
orang, bukan 22 orang seperti yang ramai diberitakan oleh media massa kurun dua
hari terakhir.
"Angka 22 orang tewas itu keliru dan yang benar hanya 20 orang," kata Kabid Humas
Polda Sulteng AKBP Rais Adam SH seperti dikutip Antara di Palu.
Menurut dia, terjadinya perbedaan angka jumlah korban tewas itu karena kekeliruan
pendataan yang dilakukan Pemkab Poso yaitu adanya dua nama korban yang
tercatat ganda, sementara pihak polisi baru mengeluarkan data korban bom Tentena
setelah berhasil mengindentifikasi semua korban.
Sedangkan total korban yang mengalami luka berat dan ringan dalam peristiwa dua
ledakan bom di Tentena tersebut, kata Rais Adam, berjumlah 57 orang. Dua di
antaranya dirujuk berobat lanjut ke Palu dan Jakarta.
Sementara itu dari Tentena dilaporkan, jumlah korban yang masih dirawat di RSU
setempat hingga Senin malam masih mencapai Rp53 orang, termasuk tiga korban
yang sebelumnya menjalani amputasi.
Kondisi para korban yang diamputasi itu, menurut seorang dokter setempat, dalam
keadaan kritis dan masih dalam perawatan intensif petugas medis. (Edj)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|