Media Indonesia, Minggu, 03 Juli 2005 07:55 WIB
Rentetan Tembakan Kagetkan Warga Kota Poso
PALU--MIOL: Warga kota Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu siang, dikagetkan
rentetan letusan tembakan yang dilepas oleh beberapa polisi berseragam preman.
Informasi dihimpun ANTARA dari Poso menyebutkan sejumlah anggota polisi
berseragam preman membuntuti Ipong, warga Kelurahan Bonesompe, saat keluar dari
Mesjid Al Muhajirin seusai melaksanakan shalat dhudur. Mesjid Al Muhajirin terletak
dalam kompleks asrama Polres Poso di Jalan Ahmad Yani.
Berselang beberapa saat polisi melepas tembakan ke udara saat Ipong yang
mengatahui dirinya dibuntuti berusaha lari, aksi kejar-kejaran pun terjadi.
"Polisi beberapa kali melepas tembakan ketika Ipon lari," kata saksi mata Wahyuddin
(30).
Polisi kembali melepaskan beberapa kali tembakan ke arah gedung eks-biokop yang
dijadikan Ipong sebagai tempat berlindung.
Pengejaran dilanjutkan ke arah bagian dalam bangunan tua yang juga juga terletak di
Jalan Ahmad Yani, namun polisi tidak menemukan buruannya.
Rumah mertua Ipong, Radi Jeba (40), yang letaknya bersebelahan dengan gedung
eks-bioskop Nirmala diobok-obok polisi yang diduga dijadikan tempat pelarian, tapi
Ipong tetap tidak diketemukan.
Radi Jeba sempat mengajukan protes atas tindakan polisi di rumahnya dan
mempertanyakan surat penagkapan terhadap menantunya.
"Saya sempat mempertanyakan dasar penangkapan Ipong, serta meminta surat
penangkapan," katanya.
"Komandan mereka (polisi) bernama AKP Yossy hanya mengatakan, Ipong dicari
polisi karena terlibat kasus," katanya, menambahkan.
Kapolres Poso AKBP Sholeh Hidayat menolak berkomentar saat sejumlah wartawan
mengkonfirmasi dasar penangkapan Ipong. "Kasus ini berada dibawah koordinasi
Direktur Reskrim Polda Sulteng Kombes Pol Tatang Soemantri," ujarnya.(Ant/Ol-1).
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|