The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Media Indonesia


Media Indonesia, Jum'at, 05 Agustus 2005 23:24 WIB

Penembakan Di Poso Bukti Kelemahan Aparat

PALU--MIOL: Lembaga Pengembangan Studi Hukum dan Hak Asasi Manusia (LPSHAM) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengatakan kasus penembakan misterius terhadap dua warga Kelurahan Gebang Rejo merupakan sinyal

kelemahan aparat memberikan perlindungan kepada masyarakat di Kabupaten Poso pasca kerusuhan.

"Penembakan itu merupakan peristiwa pertama sejak perpanjangan operasi Sintuvu Maroso VII disepakati tanggal 20 Juli 2005," kata Direktur Eksekutif LPSHAM Sulteng Syamsul Alam Agus di Palu, Jumat (5/8).

Menurut dia, kasus penembakan itu adalah tindak kejahatan yang selalu berulang sejak konflik Poso terjadi kurun 7 tahun terakhir.

"Catatan LPSHAM sejak tahun 2003 hingga peristiwa penembakan terakhir itu sudah 26 peristiwa serupa terjadi di daerah bekas konflik itu," ujarnya.

Alam mengatakan kenyataan tersebut menunjukkan tidak ada korelasi signifikan digelarnya operasi Sintuvu Maroso dapat mengakhiri tindak kekerasan di daerah bekas konflik itu. Padahal menurut dia, Poso tidak cukup luas seperti daerah konflik lain semisal Aceh dan Ambon, namun tidak satupun kasus penembakan dan pengeboman yang terjadi di sini terungkap.

Alam mengatakan kenyataan itu memperburuk kepercayaan masyarakat terhadap aparat dan pemerintah. Dia juga mengatakan pihaknya menilai pemerintah belum menunjukkan upaya serius mengakhiri kekerasan di Poso apalagi tindakan yang diambil cenderung mempertahankan pola lama yang menitikberatkan penyelesaiaan dengan mengerahkan pasukan dan memperpanjang operasi.

"Mestinya dilakukan evaluasi terhadap efektifitas kebijakan tersebut dan memastikan tidak ada keterlibatan oknum aparat di lapangan yang justru akan memperkeruh keadaan," ujarnya.

LPSHAM juga berharap segala bentuk tindak pelanggaran serta penyimpangan yang dilakukan aparat dan pemerintah daerah setempat harus diselesaikan secara hukum sembari mendesak pemerintah dan Komnas HAM proaktif menyikapi kekerasan yang terjadi di Poso.

Aksi penembakan misterius terakhir di Poso terjadi Rabu malam dan Kamis dinihari pekan ini mengakibatkan dua warga kota Poso tewas. Aksi penembakan pertama terjadi Rabu malam pukul 20.30 Wita (3/8) menyebabkan Budiyanto (26) yang berprofesi sebagai tukang ojek nyawanya tak tertolong sekalipun sempat dilarikan ke Rumah Sakit.

Aksi penembakan kedua terjadi Kamis dinim hari sekitar pukul 04.30 Wita (4/8) mengakibatkan Sarlito (48) tewas di tempat dengan dua luka tembak di bagian dada sebelah kanan, wajah sebelah kiri dan satu luka di bagian mulut.(Ant/OL-06)1

Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/hoelaliejoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044