Media Indonesia, Rabu, 18 Mei 2005 12:22 WIB
Polda Maluku Intensifkan Penyidikan Pelaku Penembakan Pos
Brimob
AMBON--MIOL: Pihak Polda Maluku saat ini terus melakukan penyidikan secara
intensif terhadap lima orang pelaku penembakan pos Brimob di Desa Loki, Kabupaten
Seram Bagian Barat (SBB) pada Senin subuh(16/5) sekitar pukul 03:00 WIT sehingga
lima personil elit Kepolisian asal Kalimantan Timur(Kaltim), satu anggota pelaku dan
satu warga setempat tewas.
Kapolda Maluku Brigjen Aditya Warman, di Ambon, Rabu, membenarkan, para
pelaku OP, A, Her, T, dan Ft tengah disidik intensif guna mengungkapkan alasan
penyerangan ke pos Brimob di Desa Loki saat 14 personil bertugas di sana.
Lima personil Brimob yang meninggal adalah Brigadir Ronny Susanto, Brigadir
Hasanuddin, Brigadir Teguh Aristianto, Briptu Slamet Harianto, dan Bharada
Damanik.
Satu anggota penyerang tewas yang turut diotopsi di rumah sakit Bhayangkari Tantui,
Ambon yakni Abdullah dan warga sipli dari Desa Loki, Simon Petrus Sarpally.
Kapolda mengatakan, penyidikan intensif diarahkan juga untuk mengungkapkan siapa
dalang di balik penyerangan ke pos Brimob di Desa Loki itu.
Penyerangan terhadap pos polisi di desa Loki dilakukan di saat pemerintah tengah
menetapkan kebijakan untuk mengembalikan warga setempat ke daerah asal karena
mengungsi akibat tragedi kemanusiaan, sejak 19 Januari 1999 lalu.
"Kami berterima kasih kepada tiga saksi yang bersedia mengungkapkan ciri-ciri
maupun modus kerja dari para pelaku yang diidentifikasikan di mulai dari Desa
Katapang Kabupaten SBB hingga ke Dusun Waitomo Pulau Ambon Kabupaten
Maluku Tengah, selanjutnya ke Durian Patah dan pusat Kota Ambon," ujarnya.
Kapolda belum dapat menjelaskan, hasil penyidikan awal terhadap lima pelaku yang
merupakan orang luar daerah Maluku, kecuali OP.
"Siapa pun dalang di balik penyerangan yang menewaskan lima personil Brimob akan
dikejar hingga ke liang lahat guna mempertangggungjawabkan perbuatan biadab
tersebut," katanya,
Kapolda juga memastikan senjata yang digunakan para pelaku adalah standar
organik bersama amunisi dalam jumlah ribuan.
"Kami telah mengamankan amunisi maupun peralatan pelaku, baik di Desa Loki
maupun yang ditemukan di kawasan Leihitu dan Kota Ambon sebagai barang bukti
untuk diproses secara hukum," tambahnya.
Suasana duka masih menyelimuti markas komando Brimob Polda Maluku pada
kawasan Tantui atas, kecamatan Sirimau, Kota Ambon yang sejak Senin pagi(16/5)
mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang. (Ant/OL-1)
Copyright © 2003 Media Indonesia. All rights reserved.
|