The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Republika OnLine


Republika, Rabu, 25 Mei 2005 17:49:00

Polda Maluku Tangkapi Warga Muslim

Laporan: Zuhair Sukirno

Ambon-RoL -- Sikap arogansi mulai ditunjukkan oleh polisi, dalam mengusut insiden penyerangan pos brimob di Loki, Kecamatan Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Sikap itu terkesan dari aksi asal tangkap terhadap warga, yang tidak terkait dengan insiden itu.

Tindakan penangkapan itu juga diikuti dengan penganiayaan terhadap warga yang diseret ke markas polisi. Pemuda Muhammadiyah Maluku saat ini tengah mengumpulkan data dan fakta tentang praktek kekerasan polisi, khususnya Detasemen 88 Polda Maluku, terhadap orang-orang yang terkait langsung, maupun yang dituding sepihak polisi terlibat dalam berbagai aksi penembakan di Maluku. Semua orang yang ditangkap itu semunya nyonyor dihajar polisi.

Menurut Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Maluku, Salim Samsudin, temuan-temuan itu akan disampaikan ke Muhammadiyah Pusat, induk Pemuda Muhammadiyah, untuk selanjutnya dilaporkan ke Kapolri Da'i Bachtiar, dan petinggi lain, agar dapat melihat apa yang dilakukan, Kapolda Maluku Brigjen Aditya Warman dan polisinya di Maluku. "Sejumlah nama korban penangkapan dan penganiayaan oleh personil polisi itu telah diketahui. Korban yang lain masih dalam pendataan," kata Salim Samsudin kepada Republika, Rabu (25/5).

Seperti diberitakan sebelumnya, pos brimob di desa Loki, Kecamatan Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) diserang oleh kelompok bersenjata, Senin (16/5). Dalam penyerangan itu, tujuh orang tewas, yang terdiri dari lima anggota brimob, satu warga sipil yang bekerja di pos brimob dan salah satu penyerang.

Dalam pengusutan kasus itu, polisi memastikan pelaku penyerangan adalah kelompok mujahidin. Lima pelaku telah ditangkap, tiga masih buron. Namun, polisi juga menangkapi orang-orang yang dicurigai terlibat kasus itu, hanya sebatas, seseorang itu berpenampilan seorang muslim. Penangkapan itu juga diikuti dengan aksi penganiayaan oleh polisi.

Ia menyebutkan, salah satu korban penangkapan dan penganiayaan polisi itu adalah Malik Vanath, seorang mantri kesehatan, yang beralamat di Lorong Gondal, Manusela, Batumerah. Mantri ini, katanya, adalah orang yang sempat memberikan perawatan bagi seorang tersangka yang terluka, karena tertembak di saat menyerang pos brimob di Loki.

Namun, tindakan kemanusiaan mantri kesehatan ini ternyata dinilai lain oleh polisi. "Pak mantri justru dituding terlibat. Dia ikut ditangkap bersama tersangka. Setelah ditangkap, mantri senior ini dipukuli oleh polisi, yang menginterograsinya," kata Salim.

Menurutnya, selain menangkap mantra, polisi juga menyeret anaknya, Is Vanath (juga mantri) dan seorang yang tinggal di rumah keluarga itu. Keduanya juga babak belur dihajar polisi. Hingga kemarin, lanjutnya, mantri Malik Vanath dan kerabat yang satu rumah itu sudah dilepas, dengan kondisi lebam di wajah.

© 2005 Hak Cipta oleh Republika Online.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/hoelaliejoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044