Radio Vox Populi [Ambon], 07-Sep-2005
Jong Ambon, Perjalanan ke Negeri Leluhur
07-Sep-2005, Rudi Fofid - Ambon
Ambon, Vox Populi (7 September 2005)
Rombongan klub sepakbola SV Jong Ambon asal Provinsi Zeeland Belanda, sejak
akhir Agustus lalu berada di Ambon, Maluku. Tim dipimpin Marcel Oldenburg,
bertujuan ikut memantapkan rekonsiliasi yang sedang berlangsung di kota manise.
Dalam rombongan terdapat 16 pemain sepakbola, pelatih Bert Pentury dan Manajer
Jim Pentury. Selain melakukan pertandingan persahabatan dengan tim-tim lokal, Jong
Ambon juga mengunjungi lokasi pengungsi dan anak cacat, melakukan clinic
coaching serta menghadiri puncak peringatan ulang tahun ke-430 Kota Ambon, 7
September 2005.
Kehadiran Jong Ambon ternyata mampu menyedot perhatian publik Ambon. Dalam
empat kali pertandingan sepakbola di Stadion Mandala Remaja Karangpanjang
Ambon, sekitar 5.000 warga selalu datang menonton.
Jumlah ini merupakan rekor tersendiri sebab sejak stadion tersebut dibangun 25
tahun silam, belum pernah pertandingan sepakbola ditonton begitu banyak orang.
Dalam pertandingan lokal, paling banyak penonton mencapai 3.000. Lazimnya
penonton hanya ratusan orang. Tapi Jong Ambon telah membawa hiburan tersendiri
bagi publik Ambon yang memang haus hiburan.
Dalam pertandingan pertama melawan Nusaniwe Selection, 27 Agustus, Jong Ambon
menang 1-0. Gol tunggal diciptakan Amarildo Lawansuka. Ketika menghadapi
Baguala Selection, 30 Agustus, kembali Jong Ambon menang 1-0, juga dari kaki
Amarildo.
Jong Ambon baru menemukan lawan berat ketika menghadapi tim Perserikatan
Sepakbola Hitu Leitimur (PSHL), 2 September. Bermain dalam guyuran hujan, Jong
Ambon menang 3-2. Sedangkan pada partai terakhir melawan Perserikatan
Sepakbola Ambon (PSA), 5 September, Jong Ambon menyerah 0-4
Pelatih Bert Pentury maupun Manajer Jim Pentury yang diminta komentarnya tentang
pertandingan persahabatan ini, sama-sama menyatakan tidak mementingkan skor
pertandingan. Menurut Bert, dia sangat gembira sebab kehadiran Jong Ambon telah
membuat pemain maupun publik Islam-Kristen di Ambon bertemu dalam semangat
yang sama. Jim juga mengaku senang melihat jalannya pertandingan yang penuh
suasana rekonsilasi.
Jim berharap, kehadiran Jong Ambon dalam pertandingan persahabatan ini akan
mampu memberi semangat bagi sepakbola di Ambon. Dengan begitu, katanya, kelak
prestasi PSA pada masa mendatang akan semakin lebih baik.
ANTUSIAS
Publik Ambon memang antusias terhadap Jong Ambon. Saking antusiasnya, dalam
empat kali pertandingan, para penonton selalu membludak sampai ke pinggir
lapangan. Petugas keamanan dan penyelenggara pertandingan tak mampu
membendung keinginan penonton untuk mendekat ke bangku pemain cadangan Jong
Ambon.
Tiap kali selesai bertanding, para pemain Jong Ambon dan pemain lokal saling
bertukar baju. Anak-anak Belanda keturunan Maluku ini terlihat bergembira
mengenakan kaos bertuliskan nama klub lokal. Tapi acara baku tukar baju ini juga
dijubeli penonton yang berlarian ke tengah lapangan.
Kawula muda kebanyakan ingin berjabat tangan dengan pemain Jong Ambon, atau
difoto bersama. Jong Ambon pun membagikan ribuan lembar foto tim.
Semua pemain Jong Ambon menjadi idola penonton. Mulai dari kedua kiper Wilfred
Vreeke dan Bas Rijkeboer yang asli Belanda, atau kedua Leihitu bersaudara dan
Juarth Kje-Gwan. Amarildo Lawansuka menjadi buah bibir sebab dia mencetak gol-gol
tunggal dalam dua pertandingan. Bahkan, pelatih Bert Pentury, dan ayah-anak Jim
Pentury- Rivellinho Pentury juga menjadi pusat perhatian.
Jim Pentury kepada Vox Populi menjelaskan, semua pemainnya kini berada dalam
kondisi fit. Mereka bergembira sebab dapat bermain bola di negeri leluhur.
Setelah dua pekan, Jong Ambon akan meninggalkan Ambon 8 September. Kehadiran
mereka telah memberi hiburan, motivasi sekaligus teladan bagi pemain-pemain lokal
bahkan publik Ambon. (VP)
Copyright © 2005 RadioVoxPopuli.com. All right reserved.
|