Radio Vox Populi [Ambon], 09-Jul-2005
Radio Tali Hulaleng Storen
Victor Manuhutu - Ambon
Inilah radio Tali Hulaleng alias Tarika Broadcasting Service yang dipancarkan dari
ujung pohon Gondal dengan motto Sekali Mengudara Tiga Kali Buang Sauh par biking
batul kabel tarika di studio.
Kita mulai dengan berita cuaca. Cuaca kota Ambon suam-suam kapanasang. Angin
bertiup dari Blakang Soya menuju Talake makang tikungan di Trikora biking banyak
orang pung kapala maso angin. Angin ini bukan angin Bardaya atau Sibu-Sibu tetapi
Butu Angin Tacigi Bangun. Anginnya cukup keras bikin banyak orang skrek dari tidor
tagal membawa berita lain yaitu untuk menambah PAD Kota Ambon maka ada
keinginan Togel dilegalkan lewat Perda. Weer bagini biking panas dingin seantero
badan.
Ujang su molai siram kota Ambon. Banyak orang "basumpah" untuk jadi orang
kaweng baru di kantor yang katanya sadaaap jadi pengantin di musim ujang. Musim
ujang biking orang mulai lapas omang-omang WC sepanjang kali Benteng, Batu
Gantong, Batu Gajah, Skip dan lainnya biar tanki WC kosong, tabungan hener iko air
ujang. Padahal para pendengar yang terhormat, kegiatan los omang-omang WC
tersebut akang pung nama barbage penyaki par orang saisi kampong.
Pendengar yang budiman, katong beralih ke bagian ekonomi dan investasi. Katong
pung pemuka mengeluh tentang kupang untuk menaikan PAD ke Kas Daerah.
Padahal kalau ikan di Jawa per kilo Rp 7.500 saja, ada kapal ikan asing ditangkap
dengan muatan 2000 ton ikan yang berarti ada Rp 15 milyar dikapal itu. Lah, kalau
kita hubungkan hal tersebut dengan Gedung Perikanan Galala, apakah Gedung
tersebut cuma par bikin fronk pinggir jalan saja? Manfaatkan, sumbur deng pakatang
biar hidop dan maksimalkan dia, jangan biarkan dia jadi seperti pot bunga dipinggir
jalan.
Ada investor yang punya cold storage dengan armada penangkapan, mereka
menggunakan jareng buaya ka jareng harimau untuk menyapu bersih ikan di sekitar
rompoon. Sioh, Tata dong seng pikirkan tentang kemungkinan mutual simbiosa
antara investor itu dengan nelayan tradisional kita? Kalo seng mutual simbiosa, no
loko pake sistem Masohi jua. Jadikanlah mereka bapak angkat sehingga nelayan kita
tidak mati kelaparan seperti ayam mati di lumbung beras. Kalo seng mau jadi bapak
angkat, no jadi jua bapa sarane supaya anana sarane dapa kepeng par beli hoppies.
Baemana, kalo Tata biking perusahaan daerah yang menangani sektor Perikanan dan
dikomandoi oleh tangan-tangan professional? Banyak target dapat tercapai, dapat
pemasukan untuk PAD dan mengurangi beban pengangguran melalui pemanfaatan
tenaga kerja. Perusahaan itu harus terbebas dari birokrasi agar dia lincah bersaing,
balumpa kiri-kanan dan menghasilkan keuntungan. Belajar dari pengalaman, volume
ikan yang turut terbawa bersama kapal asing yang tertangkap seharusnya membuka
mata kita untuk melirik lahan ini. Jang cuma mau buka buku tangan par tarima
"amplop", kio Tata e.
Ketika ada perusahaan daerah yang bergerak dibidang perbengkelan motor dan mobil,
akan terasa aneh bila sektor perikanan yang kaya tidak dilirik. Bengkel, ibarat mata
kael nomor kacil cuma par bisa cigi kabus, seng bisa par cigi bobara biru. Kalo
pikiran kecil pasti outputnya juga kacil di ujung kuku, cuueee.
Penting bagi seorang professional yang mengetahui bidangnya digunakan untuk
mengemudikan perusahaan daerah. Agar supaya jangan ada keraguan hasil kerja dari
orang-orang tertentu yang bisa menurunkan kredibilitas diri maupun kredibilitas
perusahaan. Contoh, ada boss melakukan experimen mengganti pelumas pompa dari
grease ke air. Wate, ini gila namanya. Ada lagi di koran, entah karena wartawan
salah kutip atau sang boss sendiri yang kurang mengerti sehingga Sand Blasting
dibilang Sun Blasting. Sand Blasting adalah penyemprotan pasir besi bertekanan
yang menggunakan tekanan angin dari kompressor guna membersihkan karat. Kalau
pendengar mau bertukar kulit menjadi putih laksana kasbi kupas silahkan minta
disemprot pakai Sand Blasting.
Sekarang flight di Ambon berkurang. Padahal beberapa bulan lalu flight banyak sekali.
Kalau katong pesan tiket selalu dibilang banyak orang atau full sit. Kalau mau, harga
agak beda dari kemarin. Ticket pun atas nama orang lain. Ini sangat berbahaya kalau
terjadi apapa yang berhubungan dengan misalnya, klaim asuransi. Ada saja alasan
klise. Katong mangarti lai kalo harga tiket mengikuti apa yang disebut low season
dan high season. Tapi di Ambon, kog par sagala waktu high season? Apakah di
Ambon sangat banyak business man sibuk terbang atas-bawah sehingga flight selalu
full dari Januari-Desember? Penerbangan dikurangi artinya jumlah penumpang
pengguna jasa penerbangan kurang banyak! Ini jalur kurus tulang ayam, bung!
Jawabnya kini gamblang didepan mata, kita dibodohi oleh orang-orang tertentu di
perwakilan penerbangan di Ambon. Gobloknya aku, mau-maunya dikerjain,
doggy-doggy guk-guk.
Basudara pendengar yang terhormat, ada apa dengan kita? Kita jangan mau
dipersonifikasikan dengan Sapi Tiouw atau Sapi liar diatas Suli. Jangan mau dibodohi.
Generasi kita mesti diarahkan berpikiran kritis supaya siap untuk huele, bataria, kalo
ada yang seng batul di katong pung dusun Dati.
Kita beralih ke mata acara Pendidikan. Banyak orang pintar skarang sampe terkesan
gemar sekali membodohi orang. Padahal pendidikan itu par didik anana jadi pintar.
Agaknya kita mau saja dibodohi. Ini adalah salah satu efek dari sisi lain pendidikan
sehingga melahirkan orang-orang Pintar Talapas.
Pendengar, simaklah pendapat berikut; salah satu petinggi di kampong Malubeta
tagal kewalahan mendapat kritikan tentang penggunaan mobil mewah sementara
stengah rakyatnya miskin, akhirnya berkata bahwa mobil of oto of wagen itu
merupakan penghargaan dari rakyat untuk wakilnya. Bosnya malah bilang lain lagi, itu
mobil of oto di Jakarta anak sekolah yang pake. Biking rakyat yang bernama Otopina
sumpah koliling.
Lain lagi, ada pejabat yang bilang bahwa kebijakan wajib belajar malam dengan diikuti
pengamanan oleh Polisi Pamong Praja bukan untuk menakut-nakuti anana. Padahal
anana ditangkap oleh petugas berseragam, beratribut, dinaikan ke mobil patroli, apa
seng biking anana karingat dingin? Pendapat Prof Conny Semiawan sang pakar
pendidikan serta Prof. Dr. Yaumi Agus Achir seorang pakar psikologis, seharusnya
sudah menggugurkan dalil yang melatar belakangi kebijakan diatas.
Akhirnya basudara, sepertinya katong perlu darah segar lain untuk membangun
katong pung kampong Malubeta. Penyuntikan darah segar diperlukan untuk
mendapat semangat baru yang menyala-nyala. Sebab sekarang ini banyak orang
mengamalkan nasehat orang tua; ingatang, kalau su dapat "pangkat" kasi ujung
kadera labe-labe supaya sudara bisa duduk. Jadi jang heran ketika adik, kakak, wate,
ua, anak, keponakan dan konyadu kebagian proyek seperti milik pusaka mata rumah.
Juga jang heran ketika ada anggota keluarga bisa menghardik pegawai atawa
bawahan dari sang sudara yang lagi jadi boss. Bukan main, idiih, dalang muka!
Demikianlah pendengar, cruuueeet weeeng, maaf, bukan kerusakan pada radio anda
tapi storen di Radio Tali Hulaleng. Kita berpisah untuk bertemu kembali di gelombang
yang sama yaitu gelombang taguling-guling bersama penyiar anda, Otohilo. (Upu Tita
Mena, Anai Hanu Moria!)
(tulisan ini pernah dimuat di Harian Suara Maluku Ambon)
Copyright © 2005 RadioVoxPopuli.com. All right reserved.
|