Radio Vox Populi [Ambon], 19-Mei-2005
Ketua Mujahidin Ditahan di Polda Maluku, Sketsa Wajah Teroris
Disebarkan
19-Mei-2005, Daniel Nirahua - Ambon
AMBON-Salah satu otak penyerangan Pos Brimob di Desa Loki, Seram Bagian
Barat, Maluku, ternyata Ketua Mujahidin Maluku Nurdin Nasir. Sedangkan
penyerangan 16 Mei lalu dipimpin Asep Djaja alias Dahlan. Keduanya kini meringkuk
di tahanan Kepolisian Daerah Maluku.
Satu perusuh, Ichlas, tewas di lokasi kejadian. Sisa lainnya masih buron. Sedangkan
sketsa wajah delapan pelaku serangkaian teror, juga disebarkan polisi.
Kepada wartawan Kamis (19/5), Kepala Kepolisian Daerah Maluku Brigjen Polisi
Adityawarman mengungkapkan, Asep Djaja memiliki keahlian khusus karena pernah
berlatih di Moro, Filipina Selatan. Dia memiliki tujuh orang anak buah yang sering
bermain dalam aksi penyerangan dan penembakan di Maluku.
Menurutnya perusuh sengaja memanfatkan moment tertentu untuk mengacaukan
stabilitas kemanan di Maluku dan para pelaku penyerangan desa Loki. Ada empat
kasus terkait yang dilakukan kelompok yang sama, pada lokasi penembakan warga
Wamkana, kapal lai-lai 7, penembakan karoke Villa dan penyerangan Desa Loki.
Adityawarman menyebutkan, senjata yang dipakai untuk melakukan penyerangan
Desa Loki belum semua disita, hanya satu pucuk diamankan bersamaan dengan
mayat pelaku. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), disimpulkan perusuh
melakukan penembakan terhadap lima anggota brimob dalam jarak dekat dengan
posisi duduk di lantai.
Hal itu dibuktikan dengan darah yang tercecer di lantai, para penyerang mengantongi
amunisi dalam jumlah besar pada tas pinggang dengan target penyerangan dilakukan
dalam waktu lama.
Menurutnya, sejauh ini belum diketahui motif di balik penyerangan namun dipastikan
untuk menggangu stabilitas keamanan di Maluku. "Yang pasti tujuan mereka
provokasi, gangu keamanan daerah ini"ujarnya. Apakah ada skenario khusus akan
terlihat nanti dari hasil pengembangn polisi. Dari hasil pemeriksaan para pelaku ada
yang berasal dari luar Maluku dan ada pula dari Maluku, bahkan ada yang khusus
dipanggil sesuai orderan. (VP)
Diungkapkan semua senjata ini ditemukan pada satu loksi saja, yakni dikompleks
STAIN Ambon. Kelompok penyerang pada beberapa insiden di Maluku, terangnya,
adalah kelompok berbeda tapi punya satu jaringan. (VP)
Copyright © 2005 RadioVoxPopuli.com. All right reserved.
|