SINAR HARAPAN, Sabtu, 03 September 2005
Pimpinan Umat Kristiani Dialog dengan Ketua Umum FPI
Oleh Web Warouw
Jakarta – Sejumlah pimpinan umat kristiani, Sabtu (3/9) pagi berdialog dengan Ketua
Umum Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq di Markas FPI di Petamburan,
Jakarta Pusat. Dalam dialog itu pimpinan umat kristiani menjelaskan perlunya
menjaga perdamaian di Indonesia.
Sejumlah pimpinan umat kristiani yang hadir dalam dialog itu di antaranya pimpinan
Gereja Rakyat, Pdt Shepard Supit, Franz Magnis-Suseno (Katolik), Pdt Ignatius
Dahlan (Persekutuan Injili Indonesia), Pdt Weinata Sairin (PGI), Mariani Suwandi
(aktivis lintas agama) serta beberapa tokoh lintas agama lainnya.
Pimpinan Gereja Rakyat, Pdt Shepard Supit menjelaskan seluruh umat beragama
seharusnya berupaya menjaga perdamaian di Indonesia. "Keadaan sekarang ini justru
tampak ada upaya adu domba antarumat beragama yang sangat potensial dapat
menghancurkan bangsa Indonesia yang sangat kita cintai. Sudah menjadi tugas kita
semua, sebagai pimpinan agama-agama di Indonesia untuk menegakkan kembali
komitmen perdamaian dan saling mengasihi antarumat beragama di Indonesia,"
katanya.
Dalam pertemuan itu, Habib Rizieq menyambut baik upaya perdamaian yang
diusulkan oleh pimpinan umat kristiani. "Umat Islam juga sebenarnya mencintai
perdamaian dan kita akan bersama-sama mengupayakan perdamaian antarumat
beragama di Tanah Air kita," katanya.
Habib Rizieq juga mengungkapkan selama ini sudah tumbuh menguat kecurigaan
antaragama. Karena itu kita harus mengupayakan pembangunan kembali saling
percaya antarumat beragama.
"Keberatan dari umat Islam adalah penggunaan simbol-simbol dan ayat-ayat Al Quran
oleh beberapa gereja yang menimbulkan kecurigaan di pihak Islam. Persoalan di
tingkatan umat beragama bukanlah keberadaan SKB Dua Menteri, pihak kristiani
silahkan memperjuangkan pencabutan SKB itu tapi hargai juga sikap umat muslim
yang ingin mempertahankan SKB tersebut," kata Habib Rizieq.
Sekretaris Persekutuan Injili Indonesia, Pdt. Ignatius Dahlan kepada wartawan
mengemukakan pertemuan ini adalah upaya membangun kembali saling percaya
antara umat Islam dan umat Kristiani. "Umat Kristiani juga harus mengakui
kekurangan-kekurangan yang dapat menyebabkan kecurigaan umat Islam terhadap
umat Kristiani," kata Pdt Ignatius Dahlan. Hingga berita ini diturunkan pertemuan
masih berlangsung. n
Copyright © Sinar Harapan 2003
|