SINAR HARAPAN, Rabu, 20 Juli 2005
Pencemaran di Teluk Ambon Makin Parah
Oleh Izaac Tulalessy
Brussels – Uni Eropa (UE) sedang mempertimbangkan untuk mengirim tim pAmbon -
Perairan di sekitar Teluk Ambon semakin tercemar akibat pembuangan sampah
melalui aliran sungai, termasuk limbah kapal motor yang selama ini merapat di
pelabuhan TNI Angkatan Laut Lantamal VIII Maluku dan Pelabuhan Ambon yang
dibuang ke laut.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
Daerah (Bapeldalda) Maluku, Lucky Kembauw, kepada SH di Ambon, Rabu (20/7).
Menurutnya, limbah kapal yang merapat di pelabuhan dan dibuang ke laut, sangat
berdampak terhadap ekosistem di sekitar perairan Teluk Ambon. Di sisi lain,
kesadaran masyarakat kota terhadap kepentingan memelihara kelestarian perairan
Teluk Ambon sangat rendah. Bahkan teluk Ambon dijadikan sasaran pembuangan
sampah keluarga.
"Kita sudah meminta pembuangan limbah dari kapal itu supaya dicegah.
Ada beberapa hal yang saya lihat, kapal-kapal kita minta untuk digiring kembali
berlabuh di pelabuhan semula," katanya. Diakuinya, Bapeldalda Maluku telah
merencanakan untuk membersihkan pesisir pantai, termasuk perairan teluk Ambon
yang akan dikoordinasikan dengan pihak Lantamal VIII Maluku.
"Bersih teluk atau bersih pantai itu, kalau jadi kita laksanakan mungkin dalam bulan
ini atau bulan depan. Kita adakan koordinasi dengan TNI AL sejauh mana mereka
menanggapi surat kita itu dan kira-kira kita perlu ada koordinasi, jangan sampai ada
benturan dari sisi pengawasan," katanya.
Kembauw menegaskan, Pemerintah Provinsi Maluku sementara menyiapkan
Ranperda dalam rangka pengawasan pembuangan limbah industri termasuk limbah
kapal di perairan laut. "Kita sementara membuat konsep Perda untuk pembuangan
limbah cair. Perda lingkungan juga merupakan alat pengawasan temuan limbah,"
tegasnya.
Ia menambahkan, aksi pembersihan lingkungan pantai termasuk perairan Teluk
Ambon bukan hal yang mudah, sebab perlu dikoordinasikan bersama seluruh instansi
pemerintah dan swasta, agar kesadaran masyarakat tidak menjadikan pesisir pantai
dan perairan teluk Ambon sebagai tempat pembuangan akhir sampah. n
Copyright © Sinar Harapan 2003
|