SINAR HARAPAN, Jum'at, 26 Agustus 2005
Pasca Bom di Ambon, Aktivitas Masyarakat Normal
Oleh Izaac Tulalessy
Ambon—Bom yang meledak di sekitar pasar dan terminal Mardika, Ambon, Kamis
(25/8) siang, tidak terlalu mempengaruhi aktivitas masyarakat setempat. Beberapa
saat setelah kejadian itu, kawasan tersebut memang diisolasi oleh pihak kepolisian
untuk mempermudah penyelidikan, namun setelah ini aktivitas jual-beli kembali
normal seperti biasanya.
Pantauan SH, Jumat (26/8), arus lalu lintas angkot dari dan keluar terminal Mardika
tetap normal. Sekitar pukul 03.30 WIT, para pedagang juga sudah berdatangan untuk
menggelar dagangan. Trotoar dan badan jalan di sepanjang Jalan Pantai Mardika
dipenuhi sayuran, buah-buahan dan bahan kebutuhan pokok lainnya. Haris, salah
satu pemasok kebutuhan sayuran di Pasar Mardika, mengaku dirinya tidak
memikirkan konflik lagi karena kalau kerusuhan terus terjadi, mata pencahariannya
akan hilang.
Haris berharap situasi di Ambon tetap kondusif, supaya pedagang kecil tidak terus
terpuruk akibat kerusuhan. "Saya punya sayuran yang siap dijual banyak, sehingga
saya harus terus membangun relasi tanpa memandang latar belakang dari suku dan
agama," ungkapnya.
Hal senada juga diakui, pedagang lain di Pasar Mardika, Sarah. "Saya tetap
beraktivitas di Pasar Mardika sebab di tempat itulah saya merasakan kebersamaan
tanpa ada perbedaan di antara sesama pedagang," tuturnya.
Bom yang meledak sekitar pukul 14.30 WIT itu melukai delapan orang. Kapolres
Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Leonidas Braksan mengatakan telah
memeriksa enam saksi. “Kami juga telah menetapkan Kasim Wali sebagai
tersangka dan menduga motifnya sama dengan kasus lain yakni memprovokasi
massa," ungkapnya.
Detasemen 88 Polda Maluku memburu otak pelaku ke Dusun Ketapang, Kecamatan
Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat. “Kasim disuruh oleh otak pelaku di desa itu
dengan bayaran Rp 30.000," katanya. Kabidpenum Mabes Polri Kombes Saut Usman
Nasution mengutarakan dua orang di balik bom itu sudah teridentifikasi. (rafael
sebayang)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|