SINAR HARAPAN, Sabtu, 27 Agustus 2005
Bom Ambon, Pelaku Anggota Laskar Mujahidin
Ambon – Polres Ambon mengungkapkan tersangka pelaku peledakan bom di
kompleks Pasar dan Terminal Mardika, Ambon, Kamis (25/8), sekitar pukul 14.30
WIT adalah anggota Laskar Mujahidin Maluku.
Kelompok itu selama ini juga yang melancarkan serangkaian teror maupun peledakan
bom, juga penyerangan yang menewaskan lima personel Brimob di Kabupaten Seram
Bagian Barat beberapa waktu lalu.
"Hingga saat ini kami sudah menangkap enam tersangka. Dari jumlah tersebut lima
tersangka termasuk anggota Laskar Mujahidin yang dipimpin oleh Ars yang
merupakan dalang peledakan bom yang terjadi kompleks Pasar dan Terminal Mardika
- Ambon," jelas Kapolres Pulau Ambon dan PPulau-pulau Lease AKBP Leonidas
Braksan kepada pers di Ambon, Sabtu (27/8).
Dijelaskan penangkapan kelima tersangka tersebut dilakukan personel Polres Pulau
Ambon dan Pulau-pulau Lease di Dusun Ketapang, Kecamatan Piru, Kabupaten
Seram Bagian Barat. "Penangkapan kelima tersangka tersebut didasarkan pada
keterangan yang diperoleh polisi dari satu tersangka yang telah ditangkap
sebelumnya yaitu Kasim Wali," jelasnya.
Dikatakan, polisi mengendus otak peledakan bom dari pengakuan tersangka Kasim
Wali (20) yang tertangkap secara tidak sengaja karena ikut dibawa ke Mapolres.
"Semula polisi akan melepaskannya karena tidak cukup bukti namun begitu
berpapasan dengan Baltazar Lamere, penarik becak yang dititipi paket bom oleh
Kasim Wali, dia tidak bisa berkelit lagi," paparnya.
Ahli Bom
Kasim Wali mengaku hanya sebagai orang lapangan yang dibayar Rp 30 ribu,
sedangkan otaknya adalah Ars, yang sedang diburu polisi karena diduga terlibat
kasus penyerangan dan penembakan terhadap personel Brimob di Kabupaten Seram
Bagian Barat beberapa waktu lalu.
Atas pengakuan tersebut, polisi membawanya ke Dusun Ketapang, Kecamatan Piru,
Kabupaten Seram Bagian Barat, Kamis (25/8). Di sana polisi tidak menemukan Ars
namun berhasil menciduk dua tersangka lainnya yang merupakan anggota Laskar
Mujahidin yaitu Lulu Kalderang alias Dullah (20) dan Sarmin Makeang alias Aden (20).
Dijelaskan Leonidas, keduanya ditangkap di lahan kebun cengkeh Dusun Ketapang,
Kecamatan Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat, Jumat (26/8) bersama tiga remaja
lainnya yaitu Ongen Rahanyamtel (19), Faisal Rahmat (17) dan Salim Rumbia (15).
Kapolres menambahkan saat ini pihaknya terus mengejar Ars yang dikenal sebagai
pimpinan Laskar Mujahidin wilayah Maluku, merangkap pelatih dan perakit bom.
"Tersangka Lulu Kalderang maupun Sarmin Makeang sudah mengaku bom tersebut
dirakit oleh Ars. Rencana peledakan diatur di Dusun Ketapang.
Dullah kemudian memberi perintah kepada Aden untuk mengantar bom yang dirakit
Ars kepada Kasim Wali. Dullah mematuhi perintah tersebut sambil menyerahkan
uang Rp 30 ribu kepada Kasim Wali," katanya. (izaac tulalessy)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|