The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SUARA PEMBARUAN DAILY


SUARA PEMBARUAN DAILY, 31 Mei 2005

Pengusutan Bom Poso, Dua Napi Dicari

POSO - Aparat Polda Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Polres Poso hingga Selasa (31/5) pagi masih mencari dua narapidana (napi) berinisial AM dan AP, yang menghilang dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Poso. Keduanya diduga mengetahui terjadinya aksi peledakan bom di Tentena yang menewaskan 21 orang dan melukai sekitar 75 lainnya.

Sementara itu, AKS juga napi di Lapas Poso serta Kepala Lapas Poso HS diperiksa aparat Kepolisian sejak Senin. AKS ditangkap saat berkeliaran di Desa Tokorondo, Poso Pesisir. Sedangkan HS ditangkap di Desa Tumora, Poso Pesisir, saat aparat tengah mengejar AKS.

Kapolda Sulteng Brigjen Pol Aryanto Sutadi yang dikonfirmasi Selasa pagi di Poso mengatakan, AKS dan HS masih diperiksa secara intesif di Mapolres Poso. Kapolda juga membenarkan bahwa AM dan AP masih diburu aparat.

Kepala Bidang Humas Polda Sulteng AKBP Rais Adam yang dihubungi di Palu, Selasa siang, mengatakan, pemeriksaan HS difokuskan pada kepemilikan senjata api jenis revolver yang ditemukan aparat saat dia ditangkap, Senin. Setelah diperiksa ternyata senjata api tersebut tidak dilengkapi dengan surat-surat resmi.

Dikatakan, dia ditangkap dalam perjalanan dengan mobil dinasnya bersama dua napi berinisial J dan S. Kedua napi itu kini dimintai keterangan di Mapolres Poso.

Sembilan Saksi

Rais mengatakan, sampai Selasa siang sudah sembilan saksi yang dimintai keterangan terkait dengan kasus peledakan bom di Tentena.

Sejauh mana pemeriksaan terhadap J dan S, Rais belum bersedia memberikan komentar. "Kalau seluruh datanya sudah lengkap percayalah kami akan menjelaskan semuanya kepada wartawan," ujarnya.

Sumber lain di Mapolres Poso menyebutkan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi kunci yang diperiksa di Polsek Tentena, baik AM, AP dan AKS diketahui berada di Jalan Torulemba dan Jalan Setia Budi (sekitar Pasar Tentena) beberapa saat sebelum bom meledak Sabtu (28/5) pagi pukul 08.10 dan 08.20 Wita (dua kali ledakan).

Ketiganya, menurut para saksi, mengendarai dua sepeda motor dan berkeliaran di sekitar Pasar Tentena. Diduga ketiganya mengetahui aksi peledakan bom tersebut. Ketiganya sebenarnya berstatus napi yang tengah menjalani hukuman di Lapas Poso.

Kapolda Sulteng ketika ditanya wartawan mengatakan, untuk tahap awal pihaknya akan memfokuskan pemeriksaan tentang pelanggaran status tahanan oleh keempatnya, termasuk tanggung jawab HS sebagai Kepala Lapas yang membiarkan para tahanan bebas berkeliaran.

Aryanto membenarkan dalam pengusutan kasus peledakan bom ini sudah diperoleh titik terang berkat bantuan informasi masyarakat yang dikuatkan oleh keterangan para saksi.

Korban meninggal dunia akibat terkena ledakan bom di Tentena bertambah lagi satu orang, yakni Marten Tonapa. Ia meninggal Senin di RSU Sinar Kasih Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) karena lukanya sangat parah. Dengan demikian jumlah korban meninggal 21 orang.

Pada Selasa pagi pihak rumah sakit tersebut terpaksa merujuk seorang pasien bernama Nurhayati Topana (20) ke rumah sakit di Makassar karena lukanya sangat parah. Dengan demikian, jumlah pasien yang telah dirujuk tiga orang. Sebelumnya Ajun Brigadir Polisi Modjampa dirujuk ke Rumah Sakit Bayangkara dan Ny Tamo ke RSU Undata Palu.

Dokter YL Tarau dari RSU Sinar Kasih Tentena yang dihubungi Selasa pagi mengatakan, kondisi sebagian pasien masih kritis. Disebutkan, jumlah pasien yang dirawat masih 36 orang dan sekitar 10 kondisinya kritis.

Bantuan

Menurut Tarau, operasi berjalan lancar karena dibantu dokter ahli bedah dari RSU Poso serta dukungan paramedis dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Jakarta. BSMI mengirimkan tiga dokter serta menyalurkan bantuan obat-obatan bagi para korban.

Sekretaris Badan Pengurus Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia Arfiandi Fauzan mengatakan, upaya penegakan keamanan oleh aparat TNI dan Polri di Poso dan sekitarnya masih bersifat simbolik.

Aparat masih kurang serius melakukan tindakan pencegahan meski isu teror bom sudah terdengar beberapa hari sebelum ledakan bom di Tentena akhir pekan lalu.

Arfiandi mengatakan kepada wartawan di Jakarta, Senin (30/5). isu bakal terjadi ledakan bom di Poso dan sekitarnya sudah terdengar beberapa hari sebelum ledakan di pasar Tentena itu terjadi. Kabar yang beredar akan terjadi sembilan ledakan bom.

Isu itu diyakini valid karena aparat melakukan sweeping di sejumlah tempat. Namun, aksi sweeping oleh aparat hanya dilakukan di sekitar Kota Poso.

Haris dari Kontras merasa pesimistis menyangkut target waktu sepekan yang disampaikan pemerintah untuk mengungkap pelaku peledakan bom di Tentena. Pernyataan itu dianggap sekadar bentuk umbar janji yang sering tidak ditepati pemerintah. (128/O-1)


Last modified: 31/5/05
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/hoelaliejoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044