The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SUARA PEMBARUAN DAILY


SUARA PEMBARUAN DAILY, 07 Juni 2005

Korban Bom Poso Dirawat di RS UKI

JAKARTA - Keluarga korban peledakan bom di Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, menyesalkan minimnya kepedulian pemerintah dalam menangani korban. Menurut Nyonya Agustina, ibu dari salah seorang korban, Stanley (19), hingga kini janji Pemerintah Kabupaten Poso dan Sulteng yang akan membantu biaya perawatan anaknya tak juga direalisasikan.

Pengakuan yang sama dikemukakan oleh Ice (27), istri dari korban Eko Lahengko (27), yang empat tulang jari tangan kanannya hancur terkena serpihan bom. Janji rujukan ke rumah sakit yang disampaikan Pemkab Poso hingga saat in tak terbukti.

Bersama tiga orang lainnya yaitu Marlin (41), Ronald (18), dan Tius (39) akhirnya korban bom itu dibawa ke Jakarta dan dirawat di RS FK-UKI, Jakarta Timur mulai pukul 20.00 WIB Senin (6/6). Mereka dipindahkan dari RS Sinar Kasih di Tentena. Biaya perawatan dan operasi mereka selama di Jakarta dijamin oleh Yayasan Berkati Indonesia.

Dua Tersangka

Sementara itu, dua dari 18 tersangka yang kini ditahan terkait dengan kasus peledakan bom di Pasar Tentena, diduga ikut mendesain rencana peledakan tersebut. Ledakan bom pada Sabtu (28/5) itu menewaskan 21 orang dan melukai 78 warga lainnya.

Kedua tersangka adalah Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Poso, HS, dan seorang terdakwa dalam kasus korupsi dana jatah hidup dan biaya hidup (jadup/bedup) untuk pengungsi Poso, AKS.

Kepala Bidang Humas Polda Sulteng AKBP Rais Adam yang dihubungi Pembaruan, Selasa pagi, tidak membantah tentang dugaan keterlibatan HS dan AKS sebagai arsitek dalam perencanaan peledakan bom di Tentena.

''Yang jelas pemeriksaan terhadap keduanya dan juga 16 tersangka lainnya masih terus kita kembangkan. Jadi data-datanya belum final," katanya.

Keterangan yang dihimpun di Mapolda Sulteng, Selasa, menyebutkan, aparat penyidik semakin memperoleh petunjuk dan bukti-bukti kuat tentang keterlibatan HS dan AKS sebagai orang yang ikut merencanakan peledakan bom berkekuatan tinggi tersebut.

Beberapa petunjuk dan bukti-bukti yang menguatkan itu, misalnya ditemukannya serbuk bom di sepatu milik HS dan di mobil AKS yang sama persis dengan bahan dasar bom (TNT) yang ditemukan aparat di lokasi peledakan bom di Pasar Tentena. Polisi juga menyita sebuah telepon genggam milik HS yang di dalamnya ditemukan informasi pesan di fasilitas short message service (SMS) yang menyebutkan "besok baru kita ke Tentena, sementara kita bikin persiapan dulu".

Sampai saat ini sudah 92 saksi yang diperiksa terkait dengan peledakan bom di Tentena, yakni 48 saksi korban peledakan bom, 12 saksi yang berada di lokasi kejadian dan 31 saksi di luar lokasi kejadian.

Menurut Rais Adam, keterangan para saksi itu memberikan petunjuk kuat tentang keterlibatan HS dan AKS dalam peledakan bom di Tentena.

Tentang siapa pelaku utama peledakan bom, terutama orang yang meletakkan bom hingga meledak di Pasar Tentena, menurut Rais, empat orang yang masih diburu aparat yakni A, ET, MD, dan H, yang diduga sebagai pelaku utamanya.

Penyidik juga masih mendalami kemungkinan Rutan Poso dijadikan tempat persembunyian orang-orang tertentu yang sering mengacau keamanan di Poso.

Semua data tengah dimatangkan penyidik dan diharapkan misteri peledakan bom dan penembakan misterius yang telah menelan banyak korban jiwa di Poso dapat segera terungkap. (L-11/128)


Last modified: 7/6/05
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/hoelaliejoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044