The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SUARA PEMBARUAN DAILY


SUARA PEMBARUAN DAILY, 08 Juni 2005

Bom Meledak di Kontrakan Abu Jibril

JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Firman Gani mengatakan, polisi terus memburu pelaku peledakan bom di halaman rumah Abu Jibril di Pamulang, Tangerang, Banten, Rabu (8/6) pagi.

'''Pelaku masih kita buru. Aksi peledakan itu hingga kini masih terus kita selidiki termasuk mendengarkan keterangan dari para saksi,'' kata Firman Gani kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu) siang. Kapolda didampingi oleh Kabit Humas Metro Jaya Kombes Pol Tjiptono.

Ledakan itu terjadi sekitar 04.30 di Jalan Witanaharja Blok C 106 Pamulang. Ledakan terjadi di halaman rumah yang dikontrak oleh Abu Jibril.

Setelah terjadi ledakan tim Gegana Polda Metro Jaya langsung melakukan penyelidikan dan menemukan sejumlah barang bukti antara lain, 1 plastik Kanebo yang biasa dipakai untuk mencuci mobil, serbuk hitam, dan sisa kabel yang dipakai untuk mengaitkan baterai dengan serbuk hitam. ''Ledakan itu tergolong low explosive,'' kata Firman Gani.

Menurut sejumlah saksi, bahan peledak itu diletakkan oleh para pelaku yang memakai 2 kendaraan bermotor sekitar 04.10 atau sekitar 20 menit sebelum ledakan terjadi.

Firman Gani menjelaskan tidak ada korban jiwa dan kerusakan akibat ledakan tersebut. Bekas ledakan itu sendiri hanya menyisakan lubang berkedalaman sekitar 5-6 cm dengan diameter 30 Cm.

Polisi masih mengejar dua kendaraan bermotor tersebut. Selain itu polisi memintai keterangan dari para saksi antara lain Abu Jibril dan keluarganya, serta Edy, pemilik warung yang tidak jauh dari rumah Jibril.

Maman, warga setempat mengatakan, ledakan tersebut terdengar sangat keras dan menimbulkan getaran hebat.

Abu Jibril adalah warga baru di Kompleks Witanaharja, Pamulang. Dia baru mengontrak rumah tersebut dari pemiliknya, Erwin, tahun lalu. Dia tinggal bersama keluarganya di rumah tersebut.

Isu Bom

Beberapa hari terakhir ini isu bom di Jakarta berseliweran melalui pelayanan pesan aingkat (short message service-SMS). Selasa (7/6) malam, misalnya, beredar isu terjadi ledakan bom di Senayan. Setelah dicek, ternyata tidak ada ledakan bom sebagaimana dimaksud. Hingga Rabu pagi isu bom terus mengalir via SMS.

Pada Selasa sore juga ada ancaman peledakan di kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Depperindag), Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat. Ancaman yang disampaikan melalui layanan pesan singkat ke telepon seluler salah seorang pejabat di Inspektorat Jenderal Depperindag, Anwar Wahab itu, tidak terbukti.

Menurut Anwar, isi pesan SMS itu menyebutkan ada orang yang telah masuk ke ruangan Marie Pangestu sekitar pukul 06.30 WIB dan meletakkan bom yang akan meledak sekitar pukul 16.10 WIB. "Saya terima SMS-nya pukul 15.15 WIB,'' katanya.

Polisi menyatakan telah menyimpan nomor telepon seluler pengirim SMS itu guna penyidikan lebih lanjut. Meski demikian, nomor itu tidak dapat dianggap petunjuk berarti, mengingat begitu mudahnya saat ini setiap orang untuk membeli nomor baru seluler.

Kesulitan untuk melacak nomor seluler itu diakui oleh Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Drs Sukrawardi Dahlan. Sebelumnya, isu bom juga beredar lewat SMS pada Minggu (5/6). Warga Ibukota diperingatkan agar tidak bepergian ke mal karena bakal terjadi ledakan bom.

Sukrawardi mengatakan, aparat Polres Jakarta Pusat tetap mengantisipasi informasi sekecil apa pun yang diterima. Pemantauan dan razia terus digelar oleh aparat di sejumlah tempat.

Selain itu sejumlah aparat berpakaian preman diterjunkan di lokasi-lokasi di kawasan Jakarta Pusat yang dianggap rawan ledakan. Sebetulnya, aktivitas patroli dan pemantauan keamanan yang kian diperketat itu sudah berlangsung sejak meledaknya bom Mariott tahun 2002.

Standar Pengamanan

Terkait status Jakarta yang masih dinyatakan Siaga I, personel Polda Metro Jaya sampai sekarang terus disiagakan. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Drs Firman Gani juga meminta agar penjagaan Ibukota terus diperketat dan aktivitasnya dijadikan standar pengamanan.

''Kegiatan pengamanan Ibukota yang dilakukan selama dua minggu terakhir ini saya harapkan bisa jadi kegiatan pengamanan standar," ungkap Firman Gani saat berbicara di depan para Kapolres, Kapolsek, dan Kepala Pos Polisi di lingkungan Polda Metro Jaya, Selasa (7/6). Firman Gani juga mengingatkan kembali aktivitas pengamanan yang dipusatkan di 28 titik rawan. Namun, selain 28 titik rawan tersebut, pengamanan juga tetap dilakukan di lokasi-lokasi lainnya.

Pengelola hotel dan tempat-tempat hiburan juga diminta untuk meningkatkan pengamanan. Di antaranya, prosedur pemeriksaan kendaraan dan orang-orang yang hendak masuk harus dilaksanakan sesuai prosedur. (E-9/D-10/B-14)


Last modified: 8/6/05
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/hoelaliejoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044