SUARA PEMBARUAN DAILY, 13 Juli 2005
Kantor KPUD Poso Dibom
PALU - Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Poso, Sulawesi Tengah
(Sulteng) sampai Rabu pagi (13/7) masih dijagat ketat aparat keamanan menyusul
pengeboman kantor itu Selasa malam (12/7).
Pemantauan Pembaruan Rabu, menunjukan sedikitnya 60 aparat Brimob/Perintis
Polri berjaga-jaga secara ketat di sekitar kantor tersebut. Aparat juga memasang
tenda di depan kantor KPUD Poso dan secara bergantian mereka tidur/berjaga di
tenda tersebut siang maupun malam hari.
Bom meledak selama malam sekitar pukul 19.15 Wita di halaman belakang kantor
KPUD Poso. Tak ada kerusakan berarti dan korban jiwa karena bom yang meledak
hanya berupa bom hampa.
Aparat keamanan yang memeriksa lokasi kejadian, menemukan beberapa serpihan
bom seperti kaleng dan karbit yang diduga sebagai bahan perakit bom. Di lokasi yang
sama ditemukan pula satu bom lainnya yang belum sempat meledak dan langsung
dijinakan tim penjinak bahan peledakan (Jihandak) Polres Poso.
Saksi mata menyebutkan, saat bom meledak langsung timbul asap tebal yang
menyelimuti sekitar kantor KPUD Poso. Ledakan bom didengar hingga pada radius
sekitar 500 meter.
Penyelidikan sementara diduga bom dilemparkan seseorang dari arah belakang
kantor yang dikelilingi pagar tembok cukup tinggi tersebut. Situasi belakang kantor
KPUD Poso memang gelap gulita dan berawa-rawa.
"Diduga bom dilempar dari arah belakang kantor tersebut," kata AKP Amier,
Komandan Kompi Brimob Sulawesi Selatan yang melakukan tugas BKO (Bawah
Kendali Operasi) Polda Sulteng kepada wartawan di lokasi kejadian.
Pada Selasa siang, KPUD Poso mengumumkan hasil pilkada Poso yang
dimenangkan pasangan Drs Piet Ingkiriwang-A Muthalib Rimi SH MH, calon yang
diusung Partai Damai Sejahtera (PDS). Kedua pasangan ini meraih 42.718 suara atau
sektiar 42,33 persen dari total jumlah pemilih 115.779 orang.
Hasil Pilkada Poso yang dihelat tanggal 30 Juni itu sendiri mendapat protes dari
sebagian masyarakat karena dinilai banyak kecurangan dan politik uang. Sebagai
bentuk penolakan sejak pekan lalu warga berunjukrasa ke kantor DPRD dan KPUD
Poso menolak hasil pilkada dan meminta aparat mengusut kasus penyimpangan
yang terjadi selama pilkada.
Situasi Kota Poso dan sekitarnya hingga Rabu tetap berjalan normal. Warga tetap
beraktivitas seperti biasa dan tak mau terpancing pada teror-teror bom yang diketahui
dilakukan para pihak yang tak pernah menginginkan Poso aman dan damai.
Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Rais Adam menyatakan aparat masih menyelidiki
serpihan-serpihan bom tersebut dan berharap pelakunya bisa segera ditemukan.
"Kami juga berharap masyarakat tetap tenang dan percayakan penuh jaminan
keamanan warga kepada polisi," katanya saat dihubungi Pembaruan Rabu.
Di Kabupaten Poso, Morowali dan Tojo Una-una sampai saat ini masih ditempatkan
sekitar 3 satuan setingkat batalyion (SSB) pasukan TNI/Polri yang disebarkan di
seluruh pelosok desa dan kecamatan. Namun kendati aparat begitu banyak, berbagai
kejadian peledakan bom masih saja lolos sehingga warga setempat berharap aparat
bisa lebih bekerja maksimal dan dapat secepatnya menemukan pelakunya demi
ketenangan masyarakat. (128)
Last modified: 13/7/05
|