The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SUARA PEMBARUAN DAILY


SUARA PEMBARUAN DAILY, 18 Mei 2005

Masih Ada Kepentingan pada Konflik Maluku

PENYERANGAN terhadap Pos Satuan Brigadir Mobil (Brimob) Kalimantan Timur di Desa Loki, Kecamatan Piru, Seram Bagian Barat menunjukkan masih ada orang-orang yang tidak menginginkan Provinsi Maluku memasuki kehidupan damai. Penyerangan pada Senin (16/5) yang menewaskan tujuh orang, memperlihatkan sebuah usaha membangkitkan kembali konflik yang pernah membara di Maluku.

Sejak konflik berkekerasan yang terjadi tahun 1999 - 2000, kekerasan nyaris tidak pernah sepi dari provinsi ini. Disaat berbagai pihak di Maluku dan di luar Maluku berusaha membangun kembali kehidupan yang damai, selalu muncul tindakan kekerasan.

Dalam konteks ini, sebagian besar warga masyarakat di Maluku tampaknya mulai memahami dan mengambil sikap dingin atas provokasi. Sebab, belakangan makin nyata bahwa konflik tidak bersumber pada mereka. Demikian juga dengan apa yang terjadi di Loki.

Penyerangan itu juga berarti bahwa masalah di Maluku belum mendekati ujung. Pihak-pihak yang ingin terus menghidupkan konflik di Maluku bukan orang-orang sembarangan, dan kemungkinan besar memiliki kekuatan yang signifikan. Hal itu juga terlihat dalam kasus di Loki, di mana taktik, dan strategi yang dimiliki para penyerang cukup rapi serta dilengkapi banyak senjata. Seorang korban dari pelaku diduga terluka yang kemudian dibunuh dan dihancurkan wajahnya oleh kelompok itu untuk menghapus jejak dan identitas.

Penyerangan tersebut memang tidak memberikan indikasi yang kuat tentang motif para pelaku. Oleh karena itu, aparat keamanan harus mengambil tindakan yang serius mengusut kasus ini, termasuk kemungkinan bahwa akar masalah juga terkait dengan pihak kepolisian, sebab, terlihat bahwa serangan tersebut ditujukan ke sasaran yang teridentifikasi, yaitu pos Brimob.

Melihat kelompok penyerang memiliki senjata dan terlatih, dan kemungkinan kaitan masalah ini dengan konflik yang terjadi di wilayah ini dalam skala yang besar, pengusutan jangan hanya diserahkan ke aparat keamanan setempat. Kapolri yang bertanggungjawab dalam keamanan nasional harus mengambil sikap tegas dan mengirim tim mengusut kasus ini. Tugas tersebut harus mencapai target menangkap dan membongkar jaringan kelompok tersebut.

Apa yang terjadi di Loki mencerminkan bahwa konflik di Maluku masih sebagai bara dalam sekam. Ada pihak-pihak yang berkepentingan dengan suasana yang tidak damai. Kasus-kasus penyerangan seperti itu, baik kepada aparat keamanan, maupun warga sipil, banyak terjadi di Maluku, namun sebagian besar kasus itu tidak diusut secara tuntas, dan tetap menjadi kasus yang gelap.

Hal ini mengakibatkan merosotnya kepercayaan kepada pemerintahan menyelesaikan konflik di Maluku. Penyerangan di Loki, hendaknya tidak memperpanjang deretan kasus gelap yang dibiarkan berlalu, dan membiarkan mereka yang mengambil keuntungan di tengah konflik yang terus eksis di sana. Rakyat Maluku tidak boleh lagi hidup dirundung teror dan kekerasan.


Last modified: 18/5/05
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/hoelaliejoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044