SUARA PEMBARUAN DAILY, 20 Mei 2005
Tiga Lagi Penyerang Pos Brimob Dikejar
Pembaruan/Vonny Litamahuputty
[PHOTO: AMUNISI SITAAN - Ribuan amunisi dan puluhan senjata organik disita
Polda Maluku dari pelaku penyerangan Pos Brimob di Desa Loki Pulau Seram,
Maluku dan rangkaian penyerangan lainnya. Barang sitaan itu diperlihatkan di
Mapolda Maluku, Ambon. Kamis (19/5).]
AMBON - Setelah bekerja selama tiga hari akhirnya jajaran Polda Maluku berhasil
mengidentifikasi kelompok penyerang Pos Brimob serta rangkaian kasus peledakan
dan penembakan di Kota Ambon beberapa waktu lalu.
Penyerang yang menewaskan lima anggota Brimob Bawah Kendali Operasi (BKO)
Kalimantan Timur serta dua warga sipil tersebut masih terkait dengan kasus
penembakan 5 Mei 2004 di Wamkana, Kabupaten Buru yang menewaskan tiga warga
sipil dan empat luka-luka, kasus 7 Februari 2005, yakni penembakan kapal Lai-lai
dengan dua korban luka tembak, kasus 15 Februari 2005 penembakan di Vila
Karaoke, Desa Hative Besar, Kota Ambon yang menewaskan dua orang, dan terakhir
penyerangan di Desa Loki, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Dipastikan, pelaku penyerangan Pos Brimob tersebut delapan orang. Tiga orang lagi
masih dikejar petugas keamanan. Demikian keterangan pers Kapolda Maluku Brigjen
Polisi Adityawarman di Mapolda Maluku, Kamis (19/5) sore.
Ditegaskan, kelompok penyerang Pos Brimob dan rangkaian penembakan dan
peledakan tersebut dilakukan satu kelompok dipimpin NN. Semalam dilaporkan pula,
dua lagi pelaku penyerangan Pos Brimob di Loki itu, yakni ABD dan NAS, ditangkap
di Pulau Buru. Dengan demikian tinggal tiga lagi pelaku yang masih dikejar, berinisial,
A, D, dan J.
Menurutnya, semua rentetan peristiwa ini adalah upaya-upaya provokasi untuk
menaikkan eskalasi keamanan agar Maluku terus dicap sebagai daerah konflik.
''Kami juga telah mengetahui lokasi latihan menembak dari kelompok ini. Kita akan
kejar,'' kata Kapolda.
Belum Ditemukan
Dikemukakan, dari rangkaian insiden itu aparat berhasil menemukan sejumlah barang
bukti. Hanya dalam kasus penembakan di Desa Loki aparat belum berhasil
menemukan senjata yang digunakan.
Ditegaskan, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah ada skenario khusus,
namun tujuannya provokasi dan konsepnya teror.
Menurut Kapolda, para pelaku adalah orang orderan dan berasal dari Maluku dan luar
Maluku. Namun, diyakini ada jaringannya walaupun baru pimpinan kelompoknya NN
yang berhasil ditangkap di Kota Ambon.
Tiga oknum dari Polda Maluku dan Polres Pulau Ambon diduga ikut terlibat dalam
berbagai kasus penembakan dan penyerangan itu. Dari ketiga orang itu baru seorang
oknum yang ditangkap. Mengenai motif penyerangan Pos Brimob di Loki, Kapolda
Maluku mengatakan, pihaknya masih mengusutnya. (VL/T-4)
Last modified: 20/5/05
|