The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SUARA PEMBARUAN DAILY


SUARA PEMBARUAN DAILY, 20 Juni 2005

Masih Minim Investor yang Kembangkan Kabupaten Buru

NAMLEA - Jumlah investor yang mengembangkan sejumlah potensi pertanian dan perikanan dalam mendorong pembangunan di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku masih minim. Saat ini, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Buru tengah menuntaskan tata ruang dan pemetaan potensi yang ada sehingga memudahkan pemanfaatannya oleh pihak swasta maupun masyarakat sendiri.

Demikian disampaikan Bupati Kabupaten Buru Husni Hentihu, akhir pekan lalu, ketika berbicara dalam Musyawarah II Maluku Media Centre (MMC) II di Namlea, Buru.

Menurut Husni, sejumlah investor masih sebatas menyatakan minat tetapi belum terjun langsung mengembangkan potensi di wilayah yang terkenal dengan produksi minyak kayu putih tersebut. Citra sebagai "pulau tahanan dan narapidana politik (PKI)" yang masih kuat, padahal kawasan tersebut sangat kaya akan potensi pertanian dan perikanan.

"Belum ada investor yang berani masuk di wilayah ini sejak kabupaten ini definitif memiliki administrasi pemerintahan sendiri pada Februari 2002. Kehadiran investor tersebut diharapkan semakin meningkatkan pengolahan potensi yang ada sehingga mendorong perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan warga kami," katanya.

Dia berharap, minat investor tersebut semakin meningkat seiring dengan akan dituntaskannya pemetaan potensi yang tengah dilakukan pemda. Untuk pemetaan potensi pertanian, perikanan dan geologi, pihaknya mengadakan kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Pattimura Ambon Maluku.

Potensi kabupaten dengan jumlah penduduk mencapai 127 ribu jiwa (sekitar 10,43 persen dari keseluruhan wilayah Provinsi Maluku) cukup banyak. Dalam sektor pertanian, Buru juga dikenal sebagai salah satu pemasok beras untuk wilayah Maluku. Untuk itu, dengan diversifikasi pertanian maka akan meningkatkan produksi sayur-sayuran serta tanaman pangan lainnya. Sedangkan untuk sektor perikanan yang diandalkan adalah ikan tuna yang belakangan mulai banyak dipasok ke Bitung (Sulawesi Utara) untuk diekspor lebih jauh.

"Di wilayah pesisir utara Buru sudah dikembangkan secara swadaya dalam pengumpulan produksi tuna secara rutin. Sejumlah penampung ikan tuna dari wilayah Bitung semakin tertarik sehingga dapat mendongkrak harga dari Rp 3.500 per kilogram (kg) menjadi Rp 18.500 per kg," ujar Husni. (VL/H-12)


Last modified: 20/6/05
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/hoelaliejoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044