The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SUARA PEMBARUAN DAILY


SUARA PEMBARUAN DAILY, 20 Juli 2005

Tim Khusus Pembangunan Maluku Segera Dibentuk

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) HM Jusuf Kalla bersama Menteri Koordinator Perekonomian Aburizal Bakrie akan membentuk tim khusus untuk memantau pembangunan kembali Maluku pascakonflik. Tim khusus itu antara lain akan bertugas memantau pencairan dana sebesar Rp 4 triliun yang dibutuhkan untuk recovery Maluku.

"Selanjutnya kita akan melakukan pembangunan kembali Maluku. Dengan laporan para Muspida (musyawarah pimpinan daerah) ini, kita berharap pemerintah pusat khususnya para menteri yang terkait dengan pembangunan di Provinsi Maluku, lewat Wapres untuk memperhatikan kembali Maluku dalam rangka recovery, rekonstruksi kembali Maluku pasca konflik," kata Gubernur Maluku Karel Ralahalu, kepada wartawan di Istana Wakil Presiden (Wapres) usai diterima Wapres Jusuf Kalla.

Menurut Karel, pembangunan kembali Maluku dilakukan dengan dua pendekatan yaitu dari atas ke bawah (top down) dan dari bawah ke atas (bottom up). Berkaitan dengan pendekatan yang terakhir ini, Pemerintah Provinsi Maluku telah menjaring masukan masyarakat dalam program jaring asmara (aspirasi masyarakat). Aspirasi itu kemudian ditampung dalam program rencana pembangunan Provinsi Maluku yang selanjutnya akan disampaikan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Karel menambahkan, recovery Maluku ini akan meliputi rekonstruksi sarana dan prasarana infrastruktur, baik infrastruktur pembangunan rumah ibadah dan kantor-kantor pemerintah dan sosial. Selain itu juga masalah kesejahteraan dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat. Sektor hukum dan hak asasi manusia dan sektor keamanan dan ketertiban juga menjadi sasaran pembangunan kembali Maluku pasca konflik. Untuk itu semua dibutuhkan dana sekitar Rp 4 triliun.

Sementara terkait dengan tim khusus itu, Ketua DPRD Maluku Richard Louhenapessy menjelaskan, Pemerintah Pusat sudah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) No 6/2003 tentang pembangunan kembali Maluku pasca konflik. Dalam Inpres itu disebutkan jumlah anggaran untuk recovery Maluku untuk tahun 2004, 2005, dan 2006 mendatang. Tetapi dana yang disebutkan dalam Inpres tersebut belum semuanya dicairkan.

"Tetapi, perhatian pemerintah pusat sangat positif baik Wapres, Menko Perekonomian, Menteri Sosial, Mendagri, maupun Menteri Kelautan dan Perikanan, sangat positif terhadap masalah Maluku dan ada satu hal yang menggembirakan kita yaitu keputusan pemerintah pusat lewat Inpres No. 6/2003 yang dalam realisasi sejak tahun 2004 itu belum ter-cover secara baik kepada pemerintah dan masyarakat Maluku. Oleh Menko Perekonomian telah menjanjikan untuk masalah dana-dana yang belum terealisir itu akan di-takeover oleh pemerintah dalam waktu dekat ini. Itu yang menggembirakan bagi Pemda Maluku," jelas Richard.

Dia menjelaskan, dalam Inpres No 6/2003 itu disebutkan anggaran untuk recovery Maluku pasca konflik untuk tahun 2004 sebesar Rp 1,2 triliun, tetapi hingga hari ini sama sekali belum ada realisasinya. Sedangkan untuk tahun 2005 dialokasikan dana sebesar Rp 600 miliar, tetapi hingga sekarang baru terealisasi Rp 354 miliar. Sedangkan untuk tahun 2006 dialokasikan dana Rp 500 miliar dan realisasinya juga belum jelas. "Itu yang di-takeover oleh pemerintah lewat Menko Perekonomian untuk memonitor sejauh mana realisasinya," kata Richard. (A-21)


Last modified: 20/7/05
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/hoelaliejoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044