SUARA PEMBARUAN DAILY, 20 Juli 2005
Akan Digelar, Konser Ello di Ambon
AMBON-Setelah sukses menyelenggarakan konser Delon Indonesian Idol di Ambon,
Molukken Enterprise juga akan mengadakan konser dengan menghadirkan Marcello
atau yang lebih dikenal dengan panggilan akrab Ello, di kota yang sama. Acara
tersebut semata-mata untuk mengembalikan kepercayaan orang di luar Maluku,
bahwa Maluku tidak mau disebut daerah konflik. Konser yang diadakan bekerja sama
dengan Smart Production akan diselenggarakan di Sport Hall Karang Panjang,
Ambon, Sabtu (23/7).
Salah seorang penanggungjawab acara, dr Faradilla Atamimi Selasa (19/7)
mengatakan, bahwa konser ini bertujuan meyakinkan artis-artis ibu kota lainnya
bahwa Maluku, khususnya kota Ambon, sepenuhnya aman dan tidak dalam keadaan
konflik. Bahkan konser ini mendapat dukungan penuh Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Maluku dengan menyumbangkan anggaran sebanyak Rp 100 juta. Program ini juga
turut diusung PKK Maluku. Pihaknya berkomitmen pada konser ini, karena tujuannya
tidak hanya menghibur saja, tetapi bisa juga melahirkan kegiatan aksi sosial yang
bermanfaat bagi masyarakat.
Panitia telah menyiapkan 3000 tiket bagi masyarakat Ambon yang ingin menyaksikan
langsung konser Ello, dengan nilai tiket yang relatif murah dan dapat dijangkau yaitu
VIP Rp 50.000, tribune Rp.40.000 dan festival Rp 20.000. Faradilla yakin tiket yang
disediakan bakal terjual habis. Pihak panitia juga telah melakukan kerja sama dengan
aparat keamanan, agar tidak terjadi keributan dan konser ini dapat berjalan lancar.
Dana dari hasil konser ini akan disumbangkan bagi sekolah-sekolah yang
membutuhkan. Selain itu keuntungannya juga akan diberikan bagi kegiatan-kegiatan
sosial.
Lokasi penyelenggaraan konser Ello di Sport Hall Karang Panjang, Ambon, selama ini
ditempati pengungsi asal Batu Merah, Kecamatan Sirimau, dan Benteng, Kecamatan
Nusaniwe, Kota Ambon. Lima tahun menghuni tempat itu, akhirnya awal tahun 2005
lalu mereka resmi meninggalkan tempat tersebut karena program pengembalian
pengungsi tengah berlangsung dan direncanakan akan berakhir September 2005 ini.
Praktisnya lima tahun sudah tempat tersebut dijadikan rumah sementara masyarakat
pengungsi dan kini gedung tersebut difungsikan kembali, walaupun terdapat
kerusakan di berbagai sudut gedung. Kepala Biro Perlengkapan Setda Maluku Polly
Kastanya mengaku sejak para pengungsi dikeluarkan, banyak permintaan untuk
menggunakan gendung milik Pemda tersebut. Akhirnya rencana pemugaran
terhambat terus. (VL/B-8)
Last modified: 20/7/05
|