SUARA PEMBARUAN DAILY, 24 September 2005
Umat Kristen Jangan sampai Menjadi "Kerajaan"
JAKARTA - Umat kristiani sebagai warga gereja, jangan sampai tumbuh menjadi
''kerajaan-kerajaan'' kecil yang eksklusif. Umat kristiani harus meneladani Yesus yang
membawa kesaksian kebenaran, berbaur dengan masyarakat.
Imbauan tersebut disampaikan Pdt RA Waney MTh ketika menyampaikan renungan
singkat dalam ibadah konsolidasi Partisipasi Kristen Indonesia (Parkindo) di rumah
kediaman Mayjen Theo Syafei, Jumat (23/9) petang. Waney mengingatkan, agar
gereja-gereja dengan masing-masing sinode atau denomasi, tidak membangun
kerajaan sendiri-sendiri.
Ketua Umum Sinode Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) itu menilai, akan
sangat berbahaya apabila warga gereja menjadi kelompok fanatisme yang sangat
eksklusif lalu merasa diri paling benar, terhadap masyarakat sekitar bahkan terhadap
sesama umat Kristen sendiri. Misalnya, tidak mau berbaur dengan masyarakat
sekitar termasuk mengabaikan etika bermasyarakat dan bernegara.
Pdt Waney mempertanyakan apakah kesaksian kebenaran seperti itu alkitabiah atau
tidak. Menurutnya, umat kristiani harus berlaku seperti Yesus Kristus sendiri yang
bersaksi atas kebenaran ilahi dengan berbaur bersama masyarakat dan menyelami
kehidupan manusia.
Bersaksi
Namun dari cara Yesus sendiri, justru muncul keberanian bersaksi tentang
kebenaran. Sekalipun di hadapan Pontius Pilatus yang dikenal sangat berani dan
keras kepala, Yesus berani mengatakan, ''Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku
datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap
orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku''.
Ibadah konsolidasi tersebut dihadiri Ketua Dewan Penasehat Parkindo, Sabam Sirait,
tuan rumah Theo Syafei dan istrinya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
Parkindo, SM Doloksaribu, Edward Tanari (Sekretaris Jenderal), John Palinggi, dua
mantan anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Sterra
Pieters dan Hobbes Sinaga dan mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia
(GMKI) Marthinus Monot serta dua artis Tetty Manurung dan Joan Tanamal.
Menurut Ketua Umum Parkindo, acara ini diselenggarakan sebagai persiapan
menjelang Musyawarah Nasional (Munas) III Parkindo. Dia mengakui sangat sulit
menghidupkan Organisasi Massa (Ormas) seperti Parkindo dari pada organisasi
partai politik.
Sabam Sirait dan Theo Syafei dalam kesempatan tersebut memahami kesulitan
menghidupkan Parkindo. Untuk itu, keduanya setuju dengan imbauan Pdt Waney,
agar umat kristiani tidak tumbuh menjadi kerajaan-kerajaan sendiri, tetapi hendaknya
tumbuh bersama-sama bahu membahu dan hidup bersama masyarakat sekitar dari
agama mana pun sehingga tidak menimbulkan egoisme atau eksklusifisme. (M-15)
Last modified: 24/9/05
|