TEMPO, Jum'at, 29 Juli 2005 | 20:19 WIB
FPI Gelar Tabligh Akbar, Jemaat Ahmadiyah Tasikmalaya Siaga
TEMPO Interaktif, Tasikmalaya:Polisi dan sebagian jemaat Ahmadiyah di
Tasikmalaya, sejak Jumat (29/7) pagi dalam status siap siaga. Menurut Asep
Djamaluddin, mubalig Ahmadiyah di Tenjowaringin, untuk mewaspadai hal-hal yang
tidak diinginkan.
Sebab seusai Jumatan, di pondok pesantren Nurul Amanah Salawu yang berjarak
delapan kilometer dari Tenjowaringin, digelar tabligh akbar oleh Ketua Front Pembela
Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Di Tenjowaringin, menurut Asep, jemaat Ahmadiyah mencapai 3025 orang. Secara
keseluruhan, di Tasikmalaya terdapat sekitar 4000 jemaat ahmadiyah dan 3025
jemaat. "Kami hanya berjaga-jaga dan mempercayakan soal keselamatan kami
kepada polisi," ujar Asep.
Ia dan jemaat ahmadiyah di Tenjowaringin mengharapkan adanya dialog untuk
menyelesaikan soal fatwa MUI yang menyatakan Ahmadiyah sebagai aliran sesat.
Rahman, seorang pemuda yang sejak kecil menjadi jemaat Ahmadiyah mengaku
baru kali ini terjadi penolakan terhadap ahmadiyah.
Selama tinggal dikampungnya, kata dia, anggota masyarakat lain tidak pernah
mempersoalkannya. "Tapi kenapa sekarang menjadi seperti ini," ungkap Rahman.
Sementara itu, dengan merujuk fatwa Majelis Ulama Indonesia yang menyatakan
Ahmadiyah sebagai aliran sesat, Rizieq mengajak masyarakat untuk memerangi
kemurtadhan. "Kita harus mendukung fatwa MUI bahwa Ahmadiyah adalah aliran
sesat, dan itu harus diperangi," katanya lantang, disambut pekik Allahu Akbar dari
sekitar 500 jemaah.
Namun, lanjut Rizieq, umat islam harus mengikuti anjuran dalam fatwa MUI, dan tidak
boleh main hakim sendiri. Rambat Eko
copyright TEMPO 2003
|