The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

TEMPO


TEMPO, Kamis, 22 September 2005 | 02:34 WIB

FPI Diduga Dibalik Penyerangan Ahmadiyah Cianjur

TEMPO Interaktif, Bandung:Sejumlah tokoh Islam di Bandung mengaku tidak mengetahui nama kelompok Ahlu Sunnah Wal Jamaah yang dituding Mabes Polri sebagai otak penggerak penyerangan terhadap sejumlah markas Jamaah Ahmadiyah di Bandung. Tokoh-tokoh Islam di Bandung yang dihubungi mengaku tidak mengetahui sebelumnya akan ada penyerangan terhadap kelompok Jamaah Ahmadiyah di Cianjur Selatan.

Sekretaris Jenderal Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) Hedi Muhammad mengaku tidak pernah mendengar nama kelompok itu di Bandung. Informasi terjadinya penyerangan terhadap markas Jamaah Ahmadiyah di Cianjur itu baru diterimanya melalui pesan pendek pada Selasa, (20/9). Isi pesan pendek itu menyebutkan umat Islam di Kecamatan Campaka diserang Ahmadiyah Qadiyan. Isi SMS yang diterima Hedi "INFO: UMAT ISLAM DI KEC.CAMPAKA KAB.CIANJUR - JABAR DISERANG JEMAAT AHMADIYAH KODIYANI PD. MLM TADI (SELASA 19 SEP 05). SEBARKAN!"

Ketika nomor yang disebutkan Hedi dihubungi ternyata tersambung pada Wakil Ketua FPI Sabri Lubis Ketua DPP FPI. Sabri membenarkan mengirim pesan pendek itu. "Saya mengirimkan itu, saya dapat info dari Habib Riziq yang mendapat informasi dari teman-teman di sana,"katanya. Ia sendiri tidak tahu sumber informasi itu, dan menyarankan untuk menghubungi Ketua FPI Habib Riziq atau Panglima Laskar FPI Djafar Sidiq.

Sabri meyakini, peristiwa yang terjadi merupakan aksi pembalasan terhadap ulah jamaah Ahmadiyah di Kecamatan Cibeber yang melakukan penyerangan di sana. "Umat Islam di Kecamatan cibeber mengadakan pembalasan terhadap penyerangan ahmadiyah di Campaka,"katanya.

Ketua II Ahmadiyah Jawa Barat, Entang Rasyid membantah, Ahmadiyah belum pernah menyerang kelompok lain. Entang meyakini penyerangan Ahmadiyah di Cianjur Selatan berhubungan dengan keluarnya fatwa MUI terhadap kelompok mereka. "Semua rentetan kejadian itu karena fatwa MUI,"katanya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, Hafidz Utsman, mengutuk pelaku kekerasan. "Bisa saja memakai berbagi nama, seperti perbuatan kekerasan itu, kan, tidak layak dilakukan oleh umat Islam,"kata Utsman. Ahmad Fikri

copyright TEMPO 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/hoelaliejoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044