TEMPO, Senin, 30 Mei 2005 | 03:15 WIB
Azahari Dituding Dalangi Bom Tentena
TEMPO Interaktif, Jakarta: Demak Lubis, Deputi Bidang Keamanan Nasional Menko
Politik Hukum dan Keamanan, menyatakan ada kemungkinan keterkaitan dua buron,
yakni Dr. Azahari Husein dan Noor Din Mohammad Top, dengan peledakan di
Tentena, Poso, Sabtu (28/5). "Tapi ini hanya dugaan saja," kata Demak yang
dihubungi Tempo, Minggu (19/5).
Indikasinya, menurut Demak, dari modus pengeboman yang umumnya dilakukan
kelompok Azahari dan Noor Din. Ledakan di Tentena cukup besar, ia menjelaskan,
meski bahan peledaknya berbeda dengan bom di Hotel Marriott dan Bali, dua aksi
teror yang disebut-sebut didalangi Azahari. Selama ini, kata Demak, ledakan-ledakan
bom di Poso hanya kecil. "Baru kali ini yang besar," tuturnya.
Namun, Demak mengakui, aparat belum menunjuk pelaku pengeboman yang
menewaskan setidaknya 20 orang itu. Menurut dia, aksi teror di pasar kota Tentena
ini masih diselidiki oleh Polri.
Tudingan bahwa bom Tentena didalangi Azahari juga diungkapkan Kepala Unit
Antiterorisme Kantor Kementerian Politik Hukum dan Keamanan, Ansyaad Mbay.
Kepada harian The Sunday Times, Singapura, ia menyatakan, "Kami yakin bahwa
aksi ini adalah kerjaan Azahari dan jaringan Jemaah Islamiahnya."
Masih di harian yang sama, Mbay menyatakan, "Kami tahu bahwa Jemaah Islamiyah
telah merekrut beberapa kelompok muslim garis keras dari wilayah Indonesia lainnya
untuk melakukan pengeboman dalam beberapa bulan mendatang."
Sementara itu, Sekretaris Panitia Khusus Poso DPR Agus Purnomo meminta
pemerintah tidak menuduh kelompok agama tertentu dan mengaitkan kasus teror di
Tentena dengan agama tertentu. "Kami juga meminta seluruh masyarakat di Poso
untuk tidak terprovokasi dengan tindakan biadab ini," kata Agus di Jakarta, Minggu
(29/5). Agus Supriyanto
copyright TEMPO 2003
|