Kehadiran Pierce Brosnan di dalam 3 sequel 007 sangat memberikan
pengaruh yang besar terhadap kelarisan serial 007 ini. 10 tahun yang lalu ketika Timothy
Dalton memerani Bond dalam 'Licence to Kill' banyak pengamat mengkuatirkan tenggelamnya
sang jogaan di tengah aksi 'Terminator' dan 'Rambo'. Namun ketika 'Golden Eyes' diliris
pada tahun 1995, dan Dalton diganti oleh Brosnan, film 007 mulai bangkit dan sukses
menarik banyak penggemarnya. Golden Eyes sempat bersaing dengan Titanic dalam perolehan
pendapatan, saat ini Titanic meraup USD 180 juta sedangkan Golden Eyes hampir USD 100
juta.
Suguhan action masih terkesan monoton, kebut-kebutan motor boat sudah basi,
karena sequel yang lawas sudah pernah ada. Namun penonton tetap saja merasa dibikin asik
oleh aksi ini. Dalam 'World' dimunculkan iklan terselubung , seperti kendaraan sang jagoan
007 adalah BMW terbaru dan tercanggih atau hanphone Motorola yang menjadi andalan oleh
Bond.
Diceritakan, Agen 007 ditugasi untuk melindungi anak gadis sang sahabat, Elektra King. Tak
perlu waktu lama, Bond menemukan bahwa si pembunuh ayah Elektra, yang kini juga berusaha
melenyapkan si gadis, adalah teroris misterius bernama Renard, yang dikenal sebagai The
Anarchist.
Lawan sang jogoan, Renard, menyimpan peluru di otaknya. Peluru ini dipastikan akan
membunuhnya perlahan-lahan. Namun, sebelum meninggal, peluru yang bersarang di otak itu
akan membuatnya makin kuat dari hari ke hari, sampai ia meninggal. Misalnya, digambarkan
Renard dengan enaknya ia meremas bara api tanpa merasa sakit samasekali. Kekuatannya juga
tidak lumrah manusia.