Penyakit Hati 11

TASWIF (MENUNDA-NUNDA)

Secara istilah, taswif berarti menangguhkan dan menunda pelaksanaan

sesuatu yang diminta sehingga menimbulkan ketakutan dan kehebatan,

baik itu berupa janji maupun ancaman. Taswif ada yang tercela dan ada

pula yang terpuji. Taswif yang tercela ialah menunda-nunda dan

mengakhirkan pelaksanaan sesuatu yang diminta tanpa alasan atau tanpa

seharusnya ditunda. Allah swt berfirman, "Dan belanjakanlah sebagian

dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian

kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: 'Ya Tuhanku,

mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang

dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk

orang-orang yang saleh
?'" (QS al-Munaafiqun: 10)

Allah swt berfirman, "(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu),

hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia

berkata: 'Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku

berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku

tinggalkan
... " (QS al-Mu'minun: 99-100)

Allah swt berfirman, "Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka

dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata, 'Kiranya kami dikembalikan

(ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi

orang-orang yang beriman', (tentulah kamu melihat suatu

peristiwa yang mengharukan)
." (QS al-An'am: 27)

***

Allah swt berfirman, "Dan ikutilah sebaik-baik apa yang

telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang

azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya,

supaya jangan ada orang yang mengatakan, 'Amat besar penyesalanku

atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah,

sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-

olokkan (agama Allah)', atau supaya jangan ada yang berkata,

'Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah

aku termasuk orang-orang yang bertakwa'. Atau supaya jangan

ada yang berkata ketika ia melihat azab, 'Kalau sekiranya

aku dapat kembali (ke dunia), niscaya aku akan termasuk

orang-orang berbuat baik
.'" (QS az-Zumar: 55-58)

***

Indikator yang menunjukkan kepada taswif (menunda-nunda)

diantaranya yaitu berkubang dalam kemaksiatan disertai

janji untuk bertobat. Misalnya orang yang berdosa berkata,

"Kelak aku akan bertobat, aku akan bertobat besok." Dan

ucapan penundaan untuk bertobat lainnya dan dia tetap

melakukan perbuatan dosa. Menunda pekerjaan yang dapat

dilakukan hari ini dilakukan menjadi esok hari tanpa

alasan yang dapat dibenarkan. Akhirnya, dia tidak

mengerjakan dan melaksanakannya.

***

Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan

taswif (menund-nunda) diantaranya ialah seseorang yang

dibesarkan dalam keluarga yang membiasakan taswif.

Bergaul dengan pemalas dan sering melakukan taswif.

Rasa aman akan azab dari Allah juga dapat menyebabkan

seseorang melakukan taswif. Allah swt berfirman,

"Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa

aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di

malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah

penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan

siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan

naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka

merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)?

Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali

orang-orang yang merugi.
." (QS al-A'raf: 97-99)

***

Berangan-angan dan lupa kematian serta akhirat merupakan

salah satu faktor yang menyebabkan seseorang melakukan taswif.

Rasulullah saw berpesan agar kita tidak memiliki angan-angan

yang berlebihan, cenderung kepada dunia dan lalai kepada

akhirat. Rasulullah saw membuat gambar segi empat, lalu

membuat garis di tengah-tengahnya yang keluar dari ruang

segi empat. Rasulullah saw membuat garis-garis pendek yang

melintang pada garis tengah yang keluar itu. Kemudian

Rasulullah saw bersabda, "Inilah gambaran manusia.

empat buah garis ini merupakan ajal yang mengurungnya.

Garis yang menyembul keluar menunjukkan angan-angannya.

Garis-garis pendek merupakan bencana-bencana yang menimpanya.

Jika dia terlepas dari satu bencana, dia pun digigit oleh bencana

yang lain. Jika dia terlepas dari satu bencana, dia pun

digigit oleh bencana yang lain." (HR Bukhari)

***

Tindakan seseorang yang mengandalkan ampunan dan maghfirah Allah swt

dengan melupakan siksa dan azab-Nya yang keras merupakan salah

satu faktor yang dapat membuat seseorang bersikap taswif.

Faktor lainnya yang menyebabkan seseorang melakukan taswif yaitu

tenggelam dalam aneka kemaksiatan dan keburukan. Ini karena

banyaknya melakukan kemaksiatan dan keburukan

dapat mengeraskan hati.

***

Cara mengatasi penyakit taswif diantaranya yaitu seseorang tidak boleh

merasa aman dari azab Allah swt dan kematian itu datang secara

mendadak. Jika ia tidak datang mendadak, ia didahului oleh sakit dan

terjadilah kematian. Allah swt berfirman, "Dan kembalilah kamu

kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab

kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). Dan ikutilah

sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum

datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya,

supaya jangan ada orang yang mengatakan, 'Amat besar penyesalanku

atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah,

sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-

olokkan (agama Allah),' atau supaya jangan ada yang berkata,

'Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku

termasuk orang-orang yang bertakwa,' Atau supaya jangan ada yang

berkata ketika ia melihat azab, 'Kalau sekiranya aku dapat kembali

(ke dunia), niscaya aku akan termasuk orang-orang berbuat baik,'

(Bukan demikian) sebenarnya telah datang keterangan-keterangan-Ku

kepadamu lalu kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri dan

adalah kamu termasuk orang-orang yang kafir
." (QS az-Zumar: 54-59)

***

Cara lainnya mengatasi taswif adalah senantiasa berdoa dan merendahkan

diri kepada Allah 'Azza wa Jalla. Menjauhkan diri dari pergaulan

dengan teman yang pemalas dan suka menunda-nunda. Memelihara diri

dari berbagai kemaksiatan dan keburukan sehingga tidak terjerumus

ke dalamnya. Jika terjerumus maka dia harus segera bertobat.

Perbuatan taswif umumnya terjadi disebabkan seseorang tenggelam

dalam perbuatan maksiat. Selalu mengingat kematian dan akhirat.

Cara ini membuat seorang muslim berpandangan bahwa

waktu usianya di dunia ini pendek.

Copyright © 2000 - 2076