TASWIF (MENUNDA-NUNDA)
Secara istilah, taswif berarti menangguhkan dan menunda pelaksanaan
sesuatu yang diminta sehingga menimbulkan ketakutan dan kehebatan,
baik itu berupa janji maupun ancaman. Taswif ada yang tercela dan ada
pula yang terpuji. Taswif yang tercela ialah menunda-nunda dan
mengakhirkan pelaksanaan sesuatu yang diminta tanpa alasan atau tanpa
seharusnya ditunda. Allah swt berfirman, "Dan belanjakanlah sebagian
dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian
kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: 'Ya Tuhanku,
mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang
dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk
orang-orang yang saleh?'" (QS al-Munaafiqun: 10)
Allah swt berfirman, "(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu),
hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia
berkata: 'Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku
berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku
tinggalkan ... " (QS al-Mu'minun: 99-100)
Allah swt berfirman, "Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka
dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata, 'Kiranya kami dikembalikan
(ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi
orang-orang yang beriman', (tentulah kamu melihat suatu
peristiwa yang mengharukan)." (QS al-An'am: 27)
***
Allah swt berfirman, "Dan ikutilah sebaik-baik apa yang
telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang
azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya,
supaya jangan ada orang yang mengatakan, 'Amat besar penyesalanku
atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah,
sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-
olokkan (agama Allah)', atau supaya jangan ada yang berkata,
'Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah
aku termasuk orang-orang yang bertakwa'. Atau supaya jangan
ada yang berkata ketika ia melihat azab, 'Kalau sekiranya
aku dapat kembali (ke dunia), niscaya aku akan termasuk
orang-orang berbuat baik.'" (QS az-Zumar: 55-58)
***
Indikator yang menunjukkan kepada taswif (menunda-nunda)
diantaranya yaitu berkubang dalam kemaksiatan disertai
janji untuk bertobat. Misalnya orang yang berdosa berkata,
"Kelak aku akan bertobat, aku akan bertobat besok." Dan
ucapan penundaan untuk bertobat lainnya dan dia tetap
melakukan perbuatan dosa. Menunda pekerjaan yang dapat
dilakukan hari ini dilakukan menjadi esok hari tanpa
alasan yang dapat dibenarkan. Akhirnya, dia tidak
mengerjakan dan melaksanakannya.
***
Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan
taswif (menund-nunda) diantaranya ialah seseorang yang
dibesarkan dalam keluarga yang membiasakan taswif.
Bergaul dengan pemalas dan sering melakukan taswif.
Rasa aman akan azab dari Allah juga dapat menyebabkan
seseorang melakukan taswif. Allah swt berfirman,
"Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa
aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di
malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah
penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan
siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan
naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka
merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)?
Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali
orang-orang yang merugi. ." (QS al-A'raf: 97-99)
***
Berangan-angan dan lupa kematian serta akhirat merupakan
salah satu faktor yang menyebabkan seseorang melakukan taswif.
Rasulullah saw berpesan agar kita tidak memiliki angan-angan
yang berlebihan, cenderung kepada dunia dan lalai kepada
akhirat. Rasulullah saw membuat gambar segi empat, lalu
membuat garis di tengah-tengahnya yang keluar dari ruang
segi empat. Rasulullah saw membuat garis-garis pendek yang
melintang pada garis tengah yang keluar itu. Kemudian
Rasulullah saw bersabda, "Inilah gambaran manusia.
empat buah garis ini merupakan ajal yang mengurungnya.
Garis yang menyembul keluar menunjukkan angan-angannya.
Garis-garis pendek merupakan bencana-bencana yang menimpanya.
Jika dia terlepas dari satu bencana, dia pun digigit oleh bencana
yang lain. Jika dia terlepas dari satu bencana, dia pun
digigit oleh bencana yang lain." (HR Bukhari)
***
Tindakan seseorang yang mengandalkan ampunan dan maghfirah Allah swt
dengan melupakan siksa dan azab-Nya yang keras merupakan salah
satu faktor yang dapat membuat seseorang bersikap taswif.
Faktor lainnya yang menyebabkan seseorang melakukan taswif yaitu
tenggelam dalam aneka kemaksiatan dan keburukan. Ini karena
banyaknya melakukan kemaksiatan dan keburukan
dapat mengeraskan hati.
***
Cara mengatasi penyakit taswif diantaranya yaitu seseorang tidak boleh
merasa aman dari azab Allah swt dan kematian itu datang secara
mendadak. Jika ia tidak datang mendadak, ia didahului oleh sakit dan
terjadilah kematian. Allah swt berfirman, "Dan kembalilah kamu
kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab
kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). Dan ikutilah
sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum
datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya,
supaya jangan ada orang yang mengatakan, 'Amat besar penyesalanku
atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah,
sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-
olokkan (agama Allah),' atau supaya jangan ada yang berkata,
'Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku
termasuk orang-orang yang bertakwa,' Atau supaya jangan ada yang
berkata ketika ia melihat azab, 'Kalau sekiranya aku dapat kembali
(ke dunia), niscaya aku akan termasuk orang-orang berbuat baik,'
(Bukan demikian) sebenarnya telah datang keterangan-keterangan-Ku
kepadamu lalu kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri dan
adalah kamu termasuk orang-orang yang kafir." (QS az-Zumar: 54-59)
***
Cara lainnya mengatasi taswif adalah senantiasa berdoa dan merendahkan
diri kepada Allah 'Azza wa Jalla. Menjauhkan diri dari pergaulan
dengan teman yang pemalas dan suka menunda-nunda. Memelihara diri
dari berbagai kemaksiatan dan keburukan sehingga tidak terjerumus
ke dalamnya. Jika terjerumus maka dia harus segera bertobat.
Perbuatan taswif umumnya terjadi disebabkan seseorang tenggelam
dalam perbuatan maksiat. Selalu mengingat kematian dan akhirat.
Cara ini membuat seorang muslim berpandangan bahwa
waktu usianya di dunia ini pendek.
Copyright © 2000 - 2076