Wawasan Sempit berarti sempitnya sudut pandang dan pengamatan;
terbatasnya pandangan atau lemahnya penglihatan. Jelasnya, lemahnya
pandangan yang menyebabkan terbatasnya daya pikir atau nalar
sehingga tidak mampu melampaui ruang dan waktu. Lemahnya pandangan
menyebabkan terbatasnya nalar pada hal-hal yang dekat saja, tidak
mampu memandang hal-hal yang jauh dan tidak mampu menganalisis
dampak serta konsekuensi yang akan muncul. Allah swt berfirman,
"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka
mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau
mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?
Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi
yang buta, ialah hati yang di dalam dada." (QS al-Hajj: 46)
***
Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang berwawasan sempit
yaitu lingkungan keluarga dan sosial, bergaul dengan orang-orang yang
berwawasan sempit, menyendiri atau mengasingkan diri dan tidak
memahami peran atau tugas manusia di muka bumi. Allah swt berfirman,
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi ... '" (QS al-Baqarah: 30)
Allah swt berfirman, "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku (mengabdi kepada-Ku)."
(QS adz-Dzariyat: 56)
Agar manusia sukses mengemban tugasnya sebagai khalifah, ia harus
memiliki wawasan luas dan pandangan yang jauh ke depan.
Faktor lainnya yang menyebabkan seseorang berwawasan sempit yaitu
tidak memahami hakikat dan cakupan ajaran Islam. Allah swt berfirman,
" ... Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam
itu jadi agama bagimu ... " (QS al-Maa'idah: 3)
Mengajak manusia kepada hakikat ajaran Islam memerlukan adanya
hikmah dan hikmah memerlukan adanya wawasan yang luas dan
pandangan yang jauh. Orang yang berwawasan sempit juga dapat
disebabkan lemahnya hubungan dengan Allah swt. Ia tidak memelihara
diri dari dosa-dosa kecil, lalai terhadap kewajiban sehari-harinya
sebagai seorang muslim dan menyia-nyiakan kesempatan untuk berbuat
baik. Semua ini menyebabkan seseorang tertutup dari hikmah Allah swt.
***
Tanda-tanda yang menunjukkan seseorang berwawasan sempit adalah
bereaksi keras ketika suatu perbuatan sunah diabaikan tetapi
tidak perduli ketika suatu kewajiban diabaikan. Contohnya,
tidak menghargai orang yang tidak bersiwak tetapi perasaannya
tidak tergerak sedikit pun ketika melihat hukum Allah swt
diinjak-injak di bumi ini. Mengatasi masalah-masalah yang
menimpa ummat Islam dengan cara langsung secara lahiriah,
tanpa mencari sumber penyakitnya atau asal masalahnya.
Misalnya, penanggulangan masalah minuman keras yang hanya
dilakukan dengan menghancurkan. Padahal, pengobatan yang
sebenarnya adalah dengan mewujudkan pemerintahan
yang menegakkan hukum Allah swt di bumi ini.
***
Wawasan sempit dapat diatasi dengan beberapa cara,
diantaranya yaitu dengan membiasakan diri untuk memikul
tanggung jawab sejak kecil. Dengan ini, manusia akan
mendapat pengalaman yang banyak. Ini akan mengembangkan
kemampuan dan daya berpikirnya. Bila sejak kecil terbiasa
melatih diri memecahkan masalah, seseorang akan berwawasan
luas dan berpandangan jauh ke depan setelah dewasa.
Tidak bergaul dengan orang-orang yang berwawasan sempit.
Memahami secara mendalam hakikat dan kandungan ajaran
Islam. Memahami kondisi, metode dan strategi musuh
yang hendak menghancurkan Islam. Berusaha hidup
sesuai dengan sunnah Rasulullah saw.
***
Rasulullah saw tidak segera menghancurkan berhala-berhala
yang ada di sekitar Ka'bah dan meratakannya dengan tanah,
tetapi beliau saw baru melakukannya pada tahun ke delapan
Hijriah setelah penaklukan kota Mekah. Hal tersebut Rasulullah saw
lakukan, karena beliau saw melihat bahwa menghancurkan berhala
lebih dahulu sebelum menghancurkan keberhalaan yang ada di dalam
hati, yang mengajak kepada kemusyrikan, dosa dan perbuatan hina
justru akan membuat mereka (para penyembah berhala) mendirikan
kembali berhala-berhala dari emas, sebagai ganti dari berhala yang
terbuat dari batu yang dihancurkan Nabi saw. Bahkan jumlahnya akan
bertambah dua kali lipat. Karena itu Rasulullah saw menangguhkan
penghancuran berhala-berhala tersebut hingga saat penaklukan
kota Mekah yaitu tahun ke delapan Hijriah.
***
Rasulullah saw lebih memilih menghancurkan berhala yang ada di
hati manusia. Ketika kondisi jiwa sudah baik dan telah mantap
mengikuti manhaj Allah swt, di mana sudah ada hubungan antara
jiwa dengan ajaran Allah swt, barulah Rasulullah saw memimpin
orang-orang menaklukan kota Mekah dan menghancurkan
berhala-berhala yang ada di sekeliling Ka'bah.
Membina hubungan baik dengan Allah swt. Barangsiapa meninggalkan
perbuatan maksiat dan perbuatan dosa kecil dan besar, tekun
mengerjakan amal saleh, di waktu siang maupun malam, selalu
melakukan kebaikan-kebaikan maka ia akan mewarisi hikmah yang
diantara tandanya adalah berwawasan luas dan berpandangan jauh
ke depan. Mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa sejarah.
TERGESA - GESA
Tergesa-gesa atau isti'jal yakni buru-buru atau cepat-cepat. Orang yang
tergesa-gesa artinya orang yang menuntut segala sesuatu secara cepat-
cepat, buru-buru atau segera. Definisi isti'jal secara istilah yaitu
menghendaki perubahan keadaan yang ada dalam kehidupan kaum Muslim
dalam waktu singkat tanpa melihat situasi dan kondisi yang ada, serta
tanpa program dan persiapan yang baik untuk memulainya. Seolah-olah,
begitu memejamkan mata kemudian membukanya, tiba-tiba terlihat segala
sesuatunya telah kembali ke fitrahnya yaitu kebodohan hilang, panji
Islam naik dan setiap manusia menemukan kembali rasa kemanusiaannya.
Tergesa-gesa merupakan bagian dari watak manusia. Ini diakui oleh
Allah swt. Firman Allah swt, "Dan manusia berdoa untuk kejahatan
sebagaimana dia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia
bersifat tergesa-gesa." (QS Yunus: 11)
Tergesa-gesa dalam pandangan Islam tebagi dua yaitu tergesa-gesa yang
terpuji dan tergesa-gesa yang tercela. Tergesa-gesa yang terpuji yaitu
tergesa-gesa yang lahir dari perhitungan yang dalam, mengetahui dengan
baik akibat yang akan ditimbulkannya, didasari pada pengetahuan terhadap
situasi dan kondisi yang ada serta memiliki persiapan yang bagus.
Sedangkan tergesa-gesa yang tercela yaitu tergesa-gesa yang dilakukan
seseorang tanpa perhitungan matang dan tanpa persiapan yang baik.
*** *** ***
Tanda seseorang yang tergesa-gesa diantaranya ialah orang tersebut
cenderung ingin tampil ke muka sebelum mempunyai kemampuan yang
mantap dan persiapan yang matang. Faktor-faktor penyebab tergesa-
gesa yaitu dorongan hawa nafsu. Karena itu, jika seseorang tidak
dapat mengendalikan nafsunya dengan akalnya maka dia akan berbuat
tergesa-gesa. Faktor lainnya yaitu naiknya suhu keimanan. Karena,
iman yang menguat dan badan yang memungkinkan akan menyebabkan
seseorang beramal secara berlebihan, di mana mudaratnya atau
dampak buruknya lebih besar daripada manfaat yang ditimbulkannya.
***
Tersebarnya kemungkaran dan tidak mempunyai cara untuk mengikisnya
akan menimbulkan sikap tergesa-gesa. Tidak setiap kemungkaran wajib
dibasmi sesegera mungkin. Pembasmiannya harus tidak menimbulkan
kemungkaran yang lebih besar. Jika menimbulkan kemungkaran yang lebih
besar maka kita meredam diri dahulu, meski hati kita benci, sambil
mencari jalan apa yang terbaik untuk membasmi kemungkaran tersebut.
Setelah itu, jika datang kesempatan yang baik untuk membasmi kemungkaran
maka kita langsung bertindak. Contoh yang perlu diteladani dari sunah
Rasulullah saw diantaranya ketika Muhammad saw diangkat menjadi Rasul,
sekeliling Ka'bah dipenuhi patung-patung yang tingginya melebihi tinggi
Ka'bah. Namun Rasulullah saw menghancurkan patung-patung tersebut
setelah beliau saw dan kaum muslimin lainnya menaklukkan kota Mekah
pada tahun delapan hijriyah. Jadi selama 21 tahun, yakni dari saat
Muhammad saw diangkat menjadi rasul sampai saat penaklukkan kota
Mekah, patung-patung yang berada di sekitar Ka'bah tersebut dibiarkan.
Langkah tersebut Rasulullah saw ambil karena beliau yakin, bila beliau
langsung menghancurkan patung-patung itu pada masa-masa awal
kerasulannya, yakni sebelum beliau mengubah keyakinan masyarakat
Arab, niscaya orang-orang Arab akan bereaksi dengan membuat patung
lebih banyak lagi. Dengan begitu, maka dosa akan menjadi besar dan
bahaya akan memuncak. Karena itu beliau tidak melakukannya.
Rasulullah saw lebih dahulu mempersiapkan dan membersihkan jiwa
masyarakatnya. Setelah itu, barulah beliau mengajak mereka menakluk-
kan Mekah dan menghancurkan patung-patung di sekeliling Ka'bah.
***
Sikap tergesa-gesa dapat juga timbul karena tidak kuat menghadapi
kesulitan dan rintangan. Sebagian orang memiliki keberanian dan jiwa
yang panas. Dia berani melakukan apa saja, meski resikonya mati.
Sayangnya, dia tidak tahan dan tidak sabar menghadapi rintangan dan
kesulitan untuk waktu yang cukup lama. Seorang Muslim harus memiliki
kesabaran, mampu menahan diri, tahan siksaan, kuat menghadapi kesulitan
untuk waktu yang lama dan selalu bersungguh-sungguh hingga akhir
hayatnya. Karena itu, kita selalu melihat seseorang yang tergesa-
gesa karena ingin segera lepas dari kesulitan akan mendapatkan
hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
***
Lalai akan sunatullah dalam alam akan menimbulkan ketergesa-gesaan
dalam bertindak. Sunatullah dalam alam diantaranya yaitu Allah swt
menciptakan langit dan bumi dalam waktu enam hari, padahal Dia mampu
menciptakan semuanya dalam waktu sangat singkat dengan hanya berkata,
"Jadilah!" Allah swt berfirman, "Sesungguhnya Allah, jika menghendaki
(membuat) sesuatu, cukup berkata, 'Jadilah kamu,' maka
sesuatu itu jadi." (QS Yasin: 82)
Lalai akan sunatullah dalam syariat juga dapat menimbulkan sikap tergesa-
gesa. Sunatullah dalam syariat adalah bahwa syariat mengharamkan arak
dan riba secara bertahap. Jika seorang muslim melupakan hal ini maka
dia akan tergesa-gesa dalam melakukan segala sesuatu.
Lupa akan tujuan hidup Muslim akan menyebabkan seseorang tergesa-gesa
untuk mencapai tujuannya. Tujuan utama hidup Muslim adalah mewujudkan
keridhaan Allah swt. Keridhaan Allah swt akan terwujud bila kita selalu
menetapi metode-Nya, tidak menyeleweng hingga akhir hayat kita.
Tujuan utama inilah yang akan ditanyakan di hadapan Allah swt di hari
kiamat nanti, untuk menentukan apakah seseorang akan
selamat atau tidak dari siksaan Allah swt.
***
Sifat tergesa-gesa dapat diatasi dengan beberapa cara, diataranya yaitu
dengan mempertimbangkan pengaruh atau akibat tergesa-gesa dari segala segi.
Hal ini dapat membuat seseorang menahan diri dan tidak tergesa-gesa. Selalu
melihat dan mengaji Kitabullah akan membuka wawasan kita mengenai sunatullah
di dalam alam, jiwa dan hukum syariat ketika berhadapan dengan orang-orang
yang berbuat maksiat. Wawasan yang luas mengenai sunatullah akan membantu
kita untuk tidak bersikap tergesa-gesa dan agar kita dapat menahan diri.
Allah swt berfirman, "Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa.
Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka
janganlah kamu minta kepada-Ku untuk mendatangkannya
dengan segera." (QS al-Anbiya': 37)
***
Selalu melihat dan mengaji sunah dan sejarah kehidupan Nabi saw, sehingga
kita dapat mengetahui bagaimana sikap Nabi saw dalam menghadapi kesulitan
dan ujian, bagaimana beliau saw menahan diri, bersabar dan tidak bersikap
tergesa-gesa sehingga beliau sukses mengatasi kesulitan dan ujian hidupnya.
Allah swt berfirman, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu
suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah." (QS al-Ahzab: 21)
***
Kesungguhan melatih jiwa untuk tidak tergesa-gesa. Sifat santun mucul pada
diri seseorang karena dia berusaha untuk menjadi santun. Barangsiapa melatih
diri untuk bersabar, Allah swt akan memberikannya kesabaran. Seorang
kesatria yang hakiki adalah orang yang melatih jiwa untuk
bersabar dan untuk tidak tergesa-gesa.
***
Ingat akan tujuan pokok hidup manusia di dunia. Hal ini akan membuat kita
tidak tergesa-gesa dalam segala urusan dan menyebabkan permulaan yang
baik bagi perbuatan kita, sehingga kita akan melangkah sesuai dengan
program dan target yang telah ditetapkan dan tidak melanggar program
dan target yang telah ditetapkan sebelumnya.