Penyakit Hati 4

KETIDAKMAMPUAN MENGATUR WAKTU
 
Ketidakmampuan mengatur waktu terwujud dalam bentuk melakukan suatu

pekerjaan yang tidak bermanfaat dalam mengisi waktu luang atau menumpuk

pekerjaan yang banyak dalam satu waktu atau dalam satu saat.

Rasulullah saw bersabda, "Ada dua kenikmatan yang membuat kebanyakan

manusia tertipu yaitu nikmat sehat dan waktu senggang." (HR Bukhari)

"Belum lagi kedua kaki seorang hamba bergerak pada hari kiamat,

ditanyalah tentang usianya, dihabiskan untuk apa; tentang ilmunya,

digunakan untuk mengerjakan apa; tentang hartanya, diperoleh

dari mana dan dibelanjakan untuk apa; tentang badannya,

digerakkan untuk apa." (HR Tirmidzi)

***

"Manfaatkanlah lima kesempatan sebelum datang kesempitan.

Manfaatkan usia mudamu sebelum kamu pikun, manfaatkan sehatmu

sebelum sakit, gunakan kekayaanmu sebelum kamu miskin, gunakan

waktu luangmu sebelum kamu sibuk dan manfaatkan hidupmu

sebelum kamu mati." (HR al-Hakim)

"Laksanakan segera amal shaleh karena tujuh hal: sebelum

datang kemiskinan yang membuatmu lupa, kekayaan yang menyesatkan,

penyakit yang membinasakan, kepikunan yang melumpuhkan, kematian

yang mendadak, dajal sebagai makhluk terjahat yang senantiasa

mengintip atau datangnya kiamat yang sangat pahit dan amat

mengerikan." (HR Tirmidzi)

***

Faktor-faktor penyebab seseorang tidak mampu mengatur waktu,

diantaranya yaitu lingkungan keluarga yang tidak menghargai waktu dan

pergaulan yang buruk. Seseorang yang berpaling dari Allah swt dan

menyibukkan diri dengan aneka kemaksiatan, maka sia-sialah waktu

berharga dalam hidupnya yang konsekuensinya akan dia dapatkan saat

dia mengatakan, "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan

(amal shaleh) untuk hidupku ini
." (al-Fajr: 24)

***

Dampak dari ketidakmampuan mengatur waktu diantaranya ialah penyesalan

pada hari kiamat. Firman Allah swt, "(Demikianlah keadaan orang-orang

kafir itu), hingga apabila kematian datang kepada seseorang di antara mereka,

dia berkata, 'Ya Tuhanku, kembalikanlah aku ke (dunia) agar aku berbuat amal

yang shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan
.' ... " (QS al-Mu'minun: 99-100)

***

Cara untuk mengatasi ketidakmampuan mengatur waktu diantaranya

yaitu meyakini bahwa waktu merupakan modal yang diberikan kepada

setiap manusia untuk beribadah kepada Allah swt. Kegiatan apapun yang

dilakukan haruslah diniatkan untuk beribadah kepada-Nya. Niat tersebut

akan mendorong seorang muslim untuk mengatur dan mengisi waktunya

dengan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun bagi orang lain.

Cara lain untuk mengatasi ketidakmampuan mengatur waktu ialah dengan

meyakini bahwa segala sesuatu yang telah kita kerjakan di dunia ini akan

dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah 'Azza wa Jalla pada hari kiamat.

***

Menelaah sirah ulama salaf. Bagaimana besarnya perhatian mereka terhadap

waktu dan pemanfaatannya secara benar dan maksimal. Mereka memanfaatkan

waktu dengan kegiatan membaca, berdzikir, shalat, berdoa, beristighfar dan

melakukan aneka amal kebajikan. Syekh Abu Bakar al-Anbari rahimahullah

berkata, "Dahulu saya membaca setiap minggu sebanyak sepuluh ribu

lembar buku." (Pesan dan Nasihat bagi Pelajar)

***

Syekh Abdul Hamid bin Badis, ketua Majelis Ulama al-Jazair. Salah

seorang pengarang menuturkan kisahnya. "Sepanjang usianya, Ibnu

Badis dikenal sangat menghargai waktu dan keteraturan. Semoga Allah

merahmatinya. Ia merupakan tokoh yang cendekia, disiplin dan rapi.

Dia sangat memelihara waktunya. Program kerja hariannya sulit

diterapkan oleh orang lain. Dia memulai kegiatannya setelah shalat

subuh dengan berjala-jalan di seputar asrama mahasiswa Universitas

al-Akhdar guna meyakinkan para mahasiswa sudah bangun dan shalat subuh.

Setelah itu, dia mengajar hingga matahari agak terbit. Setelah sarapan

pagi, dia kembali mengajar hingga tiba waktunya untuk shalat dzuhur.

Di samping itu, dia pun sudah terbiasa mengajar mulai selepas ashar

hingga selepas isya. Pelajaran yang disampaikan oleh beliau dalam

sehari dapat mencapai lima belas pelajaran." Mencermati perilaku

ulama tersebut akan mendorong seorang muslim untuk

memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya.

***

Berdoa dan merendahkan diri kepada Allah swt agar kita dapat

memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Seorang muslim harus

zuhud terhadap dunia. Dunia cukup berada di tangannya, bukan di

hatinya, harus halal dan dipenuhi hak Allah yang terdapat di dalamnya.

Di samping itu, seorang muslim harus mencintai akhirat, karena

kecintaan ini akan mendorongnya untuk senantiasa beribadah.

Seorang muslim juga harus berusaha agar tidak sedetik pun berlalu

tanpa melakukan ketaatan yang dapat mendekatkan dirinya kepada

Allah Yang Mahasuci dan Mahatinggi. Suatu kali Imam az-Zuhri ditanya,

"Apakah arti zuhud?" Dia menjawab, "Zuhud bukan berarti tampil dengan

rambut yang kusut dan pakaian yang kumal. Zuhud ialah

memalingkan nafsu dari syahwat."




LEMAH PENDIRIAN
 
Lemah pendirian adalah lalai dan tidak sungguh-sungguh dalam memegang

sesuatu atau tidak memenuhi kewajibannya sebagai seorang muslim yang baik.

Padahal, ia sudah berikrar bahwa Allah swt Tuhannya, Islam agamanya dan

Muhammad nabinya. Bahkan, ia telah berikrar rela masuk dalam barisan

para pejuang yang membela agama Allah swt. Tanda-tanda seseorang lemah

pendirian diantaranya yaitu tidak berhati-hati dalam berkata dan tidak

menepati janji, mengeluarkan fatwa atau mengaji suatu hukum sebelum

melakukan penelitian secara seksama, tidak menghormati etika perbedaan

pendapat, mudah terpengaruh oleh isu, tidak taat pada pemimpin (kecuali dalam

hal-hal yang sesuai dengan hawa nafsunya), tidak memperhatikan etika

pergaulan, tidak mau berkorban dengan jiwa dan harta demi agama Allah,

tidak berhati-hati dalam segala tindakan, tidak membersihkan diri dari

sifat-sifat tercela, tidak sabar dalam menunggu kesuksesan, berijtihad

dalam hal-hal yang tidak boleh diijtihadi, mudah terpengaruh godaan dunia dan

cepat putus asa dalam menghadapi musibah, tidak memperhatikan hak-hak

sesama muslim dan melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat.

***

Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang lemah pendirian diantaranya

lemah iman. Iman merupakan sumber kekuatan untuk melakukan amal saleh

dan selalu memotivasi seseorang untuk teguh pendirian. Rasulullah saw

bersabda, "Iman di hati kalian akan usang seperti baju kalian.

Maka hendaknya kalian memohon kepada Allah agar Dia memperbaharui

iman kalian." Para sahabat bertanya, "Bagaimana cara memperbaharui

iman kami?" Rasulullah saw menjawab, "Perbanyaklah membaca

la ilaha illallah (tiada tuhan selain Allah)." (HR Ahmad)

***

Cinta kepada harta, anak, jabatan dan hal-hal yang berhubungan dengan

dunia secara berlebihan membuat seseorang tidak teguh dalam berpendirian.

Rasulullah saw bersabda, " ... Demi Allah, yang saya khawatirkan pada

kalian bukanlah kemiskinan, tetapi kekayaan, sebagaimana yang dialami

oleh umat sebelum kalian. Kalian berlomba-lomba mendapatkan

kekayaan seperti mereka dan kalian binasa sebagaimana

mereka." (HR Bukhari dan Muslim)

"Dalam urusan dunia, hendaknya kalian melihat orang yang lebih rendah.

Hal itu membuat kalian bersyukur pada nikmat Allah yang telah

Allah berikan kepada kalian." (HR Muslim)

***

Tidak sabar dalam menghadapi ujian dan musibah dapat menyebabkan

seseorang lemah pendirian. Allah swt berfirman, "Dan sungguh Kami berikan

cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,

jiwa dan buah-buahan. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang

sabar, (yaitu) orang-orang yang, apabila ditimpa musibah, mengucapkan


'Inna lillahi wa inna ialihi raji'un.' Mereka itulah yang akan mendapatkan

ampunan dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-

orang yang mendapat petunjuk
." (QS al-Baqarah: 155-157)

***

Rasulullah saw bersabda, "Allah akan menguji kalian dengan cobaan

seperti halnya kalian menguji emas dengan api. Maka sebagian dari kalian

keluar seperti emas murni. Dialah orang yang diselamatkan Allah dari

keburukan. Sebagian lagi keluar bagaikan emas hitam. Dialah

orang yang mendapat fitnah." (HR al-Hakim)

"Tidak ada sesuatu yang menimpa seorang muslim, baik berupa musibah,

kesedihan, gangguan sampai onak duri, melainkan dengan itu ia akan

mendapatkan ampunan Allah dari segala kesalahannya."

(HR Bukhari dan Muslim)

***

Faktor lainnya yang membuat seseorang lemah pendirian yaitu terpengaruh

oleh bisikan setan. Allah swt berfirman, "Wahai anak keturunan Adam,

janganlah sekali-kali kamu tertipu oleh bujukan setan, sebagaimana ia telah

mengeluarkan kedua ibu bapakmu (Adam dan Hawa) dari surga.

Ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan

kepada keduanya auratnya
... " (QS al-A'raf: 27)

***

Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya setan selalu mengintai setiap

langkah manusia. Setan mengintainya di waktu ia hendak masuk Islam,

lalu berbisik, 'Apakah kamu hendak masuk Islam dan meninggalkan

agamamu dan agama nenek moyangmu?' Tetapi manusia tadi tidak

mengikutinya dan tetap masuk Islam. Lalu setan mengintai manusia

di saat ia berhijrah sambil berbisik, 'Apakah kamu akan berhijrah

dan meninggalkan kampung halamanmu? Sesungguhnya orang yang

berhijrah bagaikan kuda yang berada dalam perjalanan jauh.'

Tetapi manusia tadi tidak bergeming dan tetap berhijrah.

Lalu setan mengintai manusia di saat ia berjihad sambil berbisik,

'Apakah kamu hendak berjihad dengan mengorbankan jiwa dan harta,

berperang dan terbunuh, padahal kamu bisa menikahi wanita dan

bisa membelanjakan hartamu?' Manusia tadi tidak bergeming dan

tetap berjihad. Maka barangsiapa dapat melakukannya sebagaimana

manusia tadi, ia - sesuai dengan janji Allah - akan masuk surga.

Barangsiapa mati terbunuh karena membela Allah, ia akan masuk

surga. Barangsiapa tenggelam karena membela Allah, ia akan

masuk surga. Dan barangsiapa terlempar dari hewan tunggangannya

(dan mati) karena membela Allah, ia akan masuk surga

pula." (HR an-Nasa'i)

***

Penyakit lemah pendirian ini dapat diobati dengan beberapa cara diantaranya

dengan selalu introspeksi diri terhadap kelemahan dan kesalahan diri sendiri dan

memperbaikinya dengan cara bertobat dari kesalahan serta menutupnya dengan

melakukan amal saleh, seperti berpuasa dan memperbanyak amalan-amalan sunah.

Nikmat yang telah Allah swt berikan seperti nikmat waktu, harta, ilmu, usia muda

dan nikmat-nikmat lainnya haruslah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Rasulullah saw bersabda, "Bersegeralah kamu memanfaatkan tujuh kesempatan

dengan mengerjakan amal-amal saleh. Apakah kamu akan menunda-nunda hingga

kamu menjadi orang miskin yang terlupakan, menjadi orang kaya yang lalim,

menderita sakit yang membinasakan, menjadi orang tua yang jarang

mengingat Allah, meninggal dunia, kedatangan dajjal atau kedatangan

hari kiamat? Hari kiamat itu paling dahsyat dan paling pahit."

(HR Turmudzi)

***

Berbuat baik kepada kedua orang tua dan memandang keduanya dengan

penuh hormat dan sopan. Sesungguhnya bila Allah berkehendak terhadap

sesuatu, niscaya sesuatu itu akan terjadi. Jika Dia tidak berkehendak

terhadap sesuatu, niscaya sesuatu itu tidak akan terjadi. Dan sungguh

seseorang tidak akan mati melainkan setelah sempurna rezekinya dan

telah tiba ajalnya. Mengambil sunah Nabi saw sebagai pedoman hidup.

Dalam sunah Nabi saw, kita dapat melihat secara rinci kehidupan

beliau saw. Kita dapat mengetahui mana yang baik untuk dikerjakan

oleh seorang Muslim dan mana yang tidak baik. Beliau saw tidak

pernah melanggar janji. Bahkan kepada musuh pun beliau saw selalu

menepati janji dan memegang teguh janji yang telah disepakati.



Copyright © 2000 - 2076