Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Aku.
Tiada sekutu bagi-Ku. Dan Muhammad adalah
hamba dan utusan-Ku. Barangsiapa tidak mau
menerima suratan nasib yang telah Aku putuskan,
tidak bersabar atas segala cobaan yang Aku berikan,
tidak mau berterima kasih atas segala yang Aku berikan,
maka sembahlah tuhan selain Aku.
Barangsiapa yang susah karena urusan dunia,
sama saja ia marah kepada-Ku.
Barangsiapa mengadukan musibah yang menimpa
dirinya (pada orang), ia sungguh-sungguh
berkeluh-kesah pada-Ku.
Barangsiapa menghadap pada orang kaya dengan
menundukkan diri karena kekayaannya,
maka lenyaplah dua pertiga agamanya.
Barangsiapa menampar mukanya atas kematian seseorang,
maka ia sama saja dengan mengambil tombak
untuk memerangi Aku.
Barangsiapa memecah kayu di atas kubur,
maka ia sama saja dengan merobohkan pintu Ka'bah-Ku.
Barangsiapa tidak perduli terhadap cara mendapatkan
makanan, berarti ia tidak memperdulikan dari
pintu mana Allah akan memasukkannya ke dalam
neraka Jahanam. Barangsiapa tidak bertambah
tingkat penghayatan keagamaannya, sungguh
ia dalam keadaan selalu berkurang.
Barangsiapa yang terus-menerus dalam keadaan
berkurang, kematian adalah jauh lebih baik baginya.
Barangsiapa mengamalkan ilmu yang ia ketahui,
maka Allah akan menganugerahkan
ilmu yang belum ia ketahui.
Barangsiapa yang angan-angannya membumbung tinggi,
maka amal perbuatannya akan keruh." (Hadits Qudsy)
*** *** ***
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Wahai manusia! Terimalah anugerah yang
Kuberikan dengan lapang dada, maka
engkau tidak akan berharap pada
pemberian orang lain. Tinggalkanlah rasa dengki,
maka engkau akan terhindar dari kegelisahan hidup.
Hindari perbuatan haram, maka engkau aman dari
kerancuan dalam beragama. Barangsiapa mampu menjaga
diri dari membicarakan kejelekan orang lain,
maka kecintaan-Ku akan Kuanugerahkan kepadanya.
Barangsiapa mengisolasikan diri dari kerumunan orang,
maka ia akan terhindar dari pengaruh jeleknya.
***
Barangsiapa mampu membatasi diri dari
berbicara yang tidak ada gunanya, itu menandakan
kematangan akalnya. Barangsiapa menerima dengan
lapang dada atas pemberian Allah yang sedikit,
maka ia penuh percaya pada Allah. Wahai manusia!
Jika engkau tidak melaksanakan ilmu yang telah
engkau ketahui, maka bagaimana mungkin engkau akan
dapat mencari ilmu yang belum engkau ketahui.
Wahai manusia! Bekerjalah di dunia seakan
engkau tidak akan mati esok. Kumpulkanlah harta
seolah engkau akan hidup kekal di dunia.
Wahai dunia! Jangan kau beri orang yang
memburu dirimu. Carilah orang yang
menghindar darimu. Jadilah kamu laksana
manisan bagi mata orang yang memandangmu." (Hadits Qudsy)
*** *** ***
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Kepada siapakah engkau akan mengadukan diri-Ku,
padahal tak ada satupun yang menyamai diri-Ku
sebagai tempat pengaduanmu? Sampai kapankah
engkau akan melupakan diri-Ku, padahal sama sekali
Aku tak menuntut apa-apa darimu? Sampai kapankah
engkau kufur kepada-Ku, padahal Aku tidak pernah
berbuat aniaya pada para hamba? Sampai kapankah
engkau meremehkan kitab-Ku, padahal Aku tidak
pernah memberi beban kewajiban yang melebihi dari
kemampuanmu? Sampai kapankah engkau menentang
kepada-Ku? Sampai kapan pula engkau membangkang
kepada-Ku, padahal tidak ada Tuhan selain Aku?
Bila engkau sakit, dokter yang manakah selain
diri-Ku yang mampu menyembuhkanmu?
Engkau mengadukan kesusahanmu kepada-Ku,
namun engkau tidak mau menerima surat takdir-Ku.
Akulah yang mengirim air hujan yang lebat.
Lalu engkau katakan, kita dihujani oleh bintang ini.
Sungguh engkau telah kufur kepada-Ku dan
beriman kepada bintang. Akulah yang menurunkan
rahmat-Ku dalam berbagai ukuran. Apabila engkau
memperoleh makanan untuk tiga hari, engkau berkata:
Aku dalam keadaan sial, tidak dalam keadaan mujur.
Maka sesungguhnya engkau telah mengingkari nikmat-Ku.
Barangsiapa membangkang untuk mengeluarkan zakat dari
sebagian harta kekayaannya, sesungguhnya ia
meremehkan kitab-Ku. Apabila ia menemui waktu shalat,
tapi ia tidak menunaikannya, maka ia sungguh-
sungguh melupakan diri-Ku." (Hadits Qudsy)
*** *** ***
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Wahai manusia! Carilah Aku sesuai dengan
kadar kebutuhanmu kepada-Ku. Berbuatlah durhaka
kepada-Ku menurut kadar kesabaranmu pada siksa
api neraka. Janganlah engkau memandang pada
ajalmu yang masih tertunda, jangan pula
engkau memandang pada rejekimu yang kau
raih hari ini dan dosa-dosamu yang tersembunyi.
Segala sesuatu akan hancur kecuali dzat-Nya.
Di tangan-Nya kekuasaan untuk memutuskan
tergenggam. Kepada-Nya pula engkau akan
dipulangkan kembali." (Hadits Qudsy)
*** *** ***
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Wahai manusia! Akulah Allah. Tiada Tuhan kecuali Aku.
Maka sembahlah Aku, bersyukurlah pada-Ku dan
janganlah ingkar. Wahai manusia! Barangsiapa yang
menyakiti hati kekasih-Ku, ia benat-benar menantang
perang dengan-Ku. Aku sangat murka pada orang yang
berbuat aniaya pada orang yang menjadikan-Ku
sebagai pembelanya. Barangsiapa menerima dengan
hati lapang atas segala pemberian-Ku, Aku akan
memberkati rejekinya dan akan menuangkan harta
berlimpah-ruah, meski dia tak pernah
mendambakan." (Hadits Qudsy)
*** *** ***
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Wahai manusia! Barangsiapa berduka karena
persoalan dunia, maka ia hanya akan kian jauh
dari Allah, kian nestapa di dunia dan semakin
menderita di akhirat. Allah akan menjadikan
hati orang tersebut dirundung duka selamanya,
kebingungan yang tak berakhir, kepapaan yang
berlarut-larut dan angan-angan yang selalu
mengusik ketenangan hidupnya. Wahai manusia!
Hari demi hari usiamu kian berkurang,
sementara engkau tidak pernah menyadarinya.
Setiap hari Aku datangkan rejeki kepadamu,
sementara engkau tak pernah memuji-Ku.
Dengan pemberian-Ku yang sedikit engkau
tidak pernah mau lapang dada. Dengan pemberian
yang banyak, engkau tidak juga pernah merasa
kenyang. Wahai manusia! Setiap hari Aku mendatangkan
rejeki untukmu. Sementara setiap malam malaikat
datang kepada-Ku dengan membawa catatan perbuatan
jelekmu. Engkau makan dengan lahap rejeki-Ku,
namun engkau tak segan-segan pula berbuat durjana
kepada-Ku. Kebaikan-Ku tak putus-putus mengalir
untukmu. Namun sebaiknya, catatan kejelekanmu
sampai kepada-Ku tiada henti.
***
Akulah pelindung terbaik untukmu.
Sedangkan engkau hamba terjelek bagi-Ku.
Kau raup segala apa yang Kuberikan untukmu.
Kututupi kejelekan demi kejelekan yang
kau perbuat secara terang-terangan.
Aku sungguh sangat malu kepadamu,
sementara engkau sedikit pun tak
pernah merasa malu kepada-Ku.
Engkau melupakan diri-Ku dan
mengingat yang lain. Kepada manusia
engkau merasa takut, sedangkan kepada-Ku
engkau merasa aman-aman saja.
Pada manusia engkau takut dimarahi,
tetapi pada murka-Ku
engkau tak perduli." (Hadits Qudsy)