Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Wahai manusia! Aku heran pada orang yang yakin
akan kematian, tapi ia hidup bersuka-ria.
Aku heran pada orang yang yakin akan
pertanggungjawaban segala amal perbuatan di
akhirat, tapi ia asyik mengumpulkan dan
menumpuk harta benda. Aku heran pada orang yang
yakin akan kubur, tapi ia tertawa terbahak-
bahak. Aku heran pada orang yang yakin akan
adanya alam akhirat, tapi ia menjalani
kehidupan dengan bersantai-santai.
Aku heran pada orang yang yakin akan
kehancuran dunia, tapi ia menggandrunginya.
Aku heran pada intelektual, yang bodoh dalam
soal moral. Aku heran pada orang yang bersuci dengan
air, sementara hatinya masih tetap kotor.
Aku heran pada orang yang sibuk mencari
cacat dan aib orang lain, sementara ia tidak
sadar sama sekali terhadap cacat yang ada pada
dirinya sendiri. Aku heran pada orang yang
yakin bahwa Allah senantiasa mengawasi segala
perilakunya, tapi ia berbuat durjana.
Aku heran pada orang yang sadar akan
kematiannya, kemudian akan tinggal dalam
kubur seorang diri, lalu dimintai pertanggung-
jawaban seluruh amal perbuatannya, tapi berharap
belas-kasih dari orang lain.
Sungguh tiada Tuhan kecuali Aku dan Muhammad adalah
hamba dan utusan-Ku." (Hadits Qudsy)
***
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Wahai manusia!
Bersabarlah dan meruduklah, maka Aku akan mengangkat
derajatmu. Bersyukurlah kepada-Ku, Aku akan menambah
nikmat-Ku. Mohon ampunlah kepada-Ku, Aku akan mengampunimu.
Bila engkau berdo'a pada-Ku, Aku akan mengabulkannya.
Bertobatlah pada-Ku, Aku akan memberikan pertobatan
padamu. Mintalah pada-Ku, Aku akan memberi apa yang
engkau minta. Bersedekalah, Aku akan memberi
keberkahan dalam rejekimu. Sambunglah tali persaudaraan,
Aku akan menambah usiamu. Mintalah dari-Ku kesehatan dengan
kesehatan yang langgeng, kesejahteraan dalam keguyuban,
ikhlas dalam mengharap ridla, wara' dalam pertaubatan
dan berkecukupan dalam menerima apa adanya atas
karunia ilahi. Wahai manusia! Bagaimana mungkin
engkau berharap akan tekun beribadah sementara
perutmu dalam kekenyangan? Bagaimana mungkin
engkau akan cinta pada Allah sementara engkau
cinta pada harta? Bagaimana munngkin engkau akan
takut kepada Allah sementara engkau takut kefakiran?
Bagaimana mungkin engkau akan menjalankan hukum Allah dengan
sangat konsisten sementara engkau masih tergila-gila memburu
harta? Bagaimana mungkin engkau akan meraih keridlaan Allah
tanpa keridlaan orang-orang miskin? Bagaimana mungkin
engkau akan hidup dalam damai sementara engkau
memupuk sifat kikir? Bagaimana mungkin engkau
mendambakan hidup di surga kelak sementara
engkau gandrung pada dunia dan sanjungan?
Bagaimana mungkin engkau berharap akan meraih
kebahagiaan hidup dalam keadaan engkau sangat
miskin pengetahuan?" (Hadits Qudsy)
***
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Tiap-tiap pekerjaan penting yang tidak dimulai dengan
bismillah maka pekerjaan itu kurang berkah."
(Abu Daud)
***
"Barangsiapa yang berada dalam keadaan aman di
tengah kaumnya, sehat tubuhnya, ada yang akan dimakan
hari itu maka sepertinya dunia telah digiring
kepadanya dengan segala isinya."
(Tirmidzi)
***
"Senyumanmu ketika bertemu saudaramu adalah sedekah."
(Tirmidzi)
***
Dari Anas bin Malik rodhiallohu 'anhu berkata:
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang
hamba maka Allah menyegerakan siksaannya di dunia.
Dan jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya
maka Ia menangguhkannya sampai pada hari kiamat nanti."
(Tirmidzi)
***
Dari Abu Hurairah rodhiallohu 'anhu berkata: Aku bertanya kepada
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, bagaimana
bangunan surga itu? Beliau menjawab, "Terbuat dari
batu bata perak dan emas, sedang perekatnya adalah
kesturi yang sangat wangi, bebatuannya dari
mutiara dan permata yaqut, sedang debunya adalah
za'faran (sejenis kunyit). Barangsiapa yang
memasukinya, ia akan senang, tidak pernah
susah dan akan kekal tidak pernah mati,
pakaiannya tidak pernah kumal dan
masa mudanya tidak pernah sirna."
(Ahmad, Darami, Bazzaar, Ibnu Hibban dan Tirmidzi)
***
Dari Anas rodhiallohu 'anhu: Ditanyakan orang
kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam,
"Apakah sedekah yang lebih baik?" Rasulullah
shalallahu 'alaihi wa sallam menjawab,
"Sedekah yang paling baik ialah
sedekah pada bulan Ramadhan."
(Tirmidzi)
***
Dari Ibnu 'Abbas rodhiallohu 'anhu:
Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam telah berkata,
"Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji maka
sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari
suatu halangan yang akan merintanginya."
(Ahmad)
***
Dari 'Atha bin Yasar, dari Abu Sa'id
Al-Khudri berkata: Ada dua orang laki-laki dalam
perjalanan, lalu datang waktu shalat sedangkan
air tidak ada, lantas keduanya bertayammum
dengan debu yang suci dan shalat, kemudian
keduanya memperoleh air dan waktu shalat
masih ada. Seorang diantara keduanya lantas
berwudhu' dan mengulang shalatnya dan yang
lain tidak. Kemudian keduanya datang kepada
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam
dan diterangkannyalah kejadian itu kepada
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam.
Beliau lalu berkata kepada orang yang
tidak mengulang shalat, "Benar engkau dan
shalatmu sah" dan kepada orang yang
mengulang shalat dengan berwudhu'
beliau berkata, "Bagimu ganjarannya
dua kali lipat."
(Nasa'i dan Abu Daud)
***
"Tidak berkumpul satu kaum dalam majelis dan
tidak disebut di dalamnya nama Allah serta tidak
bershalawat kepada nabinya kecuali ditimpakan kepada
mereka kebohongan. Kalau Allah menghendaki mereka akan
disiksa dan kalau Dia berkehendak mereka diampuni."
(Tirmidzi)
***
"Hai segenap manusia, sebarkanlah salam,
sedekahkanlah makanan dan sambunglah tali
persaudaraan (silahturrahmi) serta
shalatlah di kala manusia tidur di
kegelapan malam, niscaya kamu akan
masuk surga dengan penuh kesejahteraan."
(Tirmidzi)
***
Dari Ibnu Mas'ud rodhiallohu 'anhu:
Sesungguhnya Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, "Seorang muslim yang mempiutangi
seorang muslim dua kali, seolah-olah ia
telah bersedekah kepadanya satu kali."
(Ibnu Majah)