Hadits 22

Allah SWT berfirman, "Wahai manusia! Aku heran pada orang

yang yakin akan kematian, tapi ia hidup bersuka-ria. Aku heran pada

orang yang yakin akan pertanggungjawaban segala amal perbuatan di

akhirat, tapi ia asyik mengumpulkan dan menumpuk harta benda.

Aku heran pada orang yang yakin akan kubur, tapi ia tertawa

terbahak-bahak. Aku heran pada orang yang yakin akan adanya

alam akhirat, tapi ia menjalani kehidupan dengan bersantai-

santai. Aku heran pada orang yang yakin akan kehancuran dunia,

tapi ia menggandrunginya. Aku heran pada intelektual, yang

bodoh dalam soal moral. Aku heran pada orang yang bersuci dengan

air, sementara hatinya masih tetap kotor. Aku heran pada orang

yang sibuk mencari cacat dan aib orang lain, sementara ia

tidak sadar sama sekali terhadap cacat yang ada pada dirinya

sendiri. Aku heran pada orang yang yakin bahwa Allah senantiasa

mengawasi segala perilakunya, tapi ia berbuat durjana.

Aku heran pada orang yang sadar akan kematiannya, kemudian

akan tinggal dalam kubur seorang diri, lalu dimintai pertanggung-

jawaban seluruh amal perbuatannya, tapi berharap belas-kasih

dari orang lain. Sungguh tiada Tuhan kecuali Aku dan Muhammad

adalah hamba dan utusan-Ku
." (Hadits Qudsy)

***


Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,

"Jika salah seorang kamu mengerjakan shalat mengimami orang banyak maka

hendaklah ia meringankan karena mungkin diantara makmum ada orang lemah,

orang sakit atau orang tua dan apabila melaksanakan shalat sendirian maka

bolehlah memanjangkan sesukanya." (Bukhari - Muslim)

***


Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,

"Seorang Muslim adalah saudara bagi sesama Muslim yang lain;

tidak boleh menganiaya atau membiarkan dianiaya. Dan barangsiapa

memenuhi hajat saudaranya maka Allah akan melaksanakan hajatnya.

Dan barangsiapa membebaskan kesusahan seorang Muslim maka Allah

akan membebaskannya di hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi

aib seorang Muslim maka Allah akan menutupi aibnya

di hari kiamat." (Bukhari - Muslim)

***


Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,

"Barangsiapa melapangkan suatu kesukaran dunia pada seorang

Mukmin maka Allah akan baginya kesukaran hari kiamat.

Dan barangsiapa meringankan kemiskinan seorang miskin maka Allah

akan meringankan baginya di dunia dan di akhirat. Dan barangsiapa

menutupi aib orang Muslim maka Allah akan menutupi aibnya di

dunia dan di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama

hamba itu menolong saudaranya. Dan barangsiapa menempuh jalan

untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.

Dan tidak berkumpul suatu kaum dalam Baitullah (masjid untuk

membaca dan mempelajari kitab Allah melainkan diturunkan kepada

mereka ketenangan dan diliputi rahmat, dikerumuni Malaikat dan

disebut-sebut oleh Allah di depan para Malaikat-Nya.

Dan barangsiapa yang lambat amal perbuatannya maka tidak dapat

dipercepat oleh nasab (tidak lekas naik derajatnya)."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,

"Tidak dihalalkan bagi seorang istri berpuasa sunat ketika suaminya

di rumah melainkan dengan izin suaminya. Dan tidak boleh bagi istri

mengizinkan orang lain masuk ke rumahnya melainkan

denga izin suaminya." (Bukhari - Muslim)

***


Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Kamu sekalian

adalah pemimpin dan kamu akan ditanya mengenai kepemimpinanmu. Imam

(Penguasa) adalah pemimpin dan akan ditanya mengenai kepemimpinannya.

Seorang laki-laki adalah pemimpin keluarganya dan bertanggung jawab

mengenai kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin rumah tangga suaminya dan

bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Pelayan (buruh) adalah pemelihara

harta majikannya dan akan ditanya mengenai pemeliharaannya. Maka kamu

sekalian adalah pemimpin dan masing-masing bertanggung jawab

atas kepemimpinannya." (Bukhari - Muslim)

***


Dari Abdullah bin 'Amr bin al-Ash r.a. berkata: Ada seseorang datang

menghadap kepada Rasulullah saw dan berkata, "Saya berbai'at kepadamu,

ya Rasulullah, untuk berhijrah dan berjihad dengan mengharap pahala

dari Allah." Rasulullah saw bertanya, "Apakah ada yang masih hidup

salah seorang dari ayah bundamu?" Orang itu menjawab, "Bahkan keduanya

masih hidup." Rasulullah saw bersabda, "Engkau mengharap pahala dari Allah?"

Orang itu menjawab, "Ya." Nabi saw bersabda, "Kembalilah kepada kedua

orang tuamu dan perbaikilah pelayananmu kepada keduanya."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Abu Musa al-Asy'ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,

"Sesungguhnya perumpamaan sahabat yang baik dan sahabat yang buruk bagaikan

pembawa misk (kasturi) dan peniup api. Maka pembawa misk itu ada kalanya

memberi kepadamu atau engkau memberi kepadanya atau engkau mendapat bau

harum daripadanya. Adapun peniup api maka kalau tidak membakar pakaianmu

maka kau akan mendapatkan bau busuk daripadanya."
(Bukhari - Muslim)

***


Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,

"Aku diperintah untuk memerangi manusia sehingga mereka mengakui

bahwa  tidak ada Tuhan yang patut disembah dengan sesungguhnya kecuali

Allah dan bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah, menegakkan shalat

dan mengeluarkan zakat. Maka apabila mereka telah mengerjakan semua itu,

berarti telah terjamin daripadaku darah dan harta mereka kecuali

karena kewajiban Islam dan perhitungan mereka terserah kepada Allah."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Abu Sa'id al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw duduk di atas mimbar dan

kami duduk di sekitanya kemudian Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya di antara

yang aku khawatirkan sepeninggal aku nanti adalah terbuka

lebarnya atas kamu kemewahan dan keindahan dunia."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Lihatlah kepada

orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat kepada orang yang

berada di atasmu karena yang demikian itu lebih layak supaya

kamu tidak meremehkan nikmat Allah kepadamu."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Hakim bin Hizam r.a. berkata:Rasulullah saw bersabda, "Tangan yang di

lebih baik dari tangan yang di bawah dan dahulukan dalam bersedekah kepada

orang-orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baiknya sedekah adalah yang

masih menyisakan kekayaan. Barangsiapa memelihara kehormatan dirinya, Allah

akan memelihara kehormatan dirinya dan barangsiapa mencukupkan

dengan kekayaan yang ada maka Allah akan mencukupinya."

(Bukhari - Muslim)

Copyright © 2000 - 2076