Hadits 3

Dari Abu Hurairah rodhiallohu 'anhu berkata:

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi Allah di

bawah naungan-Nya, pada hari yang ketika itu tidak

ada naungan kecuali naungan-Nya yaitu

Pemimpin yang adil; Pemuda yang rajin beribadat

kepada Allah; Orang yang hatinya senantiasa

terpaut kepada masjid; Dua orang yang berkasih

sayang karena Allah, baik di waktu berkumpul

maupun berpisah; Seorang lelaki yang diajak

berbuat serong oleh wanita bangsawan yang

cantik kemudian ia menolak dan berkata,

'Saya takut kepada Allah'; Orang yang

bersedekah dengan diam-diam; Orang yang

senantiasa berdzikir (ingat) kepada

Allah ketika sendirian kemudian

mencucurkan air mata."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Usamah bin Zaid rodhiallohu 'anhu berkata:

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam mengutus

kami ke Huraqah pada suku Juhainah maka ketika

kami sampai disana, pagi-pagi kami menyerbu.

Tiba-tiba aku dan seorang Anshar bertemu

dengan seorang dari mereka. Maka ketika kami

telah mengepungnya, ia berkata, "LAA ILAAHA ILLALLAAH."

Maka sahabatku orang Anshar itu menyuruh

aku menghentikan (tidak membunuhnya) tetapi

aku terus saja menikam dengan tombakku sehingga

matilah dia. Dan ketika kami telah kembali ke

Madinah, berita itu telah sampai kepada

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam

maka beliau bertanya, "Hai Usamah, apakah

engkau bunuh dia setelah ia mengucapkan

'LAA ILAAHA ILLALLAAH'?" Jawabku, "Ya Rasulullah,

ia hanya akan menyelamatkan diri." Rasulullah

shalallahu 'alaihi wa sallam bertanya,

"Apakah engkau bunuh dia setelah ia mengucapkan

'LAA ILAAHA ILLALLAAH'?" Maka Rasulullah

shalallahu 'alaihi wa sallam mengulang-ulang

kalimat itu, sehingga aku ingin andaikan

aku baru masuk Islam pada hari itu.

(Bukhari - Muslim)

*** *** *** *** ***


Dari Abu Hurairah rodhiallohu 'anhu berkata:

Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Dapat dipastikan atas manusia bagiannya dari

zina yang pasti mengenainya tanpa dapat

dielakkan lagi. Dua mata zinanya adalah

pandangan mata; Dua telinga zinanya adalah

mendengarkan; Lidah zinanya adalah

perkataan; Tangan zinanya adalah menampar;

Kaki zinanya adalah melangkah; Hati zinanya

adalah menyukai dan mengharapkan.

Semua perzinaan itu, kemaluanlah yang

membenarkan atau mendustakannya."

(Bukhari - Muslim)

***


Umar bin al-Khaththab rodhiallohu 'anhu berkata:

Saya memberikan kuda kepada seseorang dalam

jihad fi sabilillah maka kuda itu disia-siakan oleh

orang yang saya beri itu. Lalu saya bermaksud

membelinya kembali dengan sangkaan bahwa ia akan

menjualnya dengan harga murah. Maka saya bertanya

kepada Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam. Dijawab,

"Jangan engkau membeli dan jangan engkau

menarik kembali sedekahmu, meskipun ia

memberikan kepadamu dengan harga satu dirham.

Karena orang yang menarik kembali sedekahnya

bagaikan orang yang menelan kembali muntahnya."

(Bukhari - Muslim)

***


Abu Sa'id (Tsabit) bin adh-Dhahhak al-Anshari

rodhiallohu 'anhu berkata: Rasulullah

shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Barangsiapa bersumpah dengan sesuatu

agama selain Islam, padahal ia sengaja

berdusta maka ia tercatat sebagaimana

yang dikatakannya itu. Dan barangsiapa

membunuh dirinya dengan sesuatu (alat) maka

ia akan disiksa dengan alat itu pula pada

hari kiamat. Dan tidak wajib atas seseorang

melaksanakan nadzar terhadap apa yang

tidak dimilikinya. Dan melaknat seorang

Mu'min sama artinya dengan membunuhnya."

(Bukhari - Muslim)

***

Maksud hadits ini ialah apabila seseorang berkata,

"Demi Allah, jika saya berdusta maka saya kafir,"

padahal ia sengaja berdusta maka Allah akan

mencatatnya seperti apa yang dikatakannya itu.

*** *** *** *** ***


Anas rodhiallohu 'anhu berkata: Suatu hari

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah.

Belum pernah aku mendengar Rasulullah

shalallahu 'alaihi wa sallam berkhutbah

seperti itu. Maka diantaranya Rasulullah

shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Andaikan kamu mengetahui apa yang aku

ketahui, niscaya kamu sedikit tertawa dan

banyak menangis." Seketika itu aku melihat

sahabat-sahabat Nabi saw menutup mukanya

masing-masing sambil menangis terisak-isak.

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Utsman bin Affan rodhiallohu 'anhu

meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam

bersabda: "Tidak seseorang memasuki waktu shalat wajib

kemudian ia berwudhu' dan shalat dengan khusyu' dan

memelihara ruku'nya, melainkan akan terhapus dosa-

dosanya yang telah lalu selama tidak melakukan

dosa besar, hal itu berlaku sepanjang masa."

(Muslim)

***


Dari Imran bin Hushain rodhiallohu 'anhu,

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Ada tujuh puluh ribu orang dari umatku yang

masuk surga tanpa hisab." Para sahabat bertanya,

"Siapakah mereka, ya Rasulullah?"

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
 
"Mereka adalah orang yang tidak beristirqa'

(meminta pengobatan dengan cara jampi-jampi),
 
tidak bertathayyur (menggantungkan nasib

kepada terbangnya burung), tidak melakukan

pengobatan dengan cara membakar bagian yang

sakit dengan besi panas membara dan orang-

orang yang bertawakkal kepada Rabb mereka."

(Muslim)

***


Dari Abdillah bin Mas'ud rodhiallohu 'anhu bahwa

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Orang yang mempunyai sifat sombong sedikit saja di

dalam hatinya tidak akan masuk surga."

Seseorang berkata, "Bagaimana halnya ihwal
 
seseorang yang mempunyai pakaian-pakaian yang

indah dan sepatu-sepatu yang indah?"

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
 
"Allah itu indah dan Allah menyukai keindahan
  
(Seseorang tidak disebut sombong jika ia

mempercantik dirinya). Kesombongan terletak

pada penolakan terhadap kebenaran dan
 
memandang orang lain rendah."

(Muslim)

***


Dari Abu Hurairah (Abdurrahman bin Shaher)

rodhiallohu 'anhu berkata: Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam

bersabda, "Shalat berjama'ah pahalanya melebihi

shalat sendirian baik di tempat pekerjaan atau di rumah,

dua puluh lima derajat. Yang demikian itu karena

jika seseorang telah menyempurnakan wudhu kemudian

pergi ke masjid tanpa tujuan lain selain shalat maka

tidak bertindak selangkah melainkan diangkat

sederajat dan dihapuskan daripadanya satu dosa hingga

masuk ke masjid. Apabila telah berada di dalam masjid maka

ia dianggap mengerjakan shalat selama ia masih

menantikan shalat (selama bertahan karena menunggu

shalat) dan Malaikat memohonkan rahmat atau mendoakan

seseorang selama ia dalam majelis shalatnya.

Malaikat berdoa, Ya Allah, kasihanilah dia; ya Allah,

ampunilah dia; ya Allah, maafkanlah dia. Demikian

itu selama ia tidak mengganggu dan

belum berhadats di tempat itu."

(Bukhari - Muslim)



Copyright © 2000 - 2076