Hadits 4

Dari Abi Hurairah rodhiallohu 'anhu berkata:

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima

sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah

telah memerintahkan kepada orang-orang Mu'min dengan

apa yang telah diperintahkan kepada Rasul-rasul maka

Allah telah berfirman, "Hai Rasul-rasul! Makanlah dari

segala sesuatu yang baik dan bekerjalah kamu dengan

pekerjaan yang baik." Allah berfirman, "Hai orang-orang

yang beriman! Makanlah dari apa yang telah

Kami rizkikan padamu." Kemudian beliau menceritakan

seorang lelaki yang telah jauh perjalanannya,

rambutnya kusut penuh debu. Dia berkata:

Wahai Rabbi, Wahai Rabbi sedang makanannya haram,

pakaiannya haram dan kenyang dengan barang haram

maka bagaimana akan diterima do'anya?

(Muslim)

***


Dari Abi Hurairah rodhiallohu 'anhu berkata:

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam berkata:

Bahwa Allah berfirman, "Barangsiapa memusuhi

orang yang setia pada-Ku, sesungguhnya Aku telah

menyatakan PERANG terhadapnya dan tidaklah

beramal seorang hamba-Ku yang lebih Ku sukai

seperti jika ia melakukan kewajiban yang

Ku perintahkan atasnya. Dan selalu hamba-Ku

bertaqarrub kepada-Ku dengan sunnah hingga

Aku mencintainya dan jika Aku mencintainya,

jadilah Aku sebagai telinganya untuk mendengar

dan sebagai matanya untuk melihat dan sebagai

tangannya untuk berjuang dan sebagai kakinya

untuk berjalan dan jika ia minta kepada-Ku pasti

Aku memberinya dan jika ia meminta perlindungan

kepada-Ku pasti Aku memberi perlindungan kepadanya."

(Bukhari)

***


Dari 'Aisyah rodhiallohu 'anha berkata: Rasulullah

shalallahu 'alaihi wa sallam suka mendahulukan

anggota kanan ketika memakai sandal, bersisir,

bersuci dan dalam segala halnya."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Abi Hurairah rodhiallohu 'anhu menceritakan bahwa

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Malanglah ia, malanglah ia, malanglah ia.

Seorang yang hidup cukup lama menyaksikan hari

tua ibu-bapaknya, tetapi gagal memperoleh surga

(dengan jalan berbakti kepada mereka)."

(Muslim)

***


Dari Abi Sa'id Al-Khudri rodhiallohu 'anhu telah berkata:

Aku telah dengar Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Barang siapa diantaramu melihat kemungkaran hendaklah
 
ia merobahnya dengan tangannya, jika ia tak sanggup

maka dengan lidahnya dan jika tak sanggup maka dengan

hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya iman."

(Muslim)

***


Dari Abi Hurairah rodhiallohu 'anhu berkata bahwa

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Barangsiapa berbuat zhalim kepada saudaranya yang

seiman dari hartanya atau sebagian dari itu,

maka henndaklah ia menyelesaikannya pada

hari ini (di dunia) sebelum datang hari

dimana dinar dan dirham tidak memberi

manfaat apa-apa. Bila ia mempunyai

amal shaleh maka amal tersebut diberikan kepada 
 
saudaranya yang dizhaliminya. Namun jika ia

tidak memiliki amal shaleh maka dosa yang

dizhaliminya, ditimpakan kepadanya."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Sahl bin Sa'ad rodhiallohu 'anhu bahwa

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Aku dan orang yang menanggung anak yatim di surga

seperti ini (beliau mengisyaratkan kedua jari

telunjuknya dan jari tengah sambil

membuka keduanya)

(Bukhari)

***


Dari Nu'man bin Basyir rodhiallohu 'anhu bahwa

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Adzab neraka yang paling ringan pada hari kiamat ialah

seorang laki-laki diletakkan diujung kedua tongkaknya

dua bara api dengan panas yang menjadikan otaknya

mendidih, dimana ia tidak melihat ada orang lain yang

mendapat adzab lebih berat darinya, padahal

itu adzab neraka yang paling ringan."

(Muttafaq 'Alaih)

***


Dari Abdullah bin Umar rodhiallohu 'anhu berkata:

Saya telah mendengar Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Terjadi di masa dahulu sebelum kamu, tiga orang berjalan-jalan

hingga terpaksa bermalam di dalam gua. Tiba-tiba ketika

mereka sedang berada di dalam gua itu, ada sebuah

batu besar yang jatuh dari atas bukit dan

menutup pintu gua itu sehingga mereka tidak

dapat keluar. Maka berkatalah mereka,

"Sungguh tidak ada yang dapat menyelamatkan

kita dari bahaya ini, kecuali jika kalian

bertawassul kepada Allah dengan amal-amal shaleh

yang pernah kalian lakukan dahulu."

***


Maka seorang dari mereka berdoa, "Ya Allah, dahulu

saya mempunyai ayah dan ibu dan sudah menjadi

kebiasaanku tidak memberi minuman susu kepada

seorangpun sebelum keduanya (ayah dan ibu),

baik kepada keluargaku atau kepada hamba sahaya.

Maka pada suatu hari saya agak jauh menggembala

ternak sehingga saya terlambat tidak kembali

kepada keduanya hingga malam hari dan ketika itu

ayah bundaku telah tidur. Maka saya terus

memerah susu untuk keduanya dan saya segan untuk

membangunkan keduanya tetapi saya pun tidak

akan memberikan minuman itu kepada siapapun

sebelum ayah bundaku. Maka saya tunggu keduanya

hingga terbit fajar lalu bangunlah keduanya dan

minum susu yang saya perahkan itu.

Padahal malam itu anak-anakku juga menangis

meminta susu itu di dekat kakiku. Ya Allah,

jika saya lakukan itu benar-benar karena

mengharapkan keridhaan-Mu maka lepaskanlah

kami dari kesulitan ini. Maka bergeserlah batu

itu sedikit hanya saja mereka belum dapat

keluar dari gua tersebut.

***


Lalu orang yang kedua berdoa, "Ya Allah,

dahulu saya pernah jatuh cinta pada anak gadis pamanku.

Karena cinta kasihku saya selalu merayu dan

ingin berzina dengannya tetapi ia selalu

menolak hingga terjadilah pada suatu saat ia

menderita kelaparan dan datang minta bantuan kepadaku.

Maka saya berikan padanya uang seratus

dua puluh dinar dengan janji bahwa ia akan

menyerahkan kegadisannya kepadaku malam harinya.

Kemudian ketika saya telah berada di antara

kedua kakinya tiba-tiba ia berkata, "Takutlah

kepada Allah dan jangan engkau pecahkan

tutup kecuali dengan cara yang halal.

Maka saya segera bangun daripadanya padahal

saya masih menginginkannya dan saya tinggalkan

dinar emas yang telah saya berikan kepadanya itu.

Ya Allah, bila saya berbuat itu semata-mata karena

mengharapkan keridhaan-Mu maka hindarkanlah

kami dari kemalangan ini." Maka bergeserlah

batu itu sedikit tetapi mereka belum

juga dapat keluar daripadanya.

***


Lalu berdoalah orang yang ketiga, "Ya Allah,

saya dahulu menjadi majikan yang mempunyai

banyak buruh dan pegawai. Pada suatu hari ketika

saya membayar upah buruh-buruh itu, tiba-tiba

ada seorang dari mereka yang tidak sabar menunggu

lalu segera pergi dan meninggalkan upahnya terus

pulang ke rumahnya dan tidak kembali.

Maka saya perniagakan upah itu hingga bertambah

dan berbuah menjadi harta kekayaan yang banyak.

Kemudian setelah berselang waktu cukup lama,

buruh itu datang kembali dan berkata, "Hai hamba Allah

berikan kepadaku upahku yang dahulu itu."

Aku menjawab, "Semua kekayaan di depanmu yang

berupa unta, lembu, kambing dan budak

penggembalanya itu adalah upahmu."

Orang itu berkata, "Hai hamba Allah,

janganlah engkau mengolok-olokkan aku."

Aku menjawab, "Aku tidak mengolok-olokkan kamu."

Maka diambilnya semua yang saya sebutkan itu dan

tidak ditinggalkan seekor pun daripadanya.

"Ya Allah, jika saya berbuat itu karena

mengharapkan keridhaan-Mu maka bebaskanlah

kami dari kesempitan ini." Tiba-tiba batu itupun

bergeser lagi sehingga mereka dapat keluar dengan selamat."

(Bukhari - Muslim)



Copyright © 2000 - 2076