Dari 'Aisyah rodhiallohu 'anha berkata kepada 'Urwah, "Demi Allah,
hai kemenakanku, kami keluarga Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam
adakalanya melihat bulan berganti tiga kali dalam dua bulan,
sedangkan di rumah-rumah Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam
tidak dinyalakan api."'Urwah bertanya, "Apa makananmu?"
'Aisyah menjawab, "Kurma dan air. Hanya saja adakalanya
tetangga Rasulullah saw mengirim hadiah susu ternak mereka."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari Abu Musa al-Asy'ari rodhiallohu 'anhu berkata: Suatu hari
'Aisyah rodhiallohu 'anha mengeluarkan kain dan
sarung yang tebal, ditunjukkan kepada kami sambil berkata,
"Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam ketika
meninggal dunia sedang memakai sarung dan kain ini."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari Abu Hurairah rodhiallohu 'anhu berkata: Rasulullah
shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Bukanlah orang
miskin itu yang berkeliling meminta-minta kepada
orang banyak sehingga tertolak dari satu dua
suap makanan atau satu dua biji kurma, tetapi
orang miskin yang sesungguhnya dan yang dikehendaki
oleh Islam untuk dibantu ialah orang yang
tidak mempunyai penghasilan yang mencukupi
dan yang tidak diingat orang untuk disedekahi
serta tidak suka pergi meminta-minta
kepada orang lain."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari Abu Hurairah rodhiallohu 'anhu berkata: Rasulullah
shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh,
sekiranya salah seorang dari kamu itu pergi
mencari kayu dan dipikul di atas pundaknya,
lebih baik daripada meminta-minta kepada
orang lain, baik diberi atau ditolak."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari Abu Hurairah rodhiallohu 'anhu berkata: Rasulullah
shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Setiap hamba
Allah melewati waktu paginya, tentu ada dua malaikat
yang turun berdoa. Yang satu berdoa, "Ya Allah,
berilah ganti (balasan yang berlipat) kepada
orang yang suka memberi (dermawan)." Malaikat yang
kedua berdoa, "Ya Allah, berilah kepada orang yang
kikir itu kehancuran dan kemusnahan pada hartanya."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari Ibnu Mas'ud rodhiallohu 'anhu berkata: Nabi
shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak boleh
seorang menginginkan hak orang lain kecuali
dua macam yaitu seseorang yang diberi kekayaan
harta oleh Allah lalu digunakannya semata-mata
untuk memperjuangkan kebenaran dan seseorang
yang diberi ilmu oleh Allah lalu digunakan
dan diajarkan kepada manusia."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari Ibnu Umar rodhiallohu 'anhu berkata: Rasulullah
shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak boleh
seseorang iri terhadap orang lain kecuali dalam
dua hal yaitu seseorang yang diberi pengertian
Al Qur'an lalu ia mempergunakannya sebagai pedoman
amalnya siang-malam dan seseorang yang diberi oleh
Allah kekayaan harta lalu ia membelanjakannya
siang-malam untuk segala amal kebaikan."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari Abu Hurairah rodhiallohu 'anhu berkata:
Sesungguhnya para fakir miskin dari sahabat Muhajirin
datang mengeluh kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam,
"Ya Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong semua
pahala, tingkat-tingkat yang tinggi dan kesenangan
yang abadi." Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bertanya,
"Mengapakah demikian?" Mereka menjawab, "Mereka
shalat sebagaimana kami, puasa sebagaimana kami,
mereka bersedekah sedangkan kami tidak bersedekah
dan mereka memerdekakan budak sedangkan kami tidak
dapat memerdekakan budak." Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, "Sukakah aku ajarkan kepadamu amal perbuatan
yang dapat mengejar mereka dan tidak seorangpun yang
lebih utama dari kamu, kecuali yang berbuat seperti
perbuatanmu?" Mereka menjawab, "Baiklah, ya Rasulullah."
Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Membaca tasbih (SUBHAANALLAAH), takbir (ALLAAHU AKBAR)
dan tahmid (ALHAMDULILLAAH) setiap selesai shalat 33 kali."
Kemudian sesudah itu para fakir miskin itu kembali
mengeluh kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam,
"Ya Rasulullah, saudara-saudara kami, orang-orang kaya
mendengar perbuatan kami maka mereka berbuat sebagaimana
perbuatan kami." Maka Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, "Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya
kepada siapa yang dikehendaki-Nya."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari Ash-Sha'ab bin Jatstsamah rodhiallohu 'anhu
berkata: Saya memberi hadiah himar liar kepada
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba
ditolak dan ketika Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam
melihat wajahku berubah (karena merasa kecewa),
beliau bersabda, "Kami tidak menolak pemberianmu
itu melainkan karena kami sedang melakukan ihram
(Orang yang sedang berihram dilarang memburu
dan menangkap binatang liar)."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari 'Aisyah rodhiallohu 'anha berkata: Rasulullah
shalallahu 'alaihi wa sallam datang dari bepergian
sedang beranda rumah kututup dengan tabir yang
bergambar patung maka ketika Rasulullah
shalallahu 'alaihi wa sallam melihatnya,
beliau merobek-robeknya seraya berkata,
"Manusia yang paling berat siksaannya pada
hari kiamat nanti adalah orang-orang
yang menyerupakan ciptaan Allah."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari 'Aisyah rodhiallohu 'anha berkata, "Belum pernah aku
melihat Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam tertawa
sehingga terlihat langit-langit mulutnya
tetapi beliau selalu tersenyum."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari Abu Umar rodhiallohu 'anhu berkata, "Rasulullah
shalallahu 'alaihi wa sallam biasa jika keluar dari jalan
asy-Syajarah dan jika kembali dari jalan al-Mu'arris.
Dan jika masuk Makkah dari jalan ats-Tsaniyatul
'Ulya dan jika keluar dari ats-Tsaniyatus-sufla."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari Anas rodhiallohu 'anhu berkata: Rasulullah
shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah
seorang dari kamu mengharap-harapkan maut
disebabkan oleh penderitaan yang dialaminya
maka jika harus terpaksa berkata, ucapkanlah,
ALLAAHUMMA AHYINII MAAKAANATIL HA AATU KHAIRAN
LII WA TAWAFFANII IDZAA KAANATIL WAFAATU KHAIRAN
LII (Ya Allah, hidupkanlah aku selama hidup ini
lebih baik bagiku dan matikanlah aku apabila
mati itu lebih baik bagiku)."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari Abdullah bin Mas'ud rodhiallohu 'anhu berkata: Ketika
selesai perang Hunain, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam
mengutamakan pembagian ghanimah kepada beberapa orang
terkemuka dari bangsa Quraisy yang baru masuk Islam
maka diberikan seratus unta kepada al-Aqra' bin Habis
dan seratus ekor unta untuk Uyainah bin Hishn dan
beberapa orang lainnya dari pemuka bangsa Quraisy
sehingga ada seseorang berkata, "Demi Allah,
pembagian ini tidak adil dan tidak karena Allah."
Ibnu Mas'ud berkata, "Demi Allah, akan saya sampaikan
perkataan itu kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam."
Maka saya segera pergi memberitahukan hal itu kepada
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, kemudian
beliau berkata, "Siapakah yang adil, jika Allah dan
Rasulullah dianggap tidak adil?" Kemudian beliau
berdoa, "Semoga Allah tetap merahmati Musa,
sesungguhnya ia telah memperoleh gangguan lebih
banyak dari ini tetapi sabar." Ibnu Mas'ud berkata,
"Saya pasti tidak akan menyampaikan suatu berita seperti itu
lagi kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam
sesudah kejadian ini."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari Sulaiman bin Shurad rodhiallohu 'anhu berkata: ketika
saya duduk bersama Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam,
tiba-tiba ada dua orang saling memaki sedang salah satu
telah merah wajahnya dan tegang pula urat lehernya maka
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Saya mengetahui suatu kalimat yang apabila kalimat
itu dibaca, pasti hilang apa yang dirasakannya yaitu
A'UDZUBILLAAHI MINASYSYAITHOONIR RAJIIM."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari Abdullah bin Mas'ud rodhiallohu 'anhu berkata:
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Akan terjadi sepeninggalku sifat monopoli
(mementingkan diri sendiri) dan beberapa kemungkaran."
Sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana pesan
tuan kepada kami menghadapi hal itu?" Nabi
shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tunaikanlah
kewajibanmu dan mintalah kepada Allah
untuk mendapatkan hakmu."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari Abdullah bin Abbas rodhiallohu 'anhu berkata:
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Telah ditunjukkan kepadaku keadaan umat yang
dahulu hingga aku melihat seorang Nabi dengan
rombongan yang kecil dan ada Nabi yang mempunyai
pengikut satu dua orang bahkan ada Nabi yang
tidak ada pengikutnya. Tiba-tiba terlihat olehku
rombongan yang besar, saya kira itu umatku maka
diberitahu kepadaku bahwa itu Nabi Musa dan
kaumnya tetapi lihatlah ke ufuk kanan dan kirimu.
Tiba-tiba di sana aku melihat rombongan yang
besar sekali. Dikatakan kepadaku: Itulah umatmu
dan di samping mereka ada tujuh puluh ribu
orang yang masuk surga tanpa perhitungan
(hisab)." Setelah itu Nabi bangun dan masuk ke
rumahnya sehingga para sahabat saling memperbincangkan
orang-orang yang akan masuk surga tanpa hisab itu.
Ada yang berpendapat, "Mungkin mereka adalah
sahabat-sahabat Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam."
Ada pula yang berpendapat, "Mungkin mereka yang lahir dalam
Islam dan tidak pernah mempersekutukan Allah." dan berbagai
pendapat lainnya yang mereka sebutkan. Kemudian
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam kembali dan
bertanya, "Apa yang sedang engkau bicarakan?"
Mereka memberitahukan segala pembicaraan mereka
maka Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Mereka yang tidak pernah menjampi atau dijampikan
dan tidak suka menebak nasib dengan perantaraan
burung dan kepada Tuhan mereka selalu berserah
diri (tawakal). Maka bangunlah 'Ukkasyah bin
Mihshan dan berkata, "Ya Rasulullah, doakan
semoga Allah memasukkan aku dari golongan mereka."
Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam menjawab,
"Engkau termasuk golongan mereka." Kemudian
berdiri orang lain, izin dan berkata, "Doakan
semoga Allah menjadikan aku dari golongan mereka."
Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam menjawab,
"Engkau telah didahului oleh 'Ukkasyah."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari 'Aisyah rodhiallohu 'anha berkata: Ketika Nabi
shalallahu 'alaihi wa sallam masuk ke rumah kami
bertepatan dengan adanya seorang wanita maka
Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bertanya,
"Siapakah wanita itu?" Jawab 'Aisyah,
"Ini Falunah yang terkenal ibadah shalatnya
banyak sekali." Maka Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, "Ah (kata yang menyatakan kurang senang),
hendaklah ia mengerjakan menurut kadar
kemampuannya dengan tidak memaksakan diri maka
Allah tidak akan jemu (bosan) menerima amalmu
sehingga kamu sendiri yang jemu beramal dan
perilaku agama yang disukai Allah ialah
yang dikerjakan terus-menerus."
(Bukhari - Muslim)
***
Dari Abu Musa rodhiallohu 'anhu berkata: Rasulullah
shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Perumpamaan
tuntunan hidayah dan ilmu yang diutuskan Allah
kepadaku adalah bagaikan hujan yang turun ke bumi.
Ada tanah yang subur menerima air dan menumbuhkan
tanaman dan rumput yang banyak dan ada yang keras
tidak dapat menahan air dan tidak dapat
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah contoh
orang yang mengerti agama Allah lalu belajar
dan mengajar dan orang yang tidak dapat
menerima sama sekali petunjuk ajaran Allah
yang diutuskan kepadamu."
(Bukhari - Muslim)