Hadits 7

Dari 'Aisyah rodhiallohu 'anha berkata kepada 'Urwah, "Demi Allah,

hai kemenakanku, kami keluarga Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam

adakalanya melihat bulan berganti tiga kali dalam dua bulan,

sedangkan di rumah-rumah Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam

tidak dinyalakan api."'Urwah bertanya, "Apa makananmu?"

'Aisyah menjawab, "Kurma dan air. Hanya saja adakalanya

tetangga Rasulullah saw mengirim hadiah susu ternak mereka."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Abu Musa al-Asy'ari rodhiallohu 'anhu berkata: Suatu hari

'Aisyah rodhiallohu 'anha mengeluarkan kain dan

sarung yang tebal, ditunjukkan kepada kami sambil berkata,

"Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam ketika

meninggal dunia sedang memakai sarung dan kain ini."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Abu Hurairah rodhiallohu 'anhu berkata: Rasulullah

shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Bukanlah orang

miskin itu yang berkeliling meminta-minta kepada

orang banyak sehingga tertolak dari satu dua

suap makanan atau satu dua biji kurma, tetapi

orang miskin yang sesungguhnya dan yang dikehendaki

oleh Islam untuk dibantu ialah orang yang

tidak mempunyai penghasilan yang mencukupi

dan yang tidak diingat orang untuk disedekahi

serta tidak suka pergi meminta-minta

kepada orang lain."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Abu Hurairah rodhiallohu 'anhu berkata: Rasulullah

shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh,

sekiranya salah seorang dari kamu itu pergi

mencari kayu dan dipikul di atas pundaknya,

lebih baik daripada meminta-minta kepada

orang lain, baik diberi atau ditolak."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Abu Hurairah rodhiallohu 'anhu berkata: Rasulullah

shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Setiap hamba

Allah melewati waktu paginya, tentu ada dua malaikat

yang turun berdoa. Yang satu berdoa, "Ya Allah,

berilah ganti (balasan yang berlipat) kepada

orang yang suka memberi (dermawan)." Malaikat yang

kedua berdoa, "Ya Allah, berilah kepada orang yang

kikir itu kehancuran dan kemusnahan pada hartanya."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Ibnu Mas'ud rodhiallohu 'anhu berkata: Nabi

shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak boleh

seorang menginginkan hak orang lain kecuali

dua macam yaitu seseorang yang diberi kekayaan

harta oleh Allah lalu digunakannya semata-mata

untuk memperjuangkan kebenaran dan seseorang

yang diberi ilmu oleh Allah lalu digunakan

dan diajarkan kepada manusia."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Ibnu Umar rodhiallohu 'anhu berkata: Rasulullah

shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak boleh

seseorang iri terhadap orang lain kecuali dalam

dua hal yaitu seseorang yang diberi pengertian

Al Qur'an lalu ia mempergunakannya sebagai pedoman

amalnya siang-malam dan seseorang yang diberi oleh

Allah kekayaan harta lalu ia membelanjakannya

siang-malam untuk segala amal kebaikan."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Abu Hurairah rodhiallohu 'anhu berkata:

Sesungguhnya para fakir miskin dari sahabat Muhajirin

datang mengeluh kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam,

"Ya Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong semua

pahala, tingkat-tingkat yang tinggi dan kesenangan

yang abadi." Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bertanya,

"Mengapakah demikian?" Mereka menjawab, "Mereka

shalat sebagaimana kami, puasa sebagaimana kami,

mereka bersedekah sedangkan kami tidak bersedekah

dan mereka memerdekakan budak sedangkan kami tidak

dapat memerdekakan budak." Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam

bersabda, "Sukakah aku ajarkan kepadamu amal perbuatan

yang dapat mengejar mereka dan tidak seorangpun yang

lebih utama dari kamu, kecuali yang berbuat seperti

perbuatanmu?" Mereka menjawab, "Baiklah, ya Rasulullah."

Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Membaca tasbih (SUBHAANALLAAH), takbir (ALLAAHU AKBAR)

dan tahmid (ALHAMDULILLAAH) setiap selesai shalat 33 kali."

Kemudian sesudah itu para fakir miskin itu kembali

mengeluh kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam,

"Ya Rasulullah, saudara-saudara kami, orang-orang kaya

mendengar perbuatan kami maka mereka berbuat sebagaimana

perbuatan kami." Maka Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam

bersabda, "Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya

kepada siapa yang dikehendaki-Nya."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Ash-Sha'ab bin Jatstsamah rodhiallohu 'anhu

berkata: Saya memberi hadiah himar liar kepada

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba

ditolak dan ketika Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam

melihat wajahku berubah (karena merasa kecewa),

beliau bersabda, "Kami tidak menolak pemberianmu

itu melainkan karena kami sedang melakukan ihram

(Orang yang sedang berihram dilarang memburu

dan menangkap binatang liar)."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari 'Aisyah rodhiallohu 'anha berkata: Rasulullah

shalallahu 'alaihi wa sallam datang dari bepergian

sedang beranda rumah kututup dengan tabir yang

bergambar patung maka ketika Rasulullah

shalallahu 'alaihi wa sallam melihatnya,

beliau merobek-robeknya seraya berkata,

"Manusia yang paling berat siksaannya pada

hari kiamat nanti adalah orang-orang

yang menyerupakan ciptaan Allah."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari 'Aisyah rodhiallohu 'anha berkata, "Belum pernah aku

melihat Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam tertawa

sehingga terlihat langit-langit mulutnya

tetapi beliau selalu tersenyum."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Abu Umar rodhiallohu 'anhu berkata, "Rasulullah

shalallahu 'alaihi wa sallam biasa jika keluar dari jalan

asy-Syajarah dan jika kembali dari jalan al-Mu'arris.

Dan jika masuk Makkah dari jalan ats-Tsaniyatul

'Ulya dan jika keluar dari ats-Tsaniyatus-sufla."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Anas rodhiallohu 'anhu berkata: Rasulullah

shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah

seorang dari kamu mengharap-harapkan maut

disebabkan oleh penderitaan yang dialaminya

maka jika harus terpaksa berkata, ucapkanlah,

ALLAAHUMMA AHYINII MAAKAANATIL HA AATU KHAIRAN

LII WA TAWAFFANII IDZAA KAANATIL WAFAATU KHAIRAN

LII (Ya Allah, hidupkanlah aku selama hidup ini

lebih baik bagiku dan matikanlah aku apabila

mati itu lebih baik bagiku)."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Abdullah bin Mas'ud rodhiallohu 'anhu berkata: Ketika

selesai perang Hunain, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam

mengutamakan pembagian ghanimah kepada beberapa orang

terkemuka dari bangsa Quraisy yang baru masuk Islam

maka diberikan seratus unta kepada al-Aqra' bin Habis

dan seratus ekor unta untuk Uyainah bin Hishn dan

beberapa orang lainnya dari pemuka bangsa Quraisy

sehingga ada seseorang berkata, "Demi Allah,

pembagian ini tidak adil dan tidak karena Allah."

Ibnu Mas'ud berkata, "Demi Allah, akan saya sampaikan

perkataan itu kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam."
 
Maka saya segera pergi memberitahukan hal itu kepada
 
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, kemudian
 
beliau berkata, "Siapakah yang adil, jika Allah dan
 
Rasulullah dianggap tidak adil?" Kemudian beliau
 
berdoa, "Semoga Allah tetap merahmati Musa,
 
sesungguhnya ia telah memperoleh gangguan lebih
 
banyak dari ini tetapi sabar." Ibnu Mas'ud berkata,

"Saya pasti tidak akan menyampaikan suatu berita seperti itu

lagi kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam

sesudah kejadian ini."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Sulaiman bin Shurad rodhiallohu 'anhu berkata: ketika

saya duduk bersama Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam,

tiba-tiba ada dua orang saling memaki sedang salah satu

telah merah wajahnya dan tegang pula urat lehernya maka

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Saya mengetahui suatu kalimat yang apabila kalimat

itu dibaca, pasti hilang apa yang dirasakannya yaitu

A'UDZUBILLAAHI MINASYSYAITHOONIR RAJIIM."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Abdullah bin Mas'ud rodhiallohu 'anhu berkata:

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Akan terjadi sepeninggalku sifat monopoli

(mementingkan diri sendiri) dan beberapa kemungkaran."

Sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana pesan

tuan kepada kami menghadapi hal itu?" Nabi

shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tunaikanlah

kewajibanmu dan mintalah kepada Allah

untuk mendapatkan hakmu."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Abdullah bin Abbas rodhiallohu 'anhu berkata:

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Telah ditunjukkan kepadaku keadaan umat yang

dahulu hingga aku melihat seorang Nabi dengan

rombongan yang kecil dan ada Nabi yang mempunyai

pengikut satu dua orang bahkan ada Nabi yang

tidak ada pengikutnya. Tiba-tiba terlihat olehku

rombongan yang besar, saya kira itu umatku maka

diberitahu kepadaku bahwa itu Nabi Musa dan

kaumnya tetapi lihatlah ke ufuk kanan dan kirimu.

Tiba-tiba di sana aku melihat rombongan yang

besar sekali. Dikatakan kepadaku: Itulah umatmu

dan di samping mereka ada tujuh puluh ribu

orang yang masuk surga tanpa perhitungan

(hisab)." Setelah itu Nabi bangun dan masuk ke

rumahnya sehingga para sahabat saling memperbincangkan

orang-orang yang akan masuk surga tanpa hisab itu.

Ada yang berpendapat, "Mungkin mereka adalah

sahabat-sahabat Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam."

Ada pula yang berpendapat, "Mungkin mereka yang lahir dalam

Islam dan tidak pernah mempersekutukan Allah." dan berbagai

pendapat lainnya yang mereka sebutkan. Kemudian

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam kembali dan

bertanya, "Apa yang sedang engkau bicarakan?"

Mereka memberitahukan segala pembicaraan mereka

maka Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Mereka yang tidak pernah menjampi atau dijampikan

dan tidak suka menebak nasib dengan perantaraan

burung dan kepada Tuhan mereka selalu berserah

diri (tawakal). Maka bangunlah 'Ukkasyah bin

Mihshan dan berkata, "Ya Rasulullah, doakan

semoga Allah memasukkan aku dari golongan mereka."

Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam menjawab,

"Engkau termasuk golongan mereka." Kemudian

berdiri orang lain, izin dan berkata, "Doakan

semoga Allah menjadikan aku dari golongan mereka."

Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam menjawab,

"Engkau telah didahului oleh 'Ukkasyah."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari 'Aisyah rodhiallohu 'anha berkata: Ketika Nabi

shalallahu 'alaihi wa sallam masuk ke rumah kami

bertepatan dengan adanya seorang wanita maka

Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bertanya,

"Siapakah wanita itu?" Jawab 'Aisyah,

"Ini Falunah yang terkenal ibadah shalatnya

banyak sekali." Maka Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam

bersabda, "Ah (kata yang menyatakan kurang senang),

hendaklah ia mengerjakan menurut kadar

kemampuannya dengan tidak memaksakan diri maka

Allah tidak akan jemu (bosan) menerima amalmu

sehingga kamu sendiri yang jemu beramal dan

perilaku agama yang disukai Allah ialah

yang dikerjakan terus-menerus."

(Bukhari - Muslim)

***


Dari Abu Musa rodhiallohu 'anhu berkata: Rasulullah

shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Perumpamaan

tuntunan hidayah dan ilmu yang diutuskan Allah

kepadaku adalah bagaikan hujan yang turun ke bumi.

Ada tanah yang subur menerima air dan menumbuhkan

tanaman dan rumput yang banyak dan ada yang keras

tidak dapat menahan air dan tidak dapat

menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah contoh

orang yang mengerti agama Allah lalu belajar

dan mengajar dan orang yang tidak dapat

menerima sama sekali petunjuk ajaran Allah

yang diutuskan kepadamu."

(Bukhari - Muslim)



Copyright © 2000 - 2076