MENYUSUI
Allah SWT berfirman, "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya
selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan
penyusuan ... " (QS Al-Baqarah:233)
Orang tua wajib memberi makanan kepada bayinya; dan makanan
yang paling cocok bagi bayi adalah air susu ibu kandungnya.
*** *** ***
MENGHITANKAN
Dari Abu Ayyub ujarnya, "Rasulullah SAW bersabda, 'Empat hal
termasuk sunnah-sunnah para rasul: khitan, mengenakan minyak
wangi, siwak dan menikah.'" (HR Tirmidzi dan Ahmad)
Menghitankan ialah membersihkan alat kemaluan dari kulit yang menutup
kepalanya. Tidak ada ketentuan kapan seorang anak dikhitan.
*** *** ***
MENAFKAHI
Allah SWT berfirman, " ... Dan kewajiban ayah memberi makan dan
pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf ... "
(QS Al-Baqarah:233)
Allah SWT berfirman, "Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi
kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka
(laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka
(laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka ... "
(QS An-Nisaa':34)
Kedua ayat di atas menyatakan bahwa ayah bertanggung jawab memberi
nafkah anak-anak dan keluarganya. Adapun tanggung jawab ibu terhadap
anak dan keluarganya adalah mengasuh dan mengatur rumah tangga
sebagai wakil dari suami atau ayah. Karena itu, dalam urusan nafkah,
anak-anak harus meminta kepada ayah sebagai penanggung
jawab dan pencari nafkah bagi keluarganya.
*** *** ***
MEMENUHI JANJI
Dari 'Abdullah bin 'Amr ra, ia berkata, "Pada suatu hari ibuku
memanggilku, sedangkan Rasulullah SAW pada saat itu sedang duduk
di rumahku. (Ibu) berkata, 'Kemarilah, saya akan memberimu sesuatu.'
Kemudian Rasulullah SAW berkata kepadanya, 'Apa yang ingin kau
berikan kepadanya?' (Ibu) berkata, 'Aku ingin memberinya sebiji
kurma.' Kemudian Rasulullah SAW bersabda kepadanya, 'Sekiranya
engkau ternyata tak memberikan apa-apa kepadanya, maka engkau
telah dicatat berdusta.'" (HR Abu Dawud dan Baihaqi)
Hadits di atas menegaskan kepada kita bahwa menjanjikan sesuatu
kepada anak dengan maksud membujuk tanpa bermaksud untuk
memenuhinya termasuk perbuatan dosa. Jadi terhadap anak
kecil sekalipun, orang tua harus bersikap jujur.
*** *** ***
MENDIDIK AKHLAK
Dari Abu Hafish 'Umar bin Abu Salamah, anak tiri Rasulullah SAW,
ia berkata, "Sewaktu saya dan anak-anak dulu tinggal di bawah
asuhan Rasulullah SAW dan pada saat itu tanganku meraih (makanan))
dalam baki besar, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, 'Wahai bocah,
sebutlah nama Allah Ta'ala, makanlah dengan tangan kananmu dan
ambillah yang ada di depanmu.' Lalu selanjutnya begitulah
caraku makan." (HR Bukhari dan Muslim)
Orang tua berkewajiban membiasakan anak-anaknya berakhlak Islam.
Hal-hal yang dapat kita sampaikan kepada anak-anak kita agar
mereka berakhlak Islami, antara lain mengucapkan salam ketika
masuk rumah; meminta izin kepada orang tua bila hendak berpergian;
membaca basmallah dan mendahulukan kaki kanan; berdo'a sebelum
dan sesudah tidur; menjauhkan diri dari kata-kata kotor; berwudhu
setelah buang air besar atau kecil; dan lain-lainnya.
Orang tua juga harus tanggap terhadap perilaku anak-anaknya yang
tidak islami seperti hadits di atas, Rasulullah SAW langsung
menegur dan memberitahu kepada anak yang melakukan kesalahan.
*** *** ***
MENANAMKAN AQIDAH TAUHID
Allah SWT berfirman, "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata,
'Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman,
dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-
berhala. Ya Tuhan-ku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah
menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang
mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan
barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau,
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'" (QS Ibrahim: 35 - 36)
***
Orang tua dapat menanamkan aqidah tauhid kepada anak dengan cara
antara lain mengajarkan ayat Al Qur'an yang menerangkan tanda-
tanda kekuasaan Allah SWT di alam ini, misalnya air hujan dapat
menyuburkan tanaman yang kering, angin dapat dijadikan kekuatan
untuk menggerakkan perahu layar dan air merupakan kebutuhan vital
bagi setiap manusia. Tanda-tanda kekuasaan Allah SWT di alam ini
juga dapat disampaikan dengan mengisahkan riwayat kehancuran kaum
yang durhaka kepada Allah SWT seperti kaum Fir'aun di Mesir.
Menunjukkan kepada anak ajaran-ajaran yang sesat dan bertentangan
dengan tauhid misalnya Tuhan dikatakan beranak, Tuhan beristri
atau berayah, Tuhan memiliki wakil yang disebut dewa, kepercayaan
kepada bintang yang katanya mempunyai pengaruh pada nasib manusia.
Orang tua sebelum menanamkan aqidah tauhid wajib mengetahui
keyakinan dan perbuatan-perbuatan syirik, kufur dan munafik.
Jika orang tua sendiri tidak tahu keyakinan syirik dan kufur,
maka aqidah tauhid tidak akan dapat diajarkan kepada anak-anaknya.
***
Orang tua dapat menanamkan aqidah tauhid kepada anak-anaknya sejak
anak mampu berbicara, kurang lebih umur dua tahun. Anak-anak dapat
diajarkan mengucapkan bismillah ketika hendak mengerjakan sesuatu
dan mengucapkan alhamdulillah ketika selesai mengerjakannya;
mengucapkan insya Allah ketika hendak memenuhi janji; mengucapkan
astaghfirullah ketika melakukan kesalahan dan perkataan-perkataan
lainnya yang diajarkan Rasulullah SAW. Selain menanamkan aqidah
tauhid, orang tua harus menjauhkan anak-anak dari bacaan, kaset,
film dan hal-hal lainnya yang dapat merusak aqidah, akhlak dan
kesehatan jiwa anak-anak, seperti dongeng Nyi Roro Kidul, film
yang menggambarkan kejadian-kejadian khurafat atau
tahayul, kaset-kaset yang tidak islami.
*** *** ***
MELATIH ANAK-ANAK MENGERJAKAN SHALAT
Allah SWT berfirman, "(Lukman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya
jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu
atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya
(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang
baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)." (QS Luqman: 16 - 17)
***
Rasulullah SAW bersabda, "Suruhlah anak-anakmu mengerjakan shalat
ketika mereka berumur tujuh tahun. Dan pukullah mereka jika tidak mau
mengerjakan shalat ketika berumur sepuluh tahun. Dan pisahkanlah
tempat tidur mereka (putra dan putri)." (HR Abu Dawud, Hadits ini hasan)
Melatih anak mengerjakan shalat akan membuat anak terbiasa sujud.
Walaupun mereka belum mengerti dengan shalat yang dilakukannya,
tetapi anak akan mengerti bahwa yang paling tinggi di atas dirinya
bukanlah orang tuanya. Inilah yang paling penting tertanam di
hati anak, bahwa orang tua masih tunduk kepada yang lain.
Copyright © 2000 - 2076