MAFIA PERADILAN DAN PENGADILAN
JALANAN
1.Bagaimana penilaian Anda terhadap citra Mahkamah Agung?
Sangat baik = 8 (0.69%)
Baik = 35 (3.03%)
Buruk = 480 (41.56%)
Sangat buruk = 632 (54.72%)
2.Di Mahkamah Agung terjadi pemalsuan keputusan vonis
dan upaya jual beli perkara untuk memenangkan salah
satu pihak. Menurut Anda, apakah skandal di Mahkamah
Agung hanya melibatkan tingkat staff saja?
Ya = 47 (4.07%)
Tidak = 1057 (91.52%)
Tidak tahu = 51 (4.42%)
3.Apakah dengan pemecatan salah seorang staf yang terlibat
dalam skandal, otomatis masalah tersebut sudah dapat
dianggap selesai?
Ya = 14 (1.21%)
Tidak = 1141 (98.79%)
4.Bagaimana kesan Anda terhadap penyelesaian skandal
pemalsuan vonis dan kasus suap itu sampai saat ini?
Tidak jelas penyelesaiannya = 867 (75.06%)
Sedang diproses = 26 (2.25%)
Dipeties-kan = 262 (22.68%)
5.Menurut Anda, langkah apa yang seharusnya dilakukan
untuk menuntaskan skandal tersebut?
Bongkar kasus tersebut sampai tuntas dan bawa ke pengadilan
= 778 (67.36%)
Ketua MA harus bertanggung jawab = 137 (11.86%)
Semua Hakim Agung di ganti = 240 (20.78%)
6.Menurut Anda, siapakah yang seharusnya mengangkat dan
memilih ketua Mahkamah Agung agar kedudukan MA
benar-benar independen?
DPR = 295 (25.54%)
MPR = 468 (40.52%)
Presiden = 15 (1.3%)
DPR+Presiden = 237 (20.52%)
MPR+Presiden = 140 (12.12%)
7.Syarat apa yang harus dimiliki sesorang untuk menjadi
ketua MA? (pilih max 3 jawaban)
Bersih dari skandal = 994 (86.06%)
Bersedia mengumumkan kekayaan setiap tahun = 263 (22.77%)
Profesional = 956 (82.77%)
Sederhana = 154 (13.33%)
Brilliant = 108 (9.35%)
Berwibawa = 247 (21.39%)
Non partisan partai = 420 (36.36%)
Berpengalaman luas = 190 (16.45%)
Total Pengisi = 1155
8.Setujukah Anda, apabila pimpinan Mahkamah Agung
adalah orang asing?
Setuju = 290 (25.11%)
Tidak setuju (langsung ke no. 10) = 865 (74.89%)
9.Alasan Anda menyatakan setuju? (Langsung ketopik
berikutnya setelah jawab)
Professional = 68 (23.45%)
Bersih = 19 (6.55%)
Kredibel = 46 (15.86%)
Independen = 157 (54.14%)
10.Alasan Anda menyatakan tidak setuju?
Tidak nasionalis = 149 (17.23%)
Masih ada hakim yang memiliki kredibelitas tinggi = 552
(63.82%)
Biayanya terlalu besar = 33 (3.82%)
Tidak menghargai hakim yang bersih = 131 (15.14%)
KEJAKSAAN AGUNG
11.Bagaimana penilaian Anda terhadap Kejaksaan Agung
sampai saat ini?
Sangat baik = 6 (0.52%)
Baik = 133 (11.52%)
Buruk = 636 (55.06%)
Sangat buruk = 380 (32.9%)
12.Bagaimana penilaian Anda, terhadap penyelesaian
kasus-kasus besar oleh Kejaksaan Agung sekarang ini?
Sangat cepat = 2 (0.17%)
Cepat = 21 (1.82%)
Lambat = 470 (40.69%)
Sangat lambat = 662 (57.32%)
13.Bagaimana penilaian Anda terhadap Kejaksaan Agung
saat ini dibandingkan pada era sebelumnya?
Lebih baik = 396 (34.29%)
Lebih Buruk = 39 (3.38%)
Sama baiknya = 15 (1.3%)
Sama buruknya = 705 (61.04%)
14.Menurut penilaian Anda, apakah pribadi Marzuki
Darusman (Jaksa Agung) merupakan pribadi yang bersih
dan memiliki kredibilitas yang baik?
Ya = 292 (25.28%)
Tidak = 340 (29.44%)
Tidak tahu = 523 (45.28%)
15.Mampukah Marzuki Darusman (Jaksa Agung)
menyelesaikan kasus mantan presiden Soeharto?
Mampu = 117 (10.13%)
Tidak mampu = 373 (32.29%)
Diragukan = 665 (57.58%)
16.Menurut Anda, apakah aparat kejaksaan terlibat dalam
skandal jual beli perkara untuk memenangkan pihak
tertentu?
Ya = 976 (84.5%)
Tidak = 17 (1.47%)
Tidak tahu = 162 (14.03%)
17.Menurut Anda, apa dibalik tindakan Kejaksaan Agung
mengeluarkan SP3 (Surat Putusan Penghentian
Penyidikan) terhadap kasus TEXMACO?
Ada kepentingan tertentu = 854 (73.94%)
Murni karena tidak ada bukti kuat KKN = 89 (7.71%)
Kejaksaan Agung tidak profesional = 212 (18.35%)
POLRI
18.Menurut Anda, bagaimana beban tugas dan tanggung
jawab POLRI saat ini, setelah lepas dari TNI?
Lebih berat = 738 (63.9%)
Lebih ringan = 72 (6.23%)
Sama beratnya = 287 (24.85%)
Sama ringannya = 58 (5.02%)
19.Bagaimana penilaian Anda terhadap POLRI pada saat ini
dibandingkan pada era Orde Baru?
Lebih baik = 445 (38.53%)
Lebih buruk = 49 (4.24%)
Sama baiknya = 12 (1.04%)
Sama buruknya = 649 (56.19%)
20.Bagaimana penilaian Anda, terhadap cara penyidikan
POLRI terhadap kasus kriminalitas?
Sangat profesional = 4 (0.35%)
Profesional = 155 (13.42%)
Kurang profesional = 656 (56.8%)
Tidak profesional = 340 (29.44%)
21.Bagaimana penilaian Anda, terhadap cara penyidikan
POLRI terhadap kasus kejahatan ekonomi?
Sangat profesional = 3 (0.26%)
Profesional = 41 (3.55%)
Kurang profesional = 542 (46.93%)
Tidak profesional = 569 (49.26%)
22.Bagaimana penilaian Anda, terhadap cara penyidikan
POLRI terhadap kasus politik?
Sangat profesional = 6 (0.52%)
Profesional = 34 (2.94%)
Kurang profesional = 476 (41.21%)
Tidak profesional = 639 (55.32%)
23.Siapakah yang patut disalahkan, jika Polisi menerima suap
pada saat masyarakat kena operasi tilang dari kepolisian?
Polisi = 343 (29.7%)
Masyarakat = 11 (0.95%)
Kedua-duanya = 801 (69.35%)
24.Apa yang menyebabkan Polisi mau menerima suap?
Gaji terlalu kecil = 230 (19.91%)
Masyarakat tidak mau terlibat proses yang berbelit = 235
(20.35%)
Karena mental Polisi yang tidak baik = 601 (52.03%)
Karena mental masyarakat tidak baik = 77 (6.67%)
Tidak tahu = 12 (1.04%)
25.Dari perangkat penegak hukum di Indonesia mana yang
paling Anda percayai?
POLRI = 55 (4.76%)
Kejaksaan = 20 (1.73%)
Kehakiman = 17 (1.47%)
Pengacara = 39 (3.38%)
Tidak Ada = 1024 (88.66%)
PENGACARA
26.Menurut Anda, apakah pengacara berperan terhadap
ketidak pastian hukum di Indonesia?
Ya = 923 (79.91%)
Tidak = 165 (14.29%)
Tidak tahu = 67 (5.8%)
27.Menurut Anda, apakah para koruptor dan penguasa yang
melakukan KKN saat ini berlindung di balik kekuatan
pengacara?
Ya = 1065 (92.21%)
Tidak = 90 (7.79%)
28.Menurut Anda, apa yang mendorong seorang pengacara
membela sebuah perkara dalam kasus-kasus besar di
Indonesia saat ini?
Membela kebenaran = 10 (0.87%)
Siapapun kliennya harus dibela = 187 (16.19%)
Karena faktor uang = 958 (82.94%)
MAFIA PERADILAN
29.Mafia peradilan diperkirakan ada di Indonesia (seperti :
Jual beli perkara untuk memenangkan salah satu pihak).
Dalam penilaian Anda, apakah pengacara (Lawyer) terlibat
dalam mafia peradilan?
Ya = 1064 (92.12%)
Tidak = 13 (1.13%)
Tidak Tahu = 78 (6.75%)
30.Siapa yang paling bertanggung jawab dengan adanya
mafia peradilan di Indonesia?
Hakim = 76 (6.58%)
Jaksa = 18 (1.56%)
Pengacara = 17 (1.47%)
Semuanya = 1044 (90.39%)
31.Pada level peradilan yang lebih tinggi, siapa yang paling
bertanggung jawab dengan adanya mafia peradilan?
Ketua MA = 757 (65.54%)
Jaksa Agung = 113 (9.78%)
Pengacara = 30 (2.6%)
Menteri Kehakiman (sekarang Hukum dan perundang-undangan)
= 255 (22.08%)
PENGADILAN JALANAN
32.Apakah kekerasan politik (penculikan, penganiayaan pada
saat kampanye) berperan dalam mempengaruhi perilaku
masyarakat dalam menghakimi pelaku kriminal hingga
tewas?
Ya = 965 (83.55%)
Tidak = 190 (16.45%)
33.Apakah sikap perilaku pemimpin/penguasa juga berperan
dalam mempengaruhi tindakan kebringasan masyarakat?
Ya = 1098 (95.06%)
Tidak = 57 (4.94%)
34.Menurut Anda apa yang menyebabkan masyarakat
melakukan tindakan tersebut?
Masyarakat tidak percaya paada sistem hukum yang berlaku =
874 (75.67%)
Polisi tidak mampu memberikan perlindungan = 73 (6.32%)
Frustasi pada keadaan ekonomi = 108 (9.35%)
Karena ada contoh dari pemimpin = 100 (8.66%)
35.Bagaimana seharusnya sikap polisi dalam menghadapi
kasus kebringasan masyarakat terhadap pelaku kriminal?
Menegakkan hukum tanpa pandang bulu = 1051 (91%)
Bersikap diam saja agar pelaku kriminal takut = 45 (3.9%)
Memberikan perlindungan kepada pelaku kriminal dari amukan
masyarakat = 59 (5.11%)
36.Percayakah Anda, hukum di Indonesia telah berjalan
dengan baik?
Percaya = 24 (2.08%)
Tidak percaya = 1083 (93.77%)
Tidak tahu = 48 (4.16%)
Profil responden
Mohon data ini dilengkapi sebagai bahan analisa yang lebih mendalam
untuk kajian dari segi data demografi. Data pribadi Anda akan kami
jamin kerahasiaannya.
1.Apa jenis kelamin Anda?
Laki-laki = 1037 (89.78%)
Wanita = 118 (10.22%)
2.Berapa Usia Anda?
17-24 thn = 111 (9.61%)
25-34 thn = 552 (47.79%)
35-44 thn = 345 (29.87%)
45-55 thn = 119 (10.3%)
> 55 thn = 28 (2.42%)
3.Apa pendidikan terakhir Anda?
s/d SLTA = 121 (10.48%)
D3 = 145 (12.55%)
S1 = 561 (48.57%)
S2 = 264 (22.86%)
S3 = 64 (5.54%)
4.Berapa rata-rata pengeluaran Anda dalam 1 bulan?
(Tidak termasuk cicilan rumah, mobil atau barang mewah)
< Rp. 500.000,- = 63 (5.45%)
Rp. 500.001 - Rp. 700.000,- = 114 (9.87%)
Rp. 700.001 - Rp. 1000.000,- = 124 (10.74%)
Rp. 1.000.001 - 1.500.000 = 157 (13.59%)
Rp. 1.500.001,- Rp. 2.000.000,- = 158 (13.68%)
Rp. 2.000.001 - Rp. 2.500.000,- = 88 (7.62%)
Rp. 2.500.001 - Rp. Rp. 3.000.000,- = 63 (5.45%)
Rp. 3.000.000 - Rp. 3.500.000,- = 69 (5.97%)
> Rp. 3.500.000,- = 319 (27.62%)
5.Apa pekerjaan Anda saat ini?
Pegawai Swasta = 517 (44.76%)
PNS = 157 (13.59%)
Pegawai BUMN = 206 (17.84%)
Expatriate = 43 (3.72%)
Polisi/TNI = 9 (0.78%)
Pengusaha = 70 (6.06%)
Mahasiswa/Pelajar = 134 (11.6%)
Belum /tidak bekerja = 19 (1.65%)
6.Lokasi tempat tinggal Anda?
Jabotabek = 573 (49.61%)
Jawa Barat = 97 (8.4%)
Jawa Tengah = 14 (1.21%)
Jawa Timur = 20 (1.73%)
DIY = 12 (1.04%)
Sumatera = 88 (7.62%)
Sulawesi-Papua-Maluku = 11 (0.95%)
Kalimantan = 17 (1.47%)
Bali-NTB-NTT = 10 (0.87%)
Luar Negeri: = 313 (27.1%)
Kebangsaan:
Indonesia = 285 (91.05%)
Non Indonesia = 8 (2.56%)
Keturunan Indonesia = 20 (6.39%)
Lokasi:
Asia = 72 (23%)
Australia = 71 (22.68%)
Amerika = 126 (40.26%)
Afrika = 3 (0.96%)
Eropa = 41 (13.1%)
Total Responden = 1155 orang
Saran dan kritik mohon dikirim ke h.prasetyo@mediaindonesia.co.id.
Atas partisipasi Anda kami ucapkan terima kasih.
Copyright © 2000 Media Indonesia Online
Materi polling, dan hasil polling adalah hak cipta dari Media Indonesia. Polling
diselenggarakan oleh Litbang Redaksi Media Indonesia
Webmaster: webmaster@mediaindonesia.co.id
http://www.mediaindo.co.id/poll/data/poll5.htm