Belajar tentang ayat Al Maidah dapat berkaitan dgn syariat Islam
Assalamu Alaikum Wr.Wb,
Pertama tama diambil salah satu contoh: tertulis ayat ayat Al maaidah mulai dari 33 ke 35. Coba
coba kalau dikaitkan dengan Syariat Islam
33-Sesungguhnya pembalasan terhadap orang orang yang memerangi Allah dan
RasulNya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau
disalib atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan
bertimbal balik *414, aau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang
demikian itu (sebagai) sesuatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan Akhirat.
Mereka memperoleh siksaan besar.
34-Kecuali orang orang yang taubat (di antara mereka) sebelum kamu dapat
menguasai (menangkap) mereka. Maka ketahuilah bahwasanya Allah pengampun lagi
maha penyayang.
35-Hai orang orang yang beriman, bertakwalah kepadaNya dan
carilah jalan yang mendekatkan diri kepadaNya, berjihadlah pada jalanNya supaya
kamu mendapat keberuntungan.
Jadi perhatikan peringatanNya untuk dilakukan potongan tangan dan kaki,
terkecuali umat umat BERTOBAT. Sesungguhnya dilaksanan potong kaki/tangan
tidak perlu dilaksanakan dadakan melainkan diberi kesempatan berupa ajakan,
nasihat sehingga peringatan. Sesungguhnya Allah sangat menyukai umat umat mampu
menunjukkan ketobatan (selama mereka bersalah). Umat umat termasuk mereka
maupun beriman diminta mengusahakan melakukan jalan keimanan dan ketakwaan yang
benar. Jadi jauhilah perbuatan perbuatan buruk dan merugikan demi kebaikan umat
umat di dunia dan Akhirat.
Menjalankan ketakwaan dan keimanan padanya adalah bentuk tergolong bukan umat
umat rugi. Ini perlu diingatkan pada umat umat rugi dalam keadaan Islam (sudah
Islam tetapi jarang sholat atau sesat?) maupun non agar lebih menggunakan bekal
amal yang baik selama dapat dimanfaatkan Ibadah. Bila umat lebih meneruskan
tujuan hidup yang baik, diberi Ibadah agar memberi dorongan keimanan dan
ketakwaan dengan sholat. Tanpa perlu pusing dalam ketakwaan berkat kesadaran
dalam tujuan hidup dan ajakanNya.
Bagaimana kalau menghadapi pengaruh pengaruh buruk yang sebagian besar
sebenarnya dari media massa, perfilman dan TV? Kita perlu mengajak mereka lebih
memperhatikan kebudayaan kemoralan anak anak/cucu/cicit kita. Karena bila
memberi kebudayaan buruk, nanti mudah dilegalkan terhadap kebudayaan sehingga
terjadilah kesesatan
dan keburukan pengaruh. Misalnya mestinya dilarang marah marah di TV, menghina,
melakukan kejahatan kecil (bisa dikira perbuatan biasa legal), porno, hal hal
yang menyesatkan kebudayaan lainnya.
Bagi siapa yang ragu ragu dalam membenahi/memerangi kekurangan kekurangan spt
terhadap kemaksiatan, sensor sensor buruk, dll. Mereka bisa tergolong orang
orang rugi. Ini termasuk dalam pemerintahan, pemimpin
TV/Media massa, Jangan hanya demi kepentingan bisnis. Sesungguhnya ini sangat ditentangNya demi kebudayaan dan kemoralan anak anak masa depan. Bukankah mengganti
profesi dan berintropeksi adalah pekerjaan yang rasanya dapat dilakukan.
Semoga Pak Presiden, menteri, pejabat lainnya, masyarakat bukan umat yang rugi
karena tidak mengambil keputusan yang ragu ragu terhadap hal hal yg
bertentangan dengan saranNya/Islam. Apakah kalau pemberantasan dan
penggantian profesi lebik baik adalah kewajiban? asal perlu dibangun keimanan
dan didikan kemoralan yang benar.
Perlu ada BERIMAN pada masalah sosial, sudah ada termasuk dalam 5 rukun
Islam di mana dapat memperoleh pahala sangat besar!! Dan memerlukan perasaan
menolong dan perhatian terhadap masalah sosial.
Semoga hal ini perlu dipahami oleh kita semua agar lebih membersihkan citra
Syariat Islam di mata dunia. Tujuan Syariat Islam untuk membangun kejujuran,
kemajuan dan kebersamaan dalam politik demokrasi. Dan Syariat Islam benar benar
tidak ada kaitan dalam politik melainkan hanya perlu dikaitkan dengan pengarahan
keimanan di kalangan masyarakat beriman. ini bentuk perlu
diperhitungkan.
Semoga hal hal sangat didukungNya untuk meneruskan cita cita perjuangan umat
umat beriman.
May Allah bleesing us all, Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
In the name of Allah, Most Gracious, Most Merciful
Semoga bermanfaaat,
Wassalam Alaikum Wr.Wb,
Copyright
© 2004 TheIslamTruth. All rights reserved.
Privacy Policy
- Terms of Service
- Guidelines
- Help