Sado
(茶
道)
Shado
atau upacara minum teh merupakan cara menyajikan teh kepada tamu oleh tuan rumah
di Jepang, yang telah berkembang sejak abad ke-16.Namun untuk sekarang ini shado
lebih merupakan hobi dan orang Jepang sendiri masih mempelajarinya di
sekolah-sekolah atau klub-klub shado.
Sado secara harafiah berasal berari jalan teh, dari dua kata 'sa' atau 'cha'(茶)
artinya teh, dan do (道)
berarti jalan, yang kemudian diartikan sebagai upacara minum teh.
Sado ini sendiri juga mengandung filosofi spiritual orang Jepang, dan setiap
langkah-langkah dalam upacara minum teh mengandung makna filosofi khusus yang
mendalam. Spiritual Buddha
Zen
rupanya
mempengaruhi filosofi shado. Pengajaran shado untuk meningkatkan spirit dan
ruhani, pertama kali diperkenalkan oleh Eisai (1141 - 1215) yang membawa teh ke
Jepang dari China. Dogen (1200 - 1253), yang merupakan pendiri sekte Soto dari
Buddha Zen, mengajarkan upacara minum teh di Kuil Eihiji, Fukui, untuk
meningkatkan spiritual para biksu. Perkembangan selanjutnya shado mulai populer
dan tidak hanya dilakukan oleh para biksu, namun juga oleh masyarakat umum. Pada
masa keshogunan Oda Nobunaga dan Tokugawa Ieyasu, upacara minum teh 'sado' juga
dilakukan oleh para samurai (warrior).