KEMBALI

KURIKULUM KEHUTANAN

Diskusi di mailing list Fahutan-Unmul


Annaliza

Kemarin saya membaca Warta FKKM mengenai beberapa tulisan menarik seputar Perguruan Tinggi (PT), antara lain: Dongeng Kurikulum Kehutanan, Kurikulum dan arogansi Ilmiah,Perguruan tinggi:  Merangkak di Jalan Tol.
PT di indonesia dianggap lamban dalam merespon perubahan dan masih terlena dengan teori-teori konvensionalnya.  padahal tuntutan perubahan pengelolaan hutan ke arah yang lebih memihak rakyat sudah lama digaungkan.
Menurut Pak San Afri awang (Dosen Fahutan UGM):"PT di Indonesia terlalu sombong untuk memikirkan rakyat kecil kecuali memikirkan diri sendiri"
Menurut Pak Agung sarjono, Unmul akan merevisi kurikulum Fahutan Unmul dan program magister  sekitar Juni 2001 dan diharapkan kesadaran ini bisa menular ke institusi lain di tanah air.


 

Fazrin
Aku setuju ide itu An, tapi yg jelas...kayanya rakyat kita juga masih perlu dibimbing dan diarahkan,...biar engga kaya kasus IHPHH.  Mungkin juga kuncinya di Good Governance itu (klasik...diawang-awang...).  Mungkin juga karena pembangunan di kita selama ini lebih berorientasi kepada sesuatu yang bersifat fisik, bukan SDM dan mental (mental rakyat, pengusaha dan mental aparat/aparatur)
Gambaran yang mau diomongin di pertemuan IKA Alumni sedikit banyak ada dalam bulletin LA FLAME DE FORESTRY edisi terbaru, notulensi yg di buat ade fadli pada rapat  tgl. 10 April yg lalu dan makalah2 dalam seminarnya.  Cuma kayanya belum ada terlihat event khusus untuk itu (dari pembicaraan-pembicaraan yang telah ada).



Panthom

Mudahan agenda itu masuk juga pada acara seminarnya Munas nanti.  Langsung gak langsung saya turut ngikut tanggung jawab sebagai orang yang dijerumuskan jadi seksi acara :-/
Sekalian juga Anna bisa sharing tentang gerak-gerik NRM di Kubar dengan Kelompok Kerja Kehutanan-nya itu, boleh?  atau itu jatahnya Ambar :-)
Gitu dulu



Annaliza

Mas Panthom,
Silahkan ambil di kantor copi-annya.  Mengenai gerak-gerik NRM di Kubar atawa kelompok kerja kehutanan: pada saat ini sedang ada kegiatan di Kubar untuk semiloka pembuatan potret Kehutanan Kubar.  Ambar yang sedang terlibat langsung di sana, dan mudah-mudah berita  ter up-date nya minggu depan bisa di sharing di milis ini, karena tanggal 16-18 nanti akan ada scenario building program Kehutanan Kubar (dan Mas Panthom sendiri bakal ikut dan berperan sebagai fasilitator khaaaaaaan????).



Tunggul

Beberapa waktu lalu aku "menggumamkan" ini dengan seseorang (Rudianto Amirta?).  Menurut saya, kurikulum kehutanan tidak hanya tidak akomodatif terhadap masalah (katakanlah) CBFM, tetapi juga tidak responsif terhadap perubahan situasi yang demikian deras.
Kita masih asik (saja) berkutat dengan teori-teoeri silvikultur tahun 40-an, seakan-akan dunia ini tidak bergerak adanya. Susah untuk mengharapkan suatu terobosan keilmuan yang signifikan dengan kondisi sepeerti ini.  Apalagi kalau bahan pengajaran cuma beberapa lembar kertas lapuk yang digunakan dari tahun ketahun.
Beberapa waktu lalu, saya dapat kiriman dari salah satu fakultas kehutanan di Filippina.  Mereka juga sedang merevisi kurikulum dan mereka meminta masukan dari seluruh dunia.  Mungkinkah langkah seperti ini juga ditempuh oleh UNMUL dalam rangka menggali "needs".


 

AdeFadli

Ternyata....
Kehancuran hutan itu juga akibat dari ...
    terlalu banyak sarjana kehutanan?
    Sarjana kehutanan yang tahu ilmu tentang kehutanan sangat sedikit?
    Ilmu yang sedikit seolah-olah tahu banyak?
    tahu banyak berarti sangat ahli?
    Sangat ahli maka akan terpercaya?
tapi....
Banyak lulusan kehutanan yang masih belum mengerti....
    apa itu hutan?
    untuk apa hutan?
    mengapa ada hutan?
    ngapain melestarikan hutan?
    buat apa hutan ada?
    yang penting....
        kantong tidak pernah kosong...
        mulut selalu berasap....
        perut selalu kenyang....
        jalan tidak kepanasan....
        tidur bagai di atas 'awan'.....

walau ketika bangun....
    kasur mengapung di atas air....
    mobil harus diganti perahu....

Seandainya....
Sarjana kehutanan tahu ....
    apa itu hutan?
    untuk apa hutan?
    mengapa ada hutan?
    ngapain melestarikan hutan?
    buat apa hutan ada?

tentunya....
   itu semua hanya mimpi...

Seandainya....
Seumpamanya....
Sekiranya....

Sampai kapan khayalan akan tetap menjadi khayalan....??????!>!>@?/


Kembali ke atas