Pengantar
Spektroskopi Laser
(file
pdf: 50,2 kb)
Depan
Kembali
Sebagian
besar pengetahuan kita tentang struktur atom dan molekul didasarkan
pada hasil penyelidikan
dengan spektroskopi. Informasi struktur
molekul dan interaksi
antara molekul dengan lingkungannya dapat diperoleh
dengan beragam cara dari
spektrum serapan (absorption) atau spektrum
pancaran (emission)
yang muncul saat radiasi elektromagnet berinteraksi
dengan materi.
Pengukuran
panjang gelombang dari garis-garis spektral memungkinkan
untuk menentukan aras-aras
tenaga sitem atom atau molekul.
Intensitas
garis spektral (spectral line intensity) sebanding dengan peluang
transisi yang merupakan ukuran kuat gandengan (kopling) antara dua
aras tenaga yang terlibat
dalam proses transisi atom atau molekul. Karena
peluang transisi
bergantung pada fungsi gelombang kedua aras tenaga itu,
maka pengukuran intensitas
ini berguna untuk menunjukkan distribusi muatan
ruang elektron-elektron
tereksitasi, yang secara kasar hanya dapat di-hitung
dari penyelesaian
pendekatan dari persamaan Schrodinger.
Lebar
garis alamiah (natural line width) suatu garis spektral dapat dipisahkan
(resolved) dengan
teknik-teknik khusus, sehingga memungkinkan
penentuan umur rerata aras
tenaga atau keadaan eksitasi atom atau molekul.
Pengukuran
lebar Doppler (Doppler width) memberikan informasi distribusi
kecepatan molekul-molekul pemancar atau penyerap radiasi dan informasi
tentang suhu sampel.
Pelebaran
tekanan (pressure broadening) dan pergeseran tekanan (pressure
shifts) dari
garis-garis spektral memberikan informasikan tentang proses-
proses benturan dan potensial interatomik.
Pemecahan
Zeeman (Zeeman splitting) oleh medan magnet luar dan pe-mecahan
Stark (Stark splitting)
oleh medan listrik luar merupakan gejala
penting yang berguna untuk
mengukur momen magnet dan momen listrik
serta menjelaskan tentang
gandengan momentum-momentum sudut yang
berbeda dalam atom atau
molekul, bahkan untuk atom dengan konfigurasi
elektron yang kompleks.
Struktur
hiperhalus (hyperfine structure) dari garis-garis spektral memberikan
informasi tentang
interaksi inti atom dengan awan elektron dan
memungkinkan penentuan
momen dipol magnet atau momen kuadrupol inti
atom.
Contoh-contoh
ini hanya sebagian kecil dari banyak cara yang mungkin
di mana spektroskopi
menyediakan cara untuk mengeksplorasi dunia mikro
atom dan molekul. Tetapi,
banyaknya informasi yang dapat diperoleh dari
spektrum sangat bergantung
pada daya pisah spektral (spectral resolution)
dan sensitivitas deteksi (detection
sensitivity) yang dapat dicapai.
Penerapan
teknologi baru pada instrumen optik (seperti produksi grating
yang lebih besar dan baik
dalam spektrograf, pemakaian lapisan dielektrik
dengan daya pantul yang
tinggi (high reflectance) dalam interferometer)
telah meningkatkan
sensitivitas secara nyata. Kemajuan nyata telah dicapai
dengan pengenalan teknik
spektroskopi baru seperti spektroskopi Fourier,
pemompaan optik, dan beragam metode resonansi ganda (double resonance),
serta spektroskopi berkas
molekul.
Meskipun
teknik-teknik baru ini telah terbukti sangat bermanfaat, tetapi
pendorong semangat utama
dalam seluruh bidang spektroskopi adalah diperkenalkannya
laser sebagai sumber
cahaya. Dalam banyak kasus, sumber
cahaya baru untuk
spektroskopi ini dapat meningkatkan daya pisah spektral
dan sensitivitas sampai
beberapa orde besar. Bersama dengan teknik
spektroskopi baru, laser
dapat mengatasi keterbatasan spektroskopi klasik.
Banyak eksperimen yang
tidak dapat dilakukan dengan sumber cahaya tak
koheren, sekarang telah
dapat dilakukan dengan sukses dengan adanya laser.
Referensi:
|
Demtroder,
W., 1981, Laser Spectroscopy, Springer - Verlag..
|
(file
pdf: 50,2 kb)
Depan
Kembali