"Dan Salomo mengerahkan tujuh puluh tujuh ribu kuli, delapan puluh ribu tukang pahat di pegunungan, dan tiga ribu enam ratus mundur untuk mengawasi mereka itu."

"Dan dari antara mereka, tujuh puluh ribu orang dijadikan kuli, delapan puluh ribu orang tukang pahat dipegunungan, dan tiga ribu enam ratus oang mandur yang harus menyuruh oang-orang itu bekerja"

(2 Tawarikh 2 : 2, 18)

Ayat diatas menceritakan bagaimana komposisi pekerja antara jumlah kuli dan mandur. Dimana kita mengetahui bahwa untuk jumlah pekerja kuli sangat banyak dibandingkan perkerja sebagai mandur.
Mengapa demikian ? Karena, tidak semua orang bisa menjadi seorang mandur, dimana "bisa bekerja" saja tidak cukup, tetapi mandur harus memiliki tanggung jawab yang tinggi, dan tentu saja kemampuan atau pekerjaan yang dilakukan oleh seorang kuli haruslah dimiliki oleh mandur, sehingga ia bisa menugaskan dan mengatur pekerja kuli didalam mengerjakan tugasnya.
Kesuksesan memiliki 2 faktor :
1. Ambisi yaitu Ambisi Mulia yang berasal dari Tuhan
2. Kemampuan
Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan ada 4 hal, berikut ini :
1. Harus positif didalam perkataan, pikiran, perbuatan dan tindakan
Jadikanlah Batu Sandungan Menjadi Batu Loncatan.
2. Teachable heart, adalah tidak keras hati dan mau menerima ajaran atau hati yang haus akan ilmu
"Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa yang membenci teguran, adalah dungu" (Amsal 12 : 1)
3. Practise adalah Latihan terus untuk mengembangkan kemampuan anda.
Berikanlah kejahatan dengan kebaikan seperti yang diajakan dalam (Roma 12 : 21) " Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan"
Untuk renungan kita adalah "POHON JAMBU" yang selalu memberikan berkat bahkan untuk orang yang menyakitinya pun diberikan banyak berkat pula.
Sekelompok anak-anak sekolah yang baru pulang sekolah, selalu melewati sebuah rumah ditepi jalan dimana terdapat pohon jambu yang berkembang sampai keluar pagar. Dan karena pohon jambu ini begitu subur, sehingga begitu banyak pula buah-buah yang dihasilkannya. Begitu anak-anak sekolah ini melihat, banyak buah jambu dimana rantingnya keluar dari pagar, lalu muncul niat mereka untuk mencuri atau memetik buah jambu itu. Lalu, mereka mengambil sebuah batu untuk melempar buah jambu tersebut, dan satu sampai dua jambu itu pun jatuh ke tanah, sehingga mereka bisa memakan buah itu. Tetapi, mereka masih belum puas juga, karena hasil lemaparan dengan batu hanya menghasilkan jumlah jambu yang jatuh sedikit. Lalu mereka berpikir bila saja digunakan tas mereka yang besar, maka jambu yang jatuh pastilah semakin banyak jumlahnya.
Ternyata benar, dengan menggunakan tas mereka, berjatuhanlah jambu-jambu yang begitu banyak.
Apa yang dapat kita contoh dari pohon jambu itu adalah pohon ini selalu memberikan berkat bagi semua orang, tanpa memandang apakah kejahatan yang diterimanya, pohon ini selalu membalas dengan berlimpah apa yang dia miliki. Lalu, bagaimana dengan kita ? Bisakah kita mencontoh pohon jambu ini ?
4. Skill.

Renungan dari Meike Lolong
-- 27 November 2004 --